Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiapkan 861 fasiitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di jalur mudik yang kerap dilalui oleh masyarakat pada perjalanan mudik Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, selain mendirikan pos kesehatan ratusan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan puluhan rumah sakit disiagakan untuk memenuhi pelayanan kesehatan saat mudik Nataru 2023/2024.
Advertisement
"Beberapa yang kita siapkan itu fayankes (fasilitas pelayanan kesehatan) itu ada 406 puskesmas, mendirikan 125 pos kesehatan (poskes) disetiap rest area jalan tol dan jalur arteri yang rawan, rumah sakit ada 97, ada juga sepeda motor ambulan 36. Terus kalau ambulannya ada 197 mobil ambulan," ujar Vini saat dihubungi Liputan6.com, Bandung, Kamis, 21 Desember 2023.
Vini mengatakan selain fasyankes secara fisik, masyarakat juga diimbau agar mengoptimalkan layanan call center 119 jika terjadi kedaruratan medis dan WhatsApp Grup pelaporan sejenis.
Vini menerangkan meski telah disiapkan berbagai fasyankes, pada saat mudik libur Nataru 2023/2024 ini protokol kesehatan (prokes) serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus tetap dilaksanakan.
"Walau pun sekarang tidak diharuskan semua memakai masker, tapi untuk yang sakit dan yang berkerumun itu sekarang wajib memakai masker. Jika ada yang sakit terpapar COVID harus pakai masker dan wajib isolasi mandiri sampai sembuh," kata Vini.
Vini menegaskan kewajiban pemakaian masker untuk yang sedang sakit dan dikerumunan orang, bertujuan untuk menghindari meluasnya penyebaran COVID-19 varian terbaru.
Meski tidak mematikan dengan gejala yang ringan, Vini menjelaskan karakter COVID-19 varian baru ini penularannya sangat cepat.
"COVID yang sekarang itu COVID yang ringan tapi mudah menyebar gitu. Contohnya hanya dari periode 9-13 Desember 2023 pekan lalu saja tercatat sudah ada 79 pasien COVID di Jawa Barat," tukas Vini.
Selain mewaspadai paparan COVID-19, Vini meminta masyarakat pada libur Nataru 2023/2024 tetap menjalankan perilaku seksual secara benar dan baik.
Tujuannya agar tidak terhindar dari paparan penyakit Mpox, walaupun tidak begitu cepat penularannya. Hampir seluruhnya virus Mpox ini ditularkan melalui kontak seksual.
"Kalau Mpox itu tidak begitu cepat penularannya sebetulnya dari teori seperti itu ya. Tapi ternyata lebih banyak, kasus di kita itu sekarang orang di Jawa Barat terpapar Mpox itu ada 10 kasus. Sebagian besar sudah sembuh," ungkap Vini.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam mempersiapkan pelayanan medis saat mudik dan libur Nataru 2023/2024 telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sopir kendaraan umum diantaranya di Garut, Kota Bandung, Kuningan dan Tasikmalaya.
Sejumlah spanduk dan banner sosialisasi kesehatan termasuk didalamnya pencegahan paparan COVID-19. Persiapan ini telah dilakukan sejak 8 Desember 2023.
Vaksinasi Nakes Bandung
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, seiring adanya peningkatan kembali kasus Covid-19 di Indonesia, seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), mulai dari klinik, puskesmas, laboratorium kesehatan, hingga rumah sakit daerah, termasuk tenaga kesehatannya untuk siaga dan bersiap.
Salah satunya dengan melakukan vaksinasi lengkap terhadap para Nakes. Ia menyebut saat ini Dinkes telah menerima 290 vial vaksin untuk 1.450 orang dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.
"Sesuai dengan arahan Kemenkes, kami prioritaskan untuk tenaga kesehatan yang belum lengkap vaksinasi nya, belum 4 kali, minggu ini kami akan sisir," kata Anhar di Balai Kota Bandung, Senin 18 Desember 2023, dicuplik dari laman Pemerintah Kota Bandung.
"Kami akan mengirimkan ke seluruh fasilitas kesehatan, khawatir ada tenaga kesehatan yang belum lengkap vaksinasinya, semoga cukup," imbuhnya.
Rencananya, Dinkes akan mengajukan kembali penambahan vaksin kepada Kemenkes. Selain Nakes, kata Anhar, prioritas lainnya yakni Lansia dan yang memiliki Komorbid.
"Sesudah itu baru masyarakat yang belum lengkap, jadi memang ada tahapan. Rencananya kami akan mengajukan lagi. Maunya 1000 vaksin, karena tampaknya masyarakat juga sudah banyak yang menanyakan kepada kami," ujarnya.
Selain kesiagaan dan perlindungan tenaga kesehatan, yakni layanan vaksinasi. Dinkes juga telah mengimbau rumah sakit menyediakan 10 persen ruang untuk pasien terpapar.
"Kalau untuk pemeriksaan sudah berjalan, lab lab kita sudah siap menerima kalau untuk pelayanan tracing juga Sudah berjalan. Meskipun sebetulnya belum ada arahan secara teknik dari Kemenkes, jadi nampaknya akan memanfaatkan ruang isolasi yang sudah ada di rumah masing-masing," kata dia.
Anhar juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama yang bepergian.
Sementara itu, di Kota Bandung, lanjut Anhar, data per 18 Desember 2023 ada 51 kasus konfirmasi aktif. Ia mengatakan sebagian besar tanpa gejala sehingga melaksanakan sesuai arahan kemenkes melaksanakan isolasi di rumah masing masing.
Sedangakan ada 13 orang yang dirawat, dengan rincian satu orang bergejala berat, 8 orang bergejala sedang, sisanya 4 orang bergejala ringan.
Ia mengimbau masyarakat yang sedang sakit untuk memakai masker dan menghentikan aktivitas luar ruangan dan menjaga kondisi badan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Kewaspadaan tetep, kalau tidak perlu, menghindari kerumunan sesuai dengan arahan dari pimpinan menghindari kerumunan yang tidak perlu, tapi jangan panik berlebihan," katanya.
Advertisement