X Error, Timeline Pengguna Tampil Polos

X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter, mengalami error pada Kamis (21/12/2023) siang. Banyak pengguna yang tidak dapat mengakses laman utama, notifikasi, atau website X. Belum diketahui penyebab pasti dari error ini.

oleh Yuslianson diperbarui 21 Des 2023, 13:22 WIB
Twitter Resmi Ubah Logo Burung Biru Ikonik ke X di Browser, Aplikasi versi Mobile Belum Berubah. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - X atau dulu dikenal dengan media sosial Twitter error, di mana banyak pengguna mendapatkan notifikasi bertuliskan "Maaf, ada kesalahan teknis".

Pengguna Twitter mendapati laman utama "For You" dan "Following" tampil kosong alias polos.

Pantauan tim Liputan6.com di situs downdetector, Kamis (21/12/2023), X error dilaporkan terjadi pada jam 12.13 WIB dengan 18 laporan.

Selang beberapa waktu kemudian, ada sekitar 38 ribu laporan pengguna yang mengatakan Twitter error pada 12.43 WIB.

Adapun 71 persen pengguna melaporkan tidak dapat mengakses X Twitter lewat aplikasi di Android dan iOS.

"Aplikasi Twitter error nih di hape," ucap Damar kepada tim Tekno Liputan6.com saat mendapati platform media sosial itu bermasalah.

Sisanya, 23 persen menyebutkan diri mereka tidak dapat masuk ke X Twitter lewat website. Dan 6 persen menghadapi masalah koneksi dengan server.

Hingga berita ini naik, belum diketahui secara pasti alasan kenapa platform media sosial milik Elon Musk, X tumbang pada siang hari ini.

Di sisi lain, pemilik X yang sebelumnya bernama Twitter, Elon Musk, kembali bikin heboh. Kali ini, dia memaki pengiklan yang menghentikan iklannya di platform media sosial miliknya itu.

Kejadian ini terjadi ketika Elon Musk berada di atas panggung konferensi DealBook, saat Andrew Ross Sorkin yang bertindak sebagai moderator, bertanya tentang penghentian iklan di X.

"Jangan beriklan," kata Elon Musk, seperti dikutip dari Tech Crunch, Jumat (1/12/2023). Sorkin pun menjawab: "Anda tidak ingin mereka beriklan?"


Reaksi Elon Musk Soal Pengiklan Setop Beriklan di X

Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

"Jika seseorang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras saya dengan uang? Go f*** yourself!" kata CEO Tesla itu menjawab pertanyaan itu. "Go. F***. Yourself. Sudah jelas?"

Jawaban itu sempat membuat Sorkin terdiam sesaat, namun juga membuat beberapa penonton tertawa, seperti dilihat berdasarkan potongan video yang beredar di X.

Pemilik X itu bahkan sempat melambai kepada penonton dan berkata, "Hai, Bob," di mana yang dia maksud adalah CEO Disney Bob Iger, yang juga hadir di acara itu.

Musk melanjutkan, aksi boikot iklan ini adalah pembunuhan terhadap perusahaan. "Dan seluruh dunia akan tahu bahwa pengiklan tersebut membunuh perusahaan ini, dan kami akan mendokumentasikannya dengan sangat rinci," katanya.

Di hari yang sama, sebelumnya, Sorkin juga bertanya kepada Bob Iger tentang langkah perusahaan menarik iklan mereka di X.

Menurut Iger, nama Elon Musk sangat terkait dengan perusahaan miliknya, baik itu Tesla, SpaceX, maupun X. Dia juga mengaku menghormati Musk.

"Dengan dia mengambil posisi yang diambilnya secara terbuka, kami hanya merasa bahwa hubungan dengan posisi tersebut dan Elon Musk dan X belum tentu berdampak positif bagi kami," kata Iger.

Iger mengatakan meski beberapa properti Disney, seperti ABC dan ESPN, masih memakai X sebagai platform komunikasi, dia tidak mempertimbangkan kembali keputusan untuk menarik iklan.


Elon Musk Dituding Antisemit

Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)

Disney jadi salah satu perusahaan yang menghentikan iklan mereka dari X, menyusul IBM, Apple, hingga Lionsgate.

Mereka diketahui melakukan langkah itu, usai Media Matters for America menyebut postingan-postingan brand besar, ditampilkan di samping pesan yang mempromosikan penyangkalan Nazisme dan Holocaust.

Elon Musk juga menambah ketegangan, dengan membuat postingan yang dituding mendukung teori konspirasi antisemit, seperti diwartakan AP News, Senin (20/11/2023).

CEO Linda Yaccarino telah membantahnya. Ia juga mengeluarkan seruan bagi pengguna dan pengiklan untuk "mendukung X."

Dia pun menyatakan "tidak ada satu pun pengguna asli di (situs web) yang melihat iklan IBM, Comcast, atau Oracle di samping konten artikel Media Matters."


X Gugat Media Matters

Logo X mulai muncul di bagian atas Twitter versi desktop pada hari Senin. (AP Photo/Haven Daley)

Setelah itu, Yaccarino menyebut X juga sudah mengambil langkah dengan menggugat Media Matters for America, yang disebutnya telah memanipulasi data.

Media Matters juga disebut "secara sadar dan jahat memproduksi gambar-gambar berdampingan yang menggambarkan postingan pengiklan di platform media sosial X Corp. di samping Neo-Nazi dan kulit putih."

Mengutip Engadget, X menjelaskan bahwa Media Matters telah mengatur situasi tertentu.

X juga menyebut Media Matters telah mengikuti akun yang memposting konten mendekati Neo-Nazi dan nasionalis kulit putih, agar dapat melihat iklan tepat di samping postingan antisemit.

Sementara sang pemilik X, Elon Musk, menegaskan dirinya bukan antisemit. Hal ini menyusul kritik atas postingannya yang dianggap teori konspirasi, yang secara luas dianggap antisemit, lalu kemudian dia beri label "kebenaran sebenarnya."

Perdebatan mengenai antisemitisme ini meningkat di X, tak lama usai terjadi perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, beberapa waktu yang lalu.


Petinggi Hamas Undang Elon Musk ke Gaza

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Sementara itu, baru-baru ini, petinggi Hamas mengundang bos X alias Twitter Elon Musk untuk berkunjung ke jalur Gaza di Palestina. Musk sendiri baru saja melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin Netanyahu.

Pejabat senior Hamas bernama Osama Hamdan itu mengajak Elon Musk untuk melihat sejauh mana kehancuran yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza.

"Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai standar objektivitas dan kredibilitas," kata Pejabat Senior Hamas Osama Hamdan, dikutip dari Arab News, Rabu (29/11/2023).

Pernyataan dari Osama Hamdan ini pun ramai di berbagai media sehari setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas diperpanjang selama 48 jam.

Warganet pun beramai-ramai meminta agar Elon Musk berkunjung ke Gaza, Palestina. Tagar #ElonGoToGaza pun bergema di X alias Twitter.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya