Ada Harta Karun Migas di Tambun Bekasi, Segini Jumlahnya

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha, PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menemukan dua sumur migas baru dari hasil eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Des 2023, 10:30 WIB
PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina berhasil membuktikan tambahan sumber daya hidrokarbon dari pengeboran dua sumur eksplorasi di Provinsi Jawa Barat. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha, PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menemukan dua sumur migas baru dari hasil eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.

Kedua sumur minyak tersebut yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.

"Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat Utara," kata VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri dalam keterangannya dikutip, Rabu (20/12).

Indra menyebut, penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu yang menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.

Penemuan ini berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari) dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik) di kedalaman 2.590 mMD.

Sementara itu, penemuan sumber migas baru di Indramayu melalui Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) diperoleh hasil laju alir minyak sebesar 30 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari), dan gas mencapai 2,08 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik), dan kondensat setara 15,05 BCPD.

Sumur Minyak

Sumur tersebut ditajak pada tanggal 4 September 2023 dengan objektif utama di Reservoir Batupasir konglomeratik Formasi Jatibarang dan Reservoir batugamping Formasi Upper Cibulakan yang merupakan proven play atau konsep yang menghasilkan hidrokarbon di Lapangan Jatibarang dan Akasia Prima, Sub-Cekungan Jatibarang. Pengeboran ini mencapai kedalaman akhir di 2520 mMD.

"Temuan migas ini merupakan manifestasi dari implementasi strategi eksplorasi Perusahaan yang massif dan agresif," ujar Indra.

Temuan cadangan ini menjadi bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan produksi minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030.

Selama periode Januari hingga akhir November 2023, Pertamina EP menyumbang produksi minyak bumi nasional sebesar 69.624 BOPD, dan gas bumi sebesar 838,6 MMSCFD.     


Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Saat Libur Nataru

Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) untuk memastikan stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di seluruh wilayah Sulawesi dalam keadaan aman.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir apalagi sampai panic buying.

"Belilah sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan,” ucapnya ditulis, Selasa (19/12/2023).Erwin menjelaskan, Pertamina telah melakukan serangkaian proyeksi, kalkulasi dan prediksi terhadap kenaikan konsumsi pada momen Nataru, khususnya di sektor transportasi. Di mana, terlihat kenaikan BBM Gasoline sebesar 4 persen, akan tetapi untuk Gasoil mengalami penurunan sebesar 3,7 persen.

Untuk konsumsi LPG 3 kg mengalami peningkatan sebesar 4 persen dan LPG Nonsubsidi sebesar 2 persen serta kenaikan konsumsi Avtur sebesar 2,9 persen dibandingkan dengan kondisi konsumsi normal bulan Oktober tahun ini.

Sehingga, atas dasar tersebut, Pertamina melakukan build up stock sebesar 10 persen untuk BBM, penambahan sampai dengan 3-4 persen extra dropping LPG dan 10 persen untuk Avtur.

 


Satgas Nataru

Pertamax Green 95 sudah terpampang di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta. Ini merupakan produk BBM campur bioetanol dengan tingkat RON 95. Foto: Liputan6.com/ Arief R

Pada masa Nataru, Pertamina melakukan kinerja ekstra dengan membentuk Satgas Nataru mulai tanggal 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 yang akan memonitor secara ekstra untuk menjamin distribusi kesiapsiagaan seluruh lembaga penyalur, baik BBM maupun LPG serta keadaan khusus emergency lainnya yang dapat mengganggu kelancaran distribusi.

Tidak hanya itu, dalam mendukung kelancaran perjalanan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menambah layanan berupa Pertamina Delivery Service, 186 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Siaga selama 24 jam serta 352 Agen & Outlet LPG Siaga untuk mengcover wilayah demand yang tinggi, dan juga menyediakan 7 SPBU Kantong (mobile storage) se-Sulawesi yang akan siaga pada titik-titik rawan kemacetan, bencana dan kota konsentrasi perayaan Natal di Toraja dan Sulawesi Utara serta 6 titik Jalur Wisata Utama di Sulawesi antara lain di Manado dan Sekitarnya, Toraja, Malino dan Tanjung Bira.

"Bulan-bulan ini kita juga siaga terhadap adanya gangguan cuaca dan bencana alam yang dapat mengganggu distribusi. Oleh karena itu pola Regular Alternatif Emergency (RAE) kita siapkan dari segala penjuru supply point BBM dan LPG untuk mengantisipasi bencana alam," jelas Erwin.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya