Liputan6.com, Jakarta Olahraga atau aktivitas fisik dinilai sebagai cara efektif dalam mengelola kesehatan mental. Hal ini disampaikan Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono.
Hal tersebut disampaikan Stafsus Alia saat menjadi narasumber dalam seminar Olah Rasa yang bertema: Mengelola Kesehatan Mental dan Pengenalan Diri di Universitas Esa Unggul, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023.
Advertisement
“Cara efektif mengelola kesehatan mental salah satunya adalah olahraga. Ini aku lakukan sebagai channel agar bisa mengelola dan menjaga dengan baik,” ujarnya mengutip keterangan pers.
Olahraga dinilai sangat bermanfaat untuk memperbaiki gejala depresi, kecemasan, maupun kesusahan. Aktivitas fisik disebut harus diprioritaskan untuk menjaga kesehatan mental agar tetap terjaga dengan baik.
“Aku rasa ini sangat efektif ya. Mungkin perasaan yang sebelumnya cemas atau stres itu bisa hilang. Sehingga perasaan kembali bahagia dan rileks,” katanya.
Di samping berolahraga, Alia juga memberi opsi lain dalam mengelola kesehatan mental. Misalnya dengan berbagi cerita dengan orang lain, contohnya keluarga, pasangan, atau teman.
“Salah satu cara lainnya itu bisa bercerita kepada orang lain. Tapi kita harus bisa memilih lawan bicara yang tepat, agar bisa memastikan apa yang kita sampaikan bisa diterima dan didengar dengan baik,” jelasnya.
Lebih Peduli Akan Kesehatan Mental
Alia kembali mengingatkan agar setiap individu lebih peduli akan kesehatan mental.
Dengan menjaga kesehatan mental, maka seseorang akan merasakan beberapa efek seperti suasana hati yang membaik, membangun ketahanan, dan membantu menikmati hidup secara keseluruhan.
“Jadi itu sangat penting. Jaga kesehatan mental dengan baik. Artinya ini tidak boleh diabaikan. Cari lah hal-hal yang sesuai untuk bisa menjaga itu dengan baik, sehingga kita bisa lebih produktif,” ucapnya.
Advertisement
Manfaat Olahraga terkait Kesehatan Mental
Melansir Webmd, beberapa manfaat dari olahraga bagi kesehatan mental yakni:
Bantu Atasi Stres
Sekitar 75 persen hingga 90 persen kunjungan dokter adalah untuk penyakit yang berhubungan dengan stres. Dan olahraga dapat membantu mengatasi stres.
Olahraga menyebabkan tubuh melepaskan endorfin, bahan kimia di otak yang menghilangkan rasa sakit dan stres. Ini juga mengurangi kadar hormon stres, kortisol dan adrenalin.
Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga selama 20 hingga 30 menit setiap hari dapat membuat orang merasa lebih tenang. Ketenangan ini berlanjut beberapa jam setelah berolahraga.
Tingkatkan Suasana Hati
Olahraga seperti golf atau ski memaksa untuk mengesampingkan kekhawatiran dan berkonsentrasi pada tugas yang ada. Ini membantu menjernihkan pikiran dan menenangkan diri. Ini juga membantu tidur lebih nyenyak.
Hasilkan Efek Kesehatan Mental Jangka Panjang
Berpartisipasi dalam olahraga bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan mental. Peneliti mempelajari 9.688 anak yang memiliki pengalaman masa kecil yang buruk, seperti pelecehan fisik dan seksual, atau penelantaran emosional.
Mereka menemukan bahwa anak-anak yang mengikuti olahraga tim memiliki kesehatan mental yang lebih baik ketika mereka dewasa.
Manfaat Lainnya
Manfaat lain dari olahraga atau aktivitas fisik yang terkait dengan kesehatan mental adalah:
Bantu Atasi Kecanduan
Sebuah penelitian terhadap remaja Norwegia menemukan bahwa mereka yang bermain dalam olahraga tim cenderung tidak merokok dan terhindar dari konsumsi ganja saat dewasa.
Sementara, peneliti di Korea merekomendasikan penggunaan olahraga untuk membantu remaja memerangi kecanduan internet.
Bantu Atasi Depresi
Olahraga membantu mengobati depresi. Studi menunjukkan bahwa olahraga memperbaiki gejala depresi dan mengurangi risiko kambuh.
Olahraga juga disebut sama efektifnya dengan pengobatan antidepresan standar dalam satu penelitian, olahraga dalam jumlah sedang membantu memperbaiki depresi.
Bantu Redam Gejala Gangguan Mental Serius
Olahraga juga dapat membantu orang yang memiliki penyakit mental yang serius seperti skizofrenia.
Olahraga dapat memperbaiki beberapa gejala skizofrenia, termasuk kehilangan motivasi dan kesulitan berpikir, tetapi kurang efektif untuk gejala lain seperti halusinasi.
Advertisement