Anies Ungkap Banyak Tempat Tidak Berani Jadi Tuan Rumah untuk Menyambut Kedatangannya

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyatakan banyak tempat tidak berani menjadi tuan rumah untuk menyambut kedatangannya di masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Des 2023, 15:10 WIB
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan dalam dialog publik di Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten, Kamis (21/12/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyatakan banyak tempat tidak berani menjadi tuan rumah untuk menyambut kedatangannya di masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan dalam dialog publik di Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).

"Karena akhir-akhir ini banyak tempat yang enggak berani jadi tuan rumah," kata Anies.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengaku bersyukur Universitas Bina Bangsa menerima kehadirannya dan membuka ruang untuk berdialog dengan para mahasiswa.

"Universitas Bina Bangsa membuktikan bahwa ini negeri merdeka dan kita punya kesempatan untuk membicarakan apa saja," ucap Anies.

Diketahui, beberapa waktu lalu, izin acara 'Desak Anies' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dibatalkan sepihak.

Sedianya acara dialog 'Desak Anies' akan digelar di Taman Budaya NTB, Jalan Majapahit Nomor 2, tetapi dibatalkan. Hingga akhirnya pindah ke Amanah Food Court di Jalan Majapahit Nomor 100.

Izin penggunaan tempat di Taman Budaya dibatalkan di deti-detik akhir. Padahal, saat ini masa kampanye pilpres 2024 diperbolehkan menggelar acara di ruang terbatas.

"Last minute, izin dibatalkan secara sepihak. Ini adalah negeri merdeka yang semua memiliki hak yang sama untuk menjalani proses kampanye, dan ini adalah masa di mana kita boleh melakukan dialog di ruang terbatas. Bukan di ruang terbuka, dan ini adalah ruang terbatas," ujar Anies Baswedan usai acara "Desak Anies" di Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023).

Anies meminta pemerintah memberikan arahan kepada seluruh aparat sipil negara untuk netral dan tidak mempersulit salah satu pasangan calon.

"Saya ingin mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara agar bersikap netral dan tidak mempersulit salah satu calon, baik itu pilpres maupun pileg. Dan itu kami rasakan bukan hanya sekali, sudah berkali-kali," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta jangan sampai aparat negara menunjukkan sikap tidak netral di pemilu 2024. Ia mengaku akan mengungkap segala bentuk penghalangan ke publik.

"Jadi saya mengimbau kepada semuanya, dan kami akan mengungkapkan saja setiap kali ada penghalangan-penghalangan. Kami laporkan kepada publik bahwa ini bukan praktik yang sehat. Karena kita ingin menjaga demokrasi kita," ujar capres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS.


Jusuf Kalla Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Calon Presiden Anies Baswedan yang ditemani ditemani juru bicaranya, Sudirman Said, melakukan sowan atau berkunjung ke kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10) pagi (Tim Media Anies Baswedan)

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla akhirnya mengungkapkan arah dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Cak Imin.

Penyampaian dukungan tersebut disampaikan JK saat menjadi pembicara di depan Juru Bicara Kampung AMIN bersama Wakil Ketua Timnas AMIN Sudirman Said di Islamic Centre IMMIM Makassar, Selasa malam (19/12/2023).

JK mengungkapkan banyak pertanyaan kepada dirinya soal dukungan di pilpres 2024. Ia menyebut kedatangannya di Makassar benar-benar menyampaikan pikirannya untuk dukungan calon presiden.

"Saya datang dan ditanya apa sikap Bapak di Makassar ini? Saya betul-betul menyampaikan sikap saya, mudah-mudahan ada manfaatnya," tegas Jusuf Kalla.

JK mengakui mendukung Anies Baswedan secara pribadi. Meski demikian JK mengaku memiliki batasan.

"Saya sebenarnya sudah lama mendukung Anies secara pribadi. Tapi karena saya Ketua PMI memiliki batasan," ujar JK.


Alasan JK Dukung Anies Baswedan

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau sejumlah titik kemacetan Jabodetabek menggunakan Helikopter Super Puma dari lapangan helipad, Monas, Jakarta, Senin (28/1). (Liputan6.com/HO/TIM MEDIA WAPRES)

Juru Bicara JK, Husain Abdullah, menjelaskan alasan Wapres ke-10 dan 12 RI itu baru menyampaikan dukungannya secara terbuka kepada Anies-Cak Imin. Menurut dia, JK punya tanggung jawab moral supaya rakyat tidak salah memilih pemimpin.

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa 19/12 di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

JK selama ini memang mengaku netral. Tetapi sebagai warga negara, politikus senior Partai Golkar itu memiliki pilihan politik. Berdasarkan rekam jejak, Anies Baswedan dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin Indonesia.

"Bagi JK, yang dua periode menjabat sebagai Wapres RI untuk dua presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya. Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," kata Husain.

JK Beri Tips Memilih Presiden: Etikanya Baik dan Tidak Pemarah

Sementara, Jusuf Kalla tidak ingin mengomentari calon lainnya. Tetapi ia menekankan supaya rakyat memiliki pemimpin yang etikanya baik dan tidak mudah marah.

"M. Jusuf Kalla tidak ingin mengomentari calon lainnya, tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah. Jika dikritik dia terbuka, bisa menerima dan tenang," kata Husain.

"Karena di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah, karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa ini yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan," lanjutnya.

Pemimpin juga harus adil agar bisa memakmurkan rakyatnya. Pemimpin harus paham ekonomi dan tidak boros asal belanja supaya tidak membuat negara bangkrut.

"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tutupnya.


Timnas AMIN Yakin Dukungan JK Dongkrak Elektabilitas Anies-Cak Imin

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di acara debat capres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Timnas AMIN) Billy David yakin elektabilitas Anies-Cak Imin melonjak usai mendapat dukungan dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK).

"Tentunya kita melihat ini sebagai dampak punya efek elektoral," ujar Billy.

Billy menilai JK merupakan tokoh politik senior Tanah Air. Selain itu, Billy juga yakin JK mampu mempengaruhi tokoh lainnya untuk ikut mendukung Anies-Cak Imin.

"Saya rasa dari apa yang beliau putuskan sudah bisa meng-influence banyak orang untuk bisa memutuskan ataupun berani mendukung AMIN, khususnya Pak Anies, akan jadi momentum dukungan spiritual," kata Billy.

Selain itu, Billy berpandangan dukungan JK akan berdampak bagi suara Anies-Cak Imin di Indonesia timur.

"Karena kan beliau juga tokoh Bugis, tokoh Makassar. Kita berharap juga arah dukungan Indonesia timur, khususnya dari Makassar ke timur akan makin solid ke AMIN," ucap Billy.

Billy menyebut hubungan antara Anies Baswedan dengan Jusuf Kalla juga berjalan dengan baik. Menurut Billy, keduanya sudah memiliki hubungan akrab sejak lama.

"Perlu kita tegaskan dari awal hubungan Pak JK dan Pak Anies kan melintasi zaman dari dulu sekali," kata Billy.

Infografis Jadwal, Tema, Format Debat Capres-Cawapres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya