Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengkritik pemerintah yang memilih membangun kota baru dengan anggaran yang besar, ketimbang menyediakan anggaran bagi guru honorer di tanah air.
"Kita miris ini melihat anggaran tidak ada untuk guru honor. Di sisi lain kita alokasikan anggaran begitu besar untuk membangun kota baru," kata Anies di acara 'Desak Anies' Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12/2023).
Advertisement
Anies menyayangkan guru honorer yang tidak menjadi prioritas bagi pemerintah. Padahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.
"Di mana letak prioritas kebutuhan kita, kita tidak sampaikan kita ingin membangun kualitas manusia berarti kita harus memastikan guru itu bisa fokus mengajar," kata Anies.
"Syaratnya dia fokus mengajar, pendapatannya harus cukup, kalau pendapatannya kurang dia tidak fokus, dia harus mencari pendapatan tambahan di kanan kiri," sambung dia.
Anies menyampaikan, kesejahteraan guru menjadi perhatiannya bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hal itu, kata dia juga menjadi salah satu program AMIN apabila menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
"Kita ingin agar guru-guru statusnya jadi punya kepastian dan kita sampaikan tadi dalam berbagai forum kita ingin menghentikan diskriminasi antara negeri dan swasta dalam berbagai kebijakan," ucap Anies.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini bertekad menghilangkan kesenjangan antara sekolah negeri dan sekolah swasta, baik yang basisnya sekolah umum maupun sekolah agama. Dia berujar, persoalan ini hanya dapat diselesaikan kepala negara.
"Ini bukan kewenangan pemerintah provinsi, ini kewenangannya pemerintah pusat jadi jangan tanya gubernur. Saya sebagai gubernur dulu punya kendala disitu, tapi ini kewenangan di pemerintah pusat," kata Anies.
Anies di Mataram: Coblosnya 1 Saja, Kalau Lebih Tidak Sah Nanti
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengimbau agar seluruh warga Indonesia yang memiliki hak pilih, untuk tidak menyia-nyiakan hak suara dan berpartisipasi pada Pilpres 2024.
"Karena di pondok tidak boleh kampanye, jadi saya menganjurkan saja untuk semua yang sudah memiliki hak pilih supaya dimanfaatkan hak pilihnya," kata Anies di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12/2023).
Menurut dia, hak pilih masyarakat dapat mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan pada kontestasi Pemilu 2024. Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat tak ragu menggunakan hak pilih dengan mencoblos satu pasangan calon (paslon).
"Supaya hak pilihnya bisa dihitung, jangan coblos 2, coblos 3. Coblosnya 1 saja. Karena kalau coblos lebih dari satu tidak sah nanti. Manfaatkan (hak pilih) itu jangan disia-siakan," seru Anies.
Adapun dalam lawatannya ke Mataram, Anies bersilaturahmi dengan para tuan guru dan alim ulama sembari meminta restu menjelang Pilpres 2024.
"Kami berharap bisa mendapat doa dari tuan guru dan alim ulama di dalam perjuangan untuk membawa perubahan untuk Indonesia adil dan makmur untuk semua," kata Anies.
Anies menyebut, kunjungan ke Ponpes Al-Aziziyah menjadi momen yang spesial karena di pondok tersebut merupakan tempat mendidik calon-calon penjaga Al-Quran di masa depan.
Advertisement