Ganjar Bantah Bakal Hilangkan Bansos, Siap Sempurnakan dengan KTP Sakti

Ganjar Pranowo menepis isu miring terkait bantuan sosial atau bansos yang disebut akan dihilangkan jika terpilih menjadi presiden.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 20 Des 2023, 13:49 WIB
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menepis isu miring terkait bantuan sosial atau bansos yang disebut akan dihilangkan jika terpilih menjadi presiden. Dia meluruskan, hal tersebut adalah tidak benar dan justru jika terpilih maka bansos akan disempurnakan.

"Jadi cerita itu [hapus Bansos] yang ngomong siapa, itu cuma gimik untuk menakut-nakuti. Karena itu, hal-hal ini akan kami bereskan, serta dibuat lebih maju lagi," ujar Ganjar di sela kunjungan di Bantul, Yogyakarta seperti dikutip Rabu (20/12/2023).

Ganjar mengamini, hadirnya bansos bisa mendongkrak kesejahteraan rakyat sekaligus mewujudkan keadilan sosial. Namun harus diakui, penyalurannya masih butuh penyempurnaan, lebih tepat sasaran dan tepat guna.

Karena itu, Ganjar memberi terobosan untuk menyelesaikan persoalan tersebut yakni dengan program "KTP Sakti". Program KTP Sakti dapat memadukan sistem catatan kependudukan yang sudah ada dengan peran teknologi digital.

Ganjar menjelaskan, KTP Sakti dengan perangkat teknologi bisa mendistribusikan serta merincikan data kependudukan secara digital. Sehingga, identitas penduduk juga tercacah secara sektoral, berguna tidak saja bagi penyaluran Bansos, tetapi juga pengembangan lain seperti penjatahan pupuk subsidi, bantuan pendidikan, dan lainnya.

"KTP Sakti akan memusnahkan praktik-praktik pungutan liar yang kerap terjadi saat penyaluran bansos dan menghindari duplikasi data masyarakat yang membutuhkan bantuan terintegrasi dalam satu sistem. Ganjar-Mahfud akan mewujudkan Indonesia unggul dan lebih sejahtera," tandas Ganjar.

KTP Sakti adalah sistem digitalisasi bansos dalam rangka memperluas dan memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi terkait bansos dan program peningkatan kesejahteraan lainnya.

 

 


Sambangi Pabrik Rokok, Ganjar Bicara Soal Buruh dan Tantangan Industri Tembakau

Bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo dan Menko Polhukam) Mahfud MD acara pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambangi salah satu pabrik rokok di Yogyakarta. Pada momen tersebut, Ganjar berkesempatan melihat langsung proses buruh bekerja saat mengemas rokok di tiap tahapnya.

Sosok identik dengan rambut putih ini mengaku, kehadirannya tidak sekedar meninjau kelompok buruh yang didominasi perempuan, tetapi juga memastikan pekerjaan yang dilakukan berjalan seimbang dalam ekosistem yang baik.

"Yang pertama, sebagian besar perempuan. Jadi perempuan itu pada pekerjaan-pekerjaan detail, ya kualitasnya tinggi dan jelang hari ibu, saya menyampaikan kepada mereka selamat hari ibu," kata Ganjar di lokasi, Selasa (19/12/2023).

Ganjar mengaku senang, pabrik rokok yang dia kunjungi menerapkan prinsip kesetaraan bagi mereka penyandang disabilitas. Menurut dia, prinsip inklusifitas sudah berjalan baik.

"Saya senang karena di perusahaan ini inklusifitasnya didorong. Sehingga tadi ada para perempuan penyandang disabilitas bekerja di sini," jelas dia.

Ganjar berharap, hal senada juga terjadi di sektor industri Tanah Air lainnya. Tujuannya, agar mereka para penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak setara dengan kelompok pekerja pada umumnya.

"Maka ruang-ruang untuk para penyandang disabilitas makin terbuka. Mudah-mudahan ini nanti akan semakin banyak bisa difasilitasi oleh perusahaan yang lain," harap Ganjar.

 


Ganjar Mengaku Sempat Diminta Kampanye Joget-Joget, Tapi Ditolak

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sempat diminta beberapa pihak untuk melakukan gaya kampanye yang nampak seru, seperti berjoget. Namun, Ganjar Pranowo langsung menolak permintaan tersebut.

"'Pak Ganjar mbok gayanya kampanyenya jangan yang serius-serius lah ada joget-joget' ah enggak ah enggak enggak," kata Ganjar dalam diskusi bersama Institute Pertanian Bogor (IPB) di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Ganjar mengaku ingin memberikan edukasi politik, selama masa kampanye kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia mengaku tak masalah jika ada masyarakat yang tidak suka dengan gaya kampanyenya di Pemilu 2024.

"Eh saya waktu di DPR, Ketua Pansus UU Parpol ada satu tugas dari UU Parpol adalah pendidikan politik, saya punya kewajiban edukasi bahwa anda tidak suka aku enggak apa-apa, tapi kewajiban saya adalah untuk melaksanakan itu," ucap dia.

Dengan latar belakang sebagai politikus sejak zaman mahasiswa, Ganjar mengaku sudah terbiasa melihat gimik gimik politikus.

"Ini lho politik pilih gitu lho, kamu boleh. Bapak Ibu mohon maaf, saya karena background saya sejak mahasiswa sudah anggota parpol sejak mahasiswa jadi sedikit lumayanlah kira-kita melihat perilaku itu ada," sambung Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar mengajak anak muda ikut terlibat dalam politik. Dia menyebut hal itu sudah ia sampaikan sejak Mahfud Md diumumkan menjadi cawapresnya.

"Maka saya ajak anak-anak muda, yok terlibat yok. Ini penting pidato saya waktu itu Pak, waktu saya dijodohkan sama Pak Mahfud karena saya sudah kenal beliau lama," kata dia.

Dia menuturkan, dia dan Mahfud Md berusaha memperbaiki kualitas demokrasi ke depan jika terpilih di 2024. "Maka saya ceritakan kita lakukan purifikasi politik, yang kata orang tidak kotor ini sulit, tapi saya harus lakukan," tandas Ganjar.

Infografis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya