Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Indonesia kembali naik. Meski naiknya COVID-19 di dalam negeri telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan, tetapi Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), Heru Firdausi Syarif mengatakan belum akan menambah kapasitas produksi alat kesehatan.
"Dikarenakan perkembangannya kita tidak tahu, kami hanya akan menyiapkan stok secukupnya. Artinya 1-5 juta jarum suntik kami pasti siapkan di pabrik apabila memang terjadi lagi peningkatan covid-19 dan juga peningkatan vaksinasi," kata dia dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).
Advertisement
Heru sendiri mengamini adanya kenaikan angka COVID-19 melalui trial yang dilakukan secara internal. Di mana beberapa orang yang mempunyai gejala COVID-19 diuji menggunakan antigen, dan hasilnya positif.
"Jadi artinya sudah mulai ada penderita positif covid-19. Itu kalau dikaitkan dengan hanya survei kami kecil-kecilan di internal," kata dia.
Dalam catatannya, Kementerian Kesehatan juga telah menerbitkan surat edaran kepada lembaga-lembaga kesehatan di bawahnya, antara lain rumah sakit dan Dinas Kesehatan yang mengharuskan para tenaga kesehatan di rumah sakit dan Dinas Kesehatan ataupun fasilitas kesehatan lainnya, untuk kembali memakai masker. Kondisi itu, meski bisa menjadi potensi bisnis yang menguntungkan, tetapi di sisi lain Heru ikut berharap covid-19 dapat kembali mereda.
"Walaupun mungkin penjual alat suntik yang dianggap bisnis, secara pribadi maupun secara perusahaan kami sudah tidak berharap ada covid-19 lagi. Jadi kita harus berdoa secara positif bahwa covid-19 ini jangan berkembang lagi," imbuh dia.
Melihat Rencana Ekspansi Itama Ranoraya pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai salah satu emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) optimistis menatap 2024.
General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia mengatakan perseroan berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care.
"Hal ini kami lakukan dengan menambah jenis produk pada masing-masing kategori seraya mengembangkan kemitraan dengan prinsipal terdepan di pasar. IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri,” kata Satria dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).
Perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan. Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.
Secara konsolidasian per 30 September 2023, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 305 miliar. Produk skrining atau test kit darah dari Abbott dan produk antropometri lokal dari Balaraja Metalindo merupakan dua kontributor pendapatan terbesar pada 2023.
Selain melakukan pengembangkan beragam produk portofolio, pada Juli 2023 perseroan juga mengakuisisi 15.000 lembar saham atau setara dengan 75 persen saham yang dimiliki oleh PT Kencana Pilar Mandiri (KPM), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi in-vitro diagnostics, radiology, cardiology, dan hemodialysis.
Advertisement
Jangkau Lebih Banyak Pelanggan
Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai salah satu emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) optimistis menatap 2024.
General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia mengatakan perseroan berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care.
"Hal ini kami lakukan dengan menambah jenis produk pada masing-masing kategori seraya mengembangkan kemitraan dengan prinsipal terdepan di pasar. IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri,” kata Satria dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).
Perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan. Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.
Secara konsolidasian per 30 September 2023, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 305 miliar. Produk skrining atau test kit darah dari Abbott dan produk antropometri lokal dari Balaraja Metalindo merupakan dua kontributor pendapatan terbesar pada 2023.
Selain melakukan pengembangkan beragam produk portofolio, pada Juli 2023 perseroan juga mengakuisisi 15.000 lembar saham atau setara dengan 75 persen saham yang dimiliki oleh PT Kencana Pilar Mandiri (KPM), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi in-vitro diagnostics, radiology, cardiology, dan hemodialysis.
Itama Ranoraya Akuisisi Kencana Pilar Mandiri
Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memutuskan melakukan strategi secara anorganik dengan mengakuisisi 75% saham PT Kencana Pilar Mandiri (KPM).
Langkah ini sebagai upaya memperkuat visi menjadi perusahaan penyedia peralatan kesehatan, perangkat medis, serta produk farmasi berteknologi tinggi yang dinamis, konsisten, berkelanjutan dan terus berkomitmen untuk melayani pelanggan dengan servis terbaik, awal pekan ini.
Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengemukakan bahwa skema akuisisi ini dilakukan dengan cara melakukan pembelian saham dari pemegang saham existing.
Adapun total saham yang diakuisisi adalah 15.000 lembar saham atau setara dengan 75% saham yang dimiliki oleh KPM.
“Dengan demikian setelah dilakukannya proses akuisisi ini maka komposisi kepemilikan saham saat ini mayoritas dipegang oleh PT Itama Ranoraya Tbk sebesar 75% atau 15.000 lembar saham dan Teguh Purwanto 25% atau 5.000 lembar saham,” papar Heru dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Akuisisi ini selain bertujuan memperkuat posisi strategis perusahaan agar berkontribusi lebih besar lagi dalam menciptakan nilai tambah, juga diharap secara optimal mencapai target perusahaan pada 2023.
Advertisement