Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 21 Desember 2023: Siang Malam Diprediksi Hujan, Pagi Dominan Cerah Berawan

Meski cuaca cerah mendominasi pagi hari ini, BMKG memprediksi cuaca di Pontianak berawan tebal, cuaca berkabut selimuti Kota Palembang, sedangkan Jambi, Pangkal Pinang, Pekanbaru hujan ringan.

oleh Maria Flora diperbarui 21 Des 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap ada potensi hujan petir yang akan terjadi wilayah Tarakan pagi hari ini, Kamis (21/12/2023). Sementara, kondisi cuaca di Kota Pontianak berawan tebal, cuaca berkabut selimuti Kota Palembang, sedangkan Jambi, Pangkal Pinang, Pekanbaru hujan ringan. 

Ada pun kondisi cuaca untuk sebagian besar kota lainnya di Indonesia pagi ini diprediksi BMKG cerah berawan. 

Berbeda dengan siang nanti, hujan ringan hingga sedang bahkan berpotensi hujan petir mendominasi sejumlah kota besar di Indonesia hari ini. Potensi hujan petir diperkirakan bakal terjadi di Banjarmasin, Tanjung Pinang, dan Kota Kupang.

Sementara, intensitas hujan ringan hingga sedang diprediksi akan turun di wilayah Gorontalo, Jambi, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang. Kemudian Ternate, Mamuju, Manado, Padang, Palembang serta Medan. 

Beranjak malam, sebagian kota di Indonesia hari ini masih diguyur hujan, meski potensi petir dilaporkan BMKG tidak terjadi. Sedangkan kondisi cuaca untuk sejumlah kota lainnya mayoritas diselimuti cuaca berawan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah   Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Gorontalo  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
Jambi Hujan Ringan Hujan Ringan Cerah Berawan
Bandung Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Semarang Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Surabaya Cerah Cerah Cerah Berawan
Pontianak Berawan Tebal Hujan Ringan Berawan
Banjarmasin Cerah Berawan Hujan Petir Berawan
Palangkaraya Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Samarinda Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Tarakan Hujan Petir Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Hujan Ringan Hujan Ringan Cerah Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Petir Hujan Ringan
Bandar Lampung Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan
Ambon Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
Ternate Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Kupang Cerah Berawan Hujan Petir Hujan Ringan
Kota Jayapura Cerah Berawan Berawan Berawan
Manokwari Berawan Berawan Hujan Ringan
Pekanbaru Hujan Ringan Hujan Sedang Berawan
Mamuju Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Makassar Berawan Berawan Berawan
Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado  Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
 Padang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
Palembang Kabut Hujan Sedang Berawan
Medan Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).BACA JUGA:Cuaca Hari Ini Selasa 19 Desember 2023: Mayoritas Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan


Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya