Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita Korea Selatan mengguncang perbincangan internasional setelah mengambil langkah luar biasa dengan secara resmi mengadopsi sahabat dewasanya. Eun Seo-ran, 44 tahun, dan Lee Eo-rie, 38 tahun. Keduanya menjalin hubungan erat setelah menghadapi keadaan darurat medis yang mendorong mereka untuk mengukuhkan ikatan mereka.
Eun Seo-ran, tumbuh dalam keluarga patriarki Korea Selatan, memutuskan untuk melangkah keluar dari bayang-bayang tradisi. Meskipun dihadapkan dengan norma-norma yang kaku, ia mengejar kebebasannya, menolak menikah dan memiliki anak.
Advertisement
Pada tahun 2016, kehidupannya berubah ketika dia bertemu Lee Eo-rie di pedesaan Jeolla. Keduanya, berbagi minat dalam tanaman, masakan vegetarian, dan proyek DIY, memutuskan untuk tinggal bersama.
Tanpa terlibat dalam hubungan romantis, mereka membentuk ikatan keluarga, berbagi tagihan, dan merawat rumah bersama. Namun, ketika keadaan darurat medis muncul, mereka menyadari bahwa sebagai teman, mereka tidak memiliki hak hukum yang sama seperti keluarga.
Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (20/12/2023), Eun Seo-ran dan Lee Eo-rie memutuskan untuk menjadi satu keluarga dalam ikatan adopsi.
Berawal Tak Bisa Jenguk Teman di RS
Eun Seo-ran, saat dirawat karena sakit kepala kronis, menyadari bahwa undang-undang Korea Selatan membatasi hak keputusan dan kunjungan di rumah sakit hanya untuk anggota keluarga.
Dengan keinginan untuk menjaga satu sama lain di masa tua dan dalam keadaan darurat, mereka memutuskan untuk mengadopsi satu sama lain.
"Pentingnya hubungan emosional melebihi definisi hukum tentang keluarga," ungkap Eun Seo-ran kepada AFP.
Meskipun adopsi orang dewasa bukan hal umum, ini menjadi kasus kedua yang mencuat dalam seminggu terakhir, menunjukkan bahwa definisi keluarga sedang berubah di tengah masyarakat Korea Selatan yang berkembang.
Advertisement
Sempat Berpikir Nikah Sejenis
Awalnya, mereka pertimbangkan pura-pura hubungan romantis untuk menikah, namun Korea Selatan tak akui pernikahan sesama jenis. Hanya melalui adopsi orang dewasa, Eun Seo-ran membuktikan usianya dan mendapat persetujuan ibunya. Prosesnya selesai dalam 24 jam.
“Yang kami inginkan hanyalah hal-hal sederhana, seperti saling menjaga, menandatangani surat pernyataan kesehatan, mengambil cuti kerja untuk merawat salah satu dari kami ketika yang lain sakit, atau mengadakan pemakaman ketika salah satu dari kami meninggal dunia. Tapi itu tidak bisa dilakukan di Korea kecuali kami adalah keluarga sah,” tutur Eun Seo-ran.
Kisah inspiratif ini menyebar cepat, mendorong Eun Seo-ran untuk menuliskan buku berjudul ‘I Adopted a Friend’.