Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Paris mengumumkan rencana menaikkan pajak turis tiga kali lipat sebagai bagian dari anggaran pada 2024. Mereka akan mengajukannya melalui parlemen tanpa pemungutan suara sebelum Natal 2023.
Mengutip laman France24.com, Rabu (20/12/2023), pajak turis di Paris kini bervariasi, mulai dari 0,25 euro (Rp4.242) per malam untuk akomodasi paling dasar hingga lima euro (Rp84.851) per malam untuk hotel mewah. Pengumuman itu pun diprotes para pengelola perhotelan.
Advertisement
"Ini merupakan pukulan lain bagi daya saing sektor kami serta citra Prancis pada saat semua perhatian tertuju pada Olimpiade Paris 2024," kata serikat hotel dan restoran UMIH dan grup jaringan hotel GNC dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah mengatakan kenaikan pajak wisatawan sebesar 200 persen akan membantu mendanai transportasi umum. Namun, serikat mengklaim bahwa pajak yang dikumpulkan akan berjumlah 423 juta euro per tahun, jauh lebih besar dari 200 juta euro yang dibutuhkan oleh pemerintah dan otoritas transportasi regional.
Catherine Querard, presiden GHR, serikat pekerja lain yang mewakili sektor perhotelan dan katering, menambahkan, "Pihak berwenang khawatir akan kenaikan harga hotel, tetapi mereka menaikkan tarif pajak. Kemudian mereka akan datang dan menyalahkan kami."
Hotel-hotel telah menaikkan tarif mereka untuk satu malam selama Olimpiade, yakni pada 26 Juli--11 Agustus 2024. Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron akan menerapkan pasal 49.3 konstitusi Prancis untuk meloloskan anggaran tahun 2024 tanpa pemungutan suara.
Kontroversi serupa juga muncul setelah pemerintah daerah mengumumkan kenaikan tajam tiket angkutan umum untuk Olimpiade yang memicu kemarahan. Otoritas transportasi regional akan menaikkan tarif metro hampir dua kali lipat untuk tiket tunggal dan 10 tiket selama Olimpiade.
Sebelumnya Dilanda Wabah Kutu Busuk
Banyak drama yang dihadapi Paris sebagai tuan rumah Olimpiade 2024. Sebelum urusan pajak turis dan tarif metro, Paris dilanda wabah kutu busuk yang merepotkan berbagai pihak.
Dilansir dari, People, Rabu, 4 Oktober 2023, serangga kecil penghisap darah ini telah terlihat di seluruh ibu kota Prancis, di metro (sistem transportasi umum Paris), di hotel dan bioskop, serta di Bandara Charles de Gaulle. "Tidak ada seorang pun yang aman," Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Grégoire menulis di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada 29 September 2023.
"Menghadapi serangan kutu busuk, diperlukan tindakan terkoordinasi yang mempertemukan otoritas kesehatan, komunitas, dan semua pihak terkait. termasuk pemangku kepentingan untuk mencegah risiko dan bertindak secara efektif," tulisnya.
Grégoire menghubungi Perdana Menteri Elisabeth Borne dan menulis, "Negara harus segera membuat rencana tindakan melawan momok ini saat Prancis bersiap menyambut Olimpiade dan Paralimpiade pada tahun 2024," menurut Reuters. Media itu menambahkan bahwa Menteri Transportasi Clement Beaune akan mengatasi gangguan transportasi umum minggu ini.
Advertisement
Kasur-Kasur Berserakan di Jalan
Wabah kutu busuk itu menyebar di berbagai penjuru kota Paris. Pemandangan sejumlah kasur ditumpuk dan berserakan di pinggir jalan jadi hal biasa saat itu. Aarya Bondge (18), seorang mahasiswa mode sedang pulang dari kelasnya ketika dia melihat tumpukan kasur di jalan tersebut. Ia mengatakan kepada SWNS bahwa beberapa kasur terlihat baru dan sejumlah di antaranya terlihat sudah usang juga. Banyak juga yang dibungkus plastik.
The 9th district street, tempat yang ia lalui dan dikenal juga dengan sebutan Rue Saint Lazare, juga merupakan tempat bagi banyak hotel-hotel di Kota Paris. Melansir dari nypost.com, Jumat, 13 Oktober 2023, mahasiswa itu mengabadikan pemandangan kasur-kasur di jalanan itu dan menuliskan bahwa hotel-hotel itu mungkin telah membuang kasur-kasur itu karena wabah kutu busuk yang baru-baru ini melanda kota.
"Saya tidak tahu apakah itu karena kutu busuk… Mereka mungkin membuang kasur mereka karena itu," kata Aarya Bondge.
Bondge mengatakan kepada SWNS bahwa Paris masih menghadapi masalah kutu busuk dan warga Paris tidak menganggap wabah kutu busuk ini sebagai hal remeh. "Line 6 di metro masih mengerikan," kata Bondge seraya menyatakan bahwa banyak orang menolak duduk di kursi angkutan umum karena kutu busuk.
"Saya masih lebih suka berdiri selama satu jam daripada menyentuh kursi," lanjutnya.
Tiket Masuk Louvre Naik
Bukan hanya harga penginapan yang harus dikhawatirkan, turis juga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk melihat Mona Lisa pada 2024. Hal ini dikarenakan Louvre akan menaikkan harga tiket masuknya sebesar 29 persen.
Dikutip dari ArtNews, Rabu, 13 Desember 2023, tiket masuk akan naik dari 17 euro (Rp287 ribu) menjadi 22 euro (Rp371 ribu). Ini menandakan kenaikan tiket masuk pertama kalinya sejak 2017.
Berdasarkan pernyataan dari Louvre pada Jumat, 8 Desember 2023, harga baru ini akan mengimbangi kenaikan biaya terkait energi. Ini dilakukan juga untuk membantu mendanai biaya masuk gratis bagi pengunjung di bawah 18 tahun, pelajar, dan jurnalis.
Berita ini muncul ketika Prancis tengah bersiap untuk Olimpiade 2024 mendatang di Paris. Jutaan penggemar olahraga akan berdatangan ke ibu kota Prancis sehingga menambah biaya yang membengkak di seluruh kota.
Pengumuman Louvre juga bertepatan dengan gelombang kenaikan harga tiket masuk di museum-museum Kota New York. Sebut saja dengan Metropolitan Museum of Art menaikkan harga tiket masuk orang dewasa dari 25 dolar AS menjadi 30 dolar AS (Rp291 ribu menjadi Rp470 ribu) pada 2022.
Advertisement