Liputan6.com, Manado - Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, PT Angkasa Pura 1 Bandara Sam Ratulangi Manado membentuk Posko Gabungan di Sulut. Keberadaan posko ini untuk monitoring dan memperlancar arus penumpang di bandara tersebut.
“Tujuan dari Posko Natal dan Tahun Baru ini adalah selain monitoring angkutan Natal tahun 2023 dan Tahun baru 2024 juga untuk memastikan keamanan, keselamatan, kelancaran di Bandara serta kesiapan fasilitas di bandara," ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti pada, Rabu (20/12/2023).
Advertisement
Maya Damayanti mengatakan posko ini dibuka selama 16 hari, terhitung mulai tanggal 19 Desember 2023 sampai dengan 3 Januari 2024 mendatang. Seluruh data dan laporan terpusat nantinya di posko Natal dan Tahun Baru 2023 mengenai aktivitas transportasi udara akan dimonitoring di posko tersebut.
“Posko ini akan berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, setiap harinya akan ada petugas gabungan yang memberikan informasi kepada posko pusat. Posko ini memiliki tugas utama memberikan pelayanan dalam rangka memperlancar arus mudik dan arus balik bagi para penumpang.
“Tim melakukan pengawasan pelaksanaan persiapan, pemantauan dan pengendalian dan evaluasi angkutan udara Natal dan Tahun Baru di Bandara Sam Ratulangi,” ujarnya.
Lonjakan Penumpang
Dia mengatakan selama periode Januari hingga November 2023 Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani sebanyak 1,5 juta penumpang.
Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan pergerakan penumpang sebesar 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1 juta penumpang.
Sedangkan untuk wisatawan asing yang masuk ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi Manado mengalami kenaikan sebanyak 399 persen atau sebesar 168 ribu wisman.
Dia menambahkan, diperkirakan selama periode posko ini akan terjadi peningkatan pergerakan penumpang sebanyak 16 persen atau sebesar 83 ribu penumpang dibandingkan periode posko tahun lalu, sedangkan pergerakan pesawat naik sebesar delapan persen atau 754.
Sedangkan untuk kargo diprediksi masih mengalami penurunan hingga mencapai minus 20 persen atau 627 ton.
Advertisement