Liputan6.com, Jakarta Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berkesempatan meresmikan Kantor DPC PDIP Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu (20/11/2023).
Hasto datang ke lokasi didampingi pelaksana harian (Plh) Ketua DPC PDIP Pacitan Deni Wicaksono, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dan Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.
Advertisement
Sejumlah petinggi partai di Jatim ikut hadir seperti Budi Sulistyono atau akrab disapa Mas Kanang, mantan bupati Ngawi yang kini mengurusi PDIP Jatim.
Kantor baru DPC PDI Perjuangan Pacitan yang dibangun mulai 5 Juni 2023 lalu itu, terletak di Jalan WR Supratman, No 08, Sidoharjo, Pacitan. Lokasinya tidak jauh dari Gedung Museum SBY-Ani di Pacitan.
Prosesi peresmian dilakukan dengan Hasto bersama para pengurus PDIP berjalan kaki dengan iringan reog disebut Bantengan Mahesa Uwong.
Sepanjang perjalanan, Hasto menyalami banyak warga dan simpatisan yang ada di pinggir jalan.
Kantor DPC ini menjadi yang termegah sekabupaten Pacitan, lantaran menjadi gedung pertama yang memiliki lift di Pacitan.
Bahkan digadang-gadang, Kantor DPC PDIP Pacitan yang diresmikan Hasto ini bakal menjadi kantor DPC partai termegah di Indonesia.
Serasa Pulang ke Kampung Halaman
Hasto pun serasa pulang ke kampung halaman, mengingat ia dulu pernah Anggota DPR dari Dapil Jawa Timur 7, yang meliputi Kabupaten Pacitan.
Reog Ponorogo mengiringi Hasto menuju halaman Kantor DPC PDIP Pacitan. Kemudian kedatangan Sekjen PDIP dua periode itu disambut Tari Eklek.
Setibanya di halaman Kantor DPC PDIP Pacitan, Hasto tampak bersalaman dan bercengkrama dengan kader dan simpatisan yang menunggunya.
Ribuan kader dan simpatisan tersebut tampak antusias menyambut kedatangan Hasto pada momen tersebut.
Advertisement
Melencutkan Semangat
Dengan keberadaan kantor DPC PDIP yang baru ini, tentunya akan melecutkan semangat para kader partai Banteng dalam memenangkan paslon Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Suasana peresmian gedung baru partai ini juga diisi dengan sejuah pentas kesenian, mulai dari Tari Kethek Ogleng, khas Pacitan hingga Reog Ponogoro.
