Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, meminta TikTok Shop untuk memindahkan transaksinya di sosial media (sosmed) dalam waktu 3 bulan.
Pasalnya, Isy dan tim telah mempelajari bahwa TikTok sekilas masih memainkan fungsinya sebagai social commerce, dimana aplikasi asal China ini masih memainkan peran sebagai sosmed dan juga e-commerce.
Advertisement
Padahal, pemerintah telah melarang adanya social commerce melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Oleh karenanya, Isy mendesak TikTok yang kini sudah terafiliasi dengan Tokopedia untuk mematuhi kebijakan tersebut. "Kita minta comply dengan Permendag 31 Tahun 2023, itu aja yang kita. Pak Menteri (Perdagangan) kasih waktu 3-4 bulan," ujarnya di Kantor Kemendag, Jakarta, (20/12/2023).
TikTok Shop sebagai Social Commerce
Isy menegaskan, TikTok Shop sebagai social commerce hanya dibatasi untuk promosi. Sedangkan untuk transaksi platform tersebut harus berbentuk e-commerce.
"Sementara kalau jadi e-commerce sendiri dia harus punya syarat tertentu, harus ada entitas badan usaha dalam negeri, harus punya NPWP dan sebagainya," ungkap dia.
"Nah pilihannya kemudian TikTok Shop itu berkolaborasi dengan Tokopedia atau e-commerce dalam negeri. Itu sebenarnya boleh saja, tapi memang harusnya dalam TikTok Shop itu tidak boleh ada transaksi," tegas Isy.
TikTok Shop lantas diberi waktu tiga bulan agar tidak lagi numpang berjualan sebagai social commerce. Aturan sama juga diberlakukan untuk e-commerce lain yang berasal dari luar negeri.
"Itu sama dengan e-commerce lain kayak Shopee dengan crossborder-nya. Karena aplikasi itu ada di luar negeri si TikTok Shop-nya, jadi perlu ada penyesuaian dan waktu," pungkas Isy.
TikTok Shop Buka Lagi, Pedagang Pasar Tanah Abang Ikut Untung
TikTok dan Tokopedia dalam pengumuman resminya pada hari Senin (11/12/2023), mengatakan mereka telah membentuk kemitraan strategis dengan integrasi bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia.
Dengan begitu, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Program pertama mereka yakni bersamaan dengan Harbolnas, Selasa (12/12/2023).
Kembalinya TikTok Shop ternyata disambut baik oleh sejumlah pelaku UMKM, maupun yang dari pasar Tanah Abang yang telah menjadi sorotan di tengah isu TikTok Shop.
Bahkan ada pelaku UMKM yang berlokasi di Pasar Tanah Abang, Jakarta menyambut antusias hadirnya TikTok Shop karena bisa kembali memanfaatkan kekuatan platform digital untuk menumbuhkan bisnis mereka.
Sukses Manfaatkan TikTok ShopSalah satunya Toko AyuNabella. Penjual produk daster dan pakaian santai bermotif batik di Pasar Tanah Abang ini menjadi contoh yang tepat tentang bagaimana pedagang offline (UMKM) menggunakan platform digital yang akhirnya membuat bisnisnya tumbuh dan berekspansi.
Advertisement
Pandangan Inspiratif
Pandangan inspiratif dari perjalanan AyuNabella tidak hanya mencerminkan keberhasilannya sebagai pelaku UMKM, tetapi juga menjadi bukti nyata akan peluang tak terbatas yang tersedia bagi para pengusaha kecil dan menengah yang cerdas dalam memanfaatkan kekuatan media sosial dan e-commerce.
Namira, pemilik bisnis AyuNabella ini memulai kembali perjalanan bisnisnya di Tanah Abang yang terkenal sebagai pusat grosir ritel di ibukota Jakarta.
Di tengah Pasar Tanah Abang yang sibuk ini, AyuNabella berhasil memperoleh banyak pelanggan dan tumbuh positif. Namun, bisnisnya ini tidak luput dari dampak pandemi yang melanda Indonesia beberapa tahun lalu. Seperti banyak toko lainnya, ia terpaksa mengurangi jam buka dan mengalami penurunan penjualan, hingga terancam tutup.
"Sebagai pelaku UMKM, berjualan di platform online menjadi suatu keharusan di masa kini, karena dengan begitu kami bisa menjangkau calon pembeli yang lebih luas di seluruh Indonesia, dan bahkan luar negeri. Meningkatnya penjualan memungkinkan saya untuk mengembangkan bisnis dengan menambah lebih banyak pegawai, serta melibatkan lebih banyak pengrajin dan penjahit. Tidak hanya itu, dengan pelatihan dan kegiatan yang diadakan oleh TikTok, saya pun bisa berinteraksi dengan pengusaha UMKM lainnya untuk saling bertukar cerita dan pengalaman," ungkap Namira, ditulis, Senin (18/12/2023).