Jaga Kondusivitas Jelang Nataru, Polisi Kirim Personel ke 151 Gereja di Kota Bandung

Pihak kepolisian menempatkan anggotanya di sejumlah lokasi, seperti gereja dan pusat-pusat keramaian.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 22 Des 2023, 19:00 WIB
Suasana Malam Misa Natal di Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Pelaksanaan Malam Misa Natal di tengah pandemi Covid-19 tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono menyampaikan, pihak kepolisian siap melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui Operasi Lilin. Anggotanya telah ditempatkan di beberapa titik lokasi, di antaranya adalah di gereja-gereja Kota Bandung.

"Ada 151 gereja yang ada di Kota Bandung. Kami sudah menempatkan anggota kami," katanya dalam keterangan pers, Rabu, 20 Desember 2023.

"Ada 15 pospam dan 15 pos pelayanan terpadu untuk pengamanan Natal dan malam tahun baru," lanjut Budi.

Selain itu, kata Budi, pengamanan malam tahun baru akan berfokus di tempat keramaian Kota Bandung. Sebab Kota Bandung merupakan destinasi wisata. Menurut laporannya, saat ini sudah banyak hotel dan tempat wisata yang penuh.

"Mari kita berikan rasa aman kepada para tamu yang datang di Kota Bandung. Kami juga terus berkoordinasi dengan stakeholder lain untuk menjaga kondusivitas Nataru hingga pesta demokrasi pada Februari mendatang," ungkapnya.

akit harap pakai masker. Kurangi kerumunan juga, meski kita tahu Bandung merupakan kota tujuan wisata, kerumunan pasti akan terjadi. Bukan berarti ada pelarangan, tapi hanya mengurangi untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Bambang.

Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan Nataru.

"Daerah belum bisa mengambil kebijakan sendiri. Jadi, kami hanya bisa mengimbau masyarakat untuk menegakkan kembali protokol kesehatan. Varian jenis virus Covid-19 yang baru ini tidak terlalu berbahaya. Tetapi perlu diwaspadai untuk lansia dan komorbid," lanjutnya.


Silaturahmi Umat Nasrani

Pemerintah Kota Bandung pun telah mengadakan acara Silaturahmi bersama Umat Nasrani Menjelang Hari Raya Natal di Pendopo Kota Bandung, Rabu 20 Desember 2023 malam.

Pertemuan tersebut di antaranya turut menegaskan soal toleransi antar umat beragama, sehingga situasi kondusif dapat tercapai.

Mejelis Agama Katolik Kota Bandung, Romo Agustinus Sugiharto mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah memberikan ruang untuk silaturahmi menjelang hari kedamaian itu.

"Tema natal tahun ini Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi. Mudah - mudahan hari natal tahun ini memberikan kedamaian dan kebahagiaan kepada umatnya," ungkap Agustinus.

Ia mengungkapkan, jumlah jemaah Katolik di Kota Bandung mencapai 56 ribu. Atas hal itu, jemaahnya mendukung berbagai program Pemkot Bandung.

"Kami mendukung berbagai program yang telah dirancang oleh Pemkot Bandung. Kami sama-sama hendak mewujudkan Bandung yang aman, nyaman, kondusif dan rukun aman serta toleran," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Majelis Agama Kristen Kota Bandung, Pendeta Yosafat Simatupang mengungkapkan, bulan Desember merupakan bulan kebahagiaan bagi umat Kristiani.

"Perayaan natal bukan hanya merayakan suka cita saja, tetapi pengorbanan, ada perjuangan," ungkapnya.


Kasus Covid-19

Selain keamanan, aspek kesehatan juga menjadi perhatian di Kota Bandung jelang Nataru. Pasalnya, kasus Covid-19 kini kembali terpantau mengalami peningkatan.

Menurut Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, meski kini ada peningkatan angka Covid-19 di Kota Bandung, perayaan Nataru akan terus dikawal agar tetap berjalan dengan khidmat.

"Kita imbau agar masyarakat tetap jaga kesehatan, jika ada yang sakit harap pakai masker. Kurangi kerumunan juga, meski kita tahu Bandung merupakan kota tujuan wisata, kerumunan pasti akan terjadi. Bukan berarti ada pelarangan, tapi hanya mengurangi untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Bambang.

Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan Nataru.

"Daerah belum bisa mengambil kebijakan sendiri. Jadi, kami hanya bisa mengimbau masyarakat untuk menegakkan kembali protokol kesehatan. Varian jenis virus Covid-19 yang baru ini tidak terlalu berbahaya. Tapi perlu diwaspadai untuk lansia dan komorbid," lanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya