Cak Imin: Jangan Ragukan Saya, 10 Tahun Bersama SBY dan 10 Tahun Bersama Jokowi

Cawapres nomer urut 2, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta masyarakat tak ragu memilih dirinya pada Pilpres 2024 mendatang. Cak Imin pun menjelaskan rekam jejaknya dalam pemerintahan sejak era Presiden SBY hingga Jokowi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 20 Des 2023, 07:35 WIB
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin optimistis Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) akan memenangi Pilpres 2024. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomer urut 2, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta masyarakat tak ragu memilih dirinya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Cak Imin kemudian menjelaskan rekam jejaknya dalam pemerintahan.

Hal itu disampaikan Cak dalam acara Slepet Imin di Depok, Selasa (19/12/2023). Mulanya, Cak Imin menuturkan dirinya sudah berpengalaman dalam pemerintahan Indonesia. Dia pun menceritakan pernah menduduki kursi menteri di kabinet.

"Jadi tahun 1999 masuk, jadi pimpinan DPR RI sehingga saya tahu persis bahkan tahun 2009 saya jadi menteri," ujar Cak Imin.

Cak Imin mengaku pernah berada di pemerintahan sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY hingga Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Jangan ragukan saya, saya sudah pernah 10 tahun bersama Pak SBY, 10 tahun bersama Pak Jokowi. Nampaknya saya meyakini kalau cuman menjadi menteri atau DPR ya kita lebih banyak kompromi tapi kalau jadi presiden atau wapres kita yang menentukan," kata dia.

Cak Imin mengatakan dirinya akan menggunakan anggaran pemerintah untuk program yang menyejahterakan masyarakat. Dia memastikan akan menutup celah korupsi jika jadi wakil presiden.

"Saya lihat sudah, sudah saya petakan bahkan tim saya membaca satu per satu InsyaAllah yang saya sampaikan bukan omong kosong tapi tersedia anggaran negara," ucap Muhaimin Iskandar.


Cak Imin Siap Mundur Jika Tak Mampu Bekerja Keras

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan, pihaknya akan mengevaluasi total program kartu prakerja, setelah nanti memenangi Pilpres 2024. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin juga mengaku siap mundur di tengah jalan jika tidak mampu bekerja keras saat menjabat sebagai wakil presiden (Wapres) RI periode 2024-2029 mendatang.

Menurut dia, jika ingin menjadi pejabat di pemerintah, termasuk wakil presiden, harus bisa bekerja dengan baik dan benar.

"Jangan pernah ada seorang yang mau dan berani menjabat jabatan publik, tidak memberikan solusi dan harapan apapun," ujar Cak Imin dalam acara Slepet Imin, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Oleh sebab itu, Ketua Umum PKB itu berjanji akan bekerja sepenuh hati bersama Anies Baswedan jika nantinya menang dalam Pilpres 2024. Bahkan, Cak Imin mengaku siap mundur jika tidak mampu bekerja keras untuk masyarakat.

"Karena itu, saya nanti bertekad sama Mas Anies, kalau terpilih akan benar-benar kerja all out dan kalau enggak berguna siap mundur di tengah jalan. Jadi harus all out, enggak ada gunanya kita punya amanah kalau tidak total di dalam pengabdian dan memberi solusi," kata dia.

Cak Imin berharap perjuangan bersama Anies untuk mewujudkan meritokrasi di pemerintahan Indonesia dapat terwujud. Dia mengaku menginginkan Indonesia lebih baik di masa depan.

"Malah kita ingin, duet ini, dwitunggal ini adalah dwitunggal yang benar-benar memberi warna baru cara kerja pemerintahan dan masa depan Indonesia," kata Muhaimin Iskandar.   


Cak Imin Diminta Kritik Wapres Ma'ruf Amin

Ketum PKB Muhaimin Iskandar bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas Wapres RI, Jakarta, Senin (15/5/2023) sore. Cak Imin mengklaim mendapat dukungan maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)

Dalam acara Slepet Imin itu, Muhaimin juga diminta untuk mengkritik Wapres RI Ma'ruf Amin oleh salah satu penanya. Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini berseloroh bahwa pertanyaan tersebut berbahaya.

"Gus kan sekarang Cak Imin menginginkan perubahan, oposisi dan mau jadi Cawapres. Apa kritik Gus Imin untuk wapres saat ini, dan kira-kira inovasi atau perubahan yang akan dibawa pemerintahan saat ini?" kata penanya kepada Cak Imin.

"Ini pertanyaan yang bahaya ini. Mengoreksi, menilai," jawab Cak Imin.

Ketua umum PKB ini tidak ingin secara spesifik mengomentari sosok Wapres Ma'ruf Amin. Tetapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.

Pengalaman Cak Imin menjadi pendukung pemerintah, tidak ada hal yang bisa dikerjakan secara maksimal bila bukan menjadi pengambilan keputusan tertinggi yaitu presiden dan wakil presiden. 


Yakin Bisa Bawa Perubahan Jika Pegang Kekuasaan

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di acara debat capres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Maka, Cak Imin yakin dengan memegang jabatan sebagai orang nomor dua di Indonesia bakal bisa membawa perubahan.

"Semua sudah kita usahakan dan nampaknya hanya ada satu jalan supaya semua terwujud kita harus pegang kekuasaan tertinggi baru kita bisa mengubah apa yang sudah terjadi dan terlaksana hari ini. Perubahan dari koalisi yang ada itu adalah bagian dari penyempurnakan sekaligus mengoreksi dan diganti dengan yang baru," kata wakil ketua DPR RI ini.

Tak puas, si penanya menilai jawaban Cak Imin terlalu politis. Cak Imin pun menanggapi santai kritikan terhadap.

"Terlalu politis jawabannya," kata penanya.

"Bahaya," jawab Cak Imin sambil tertawa.

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya