Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar kegiatan diskusi mengenai kualitas udara di wilayah Jabodetabek, pada Kamis, 21 Desember 2023.
Bekerja sama dengan Bloomberg Philanthropies dan ViriyaENB, acara ini mengangkat tema Advancing Air Quality Science: Exchanging International Insights and Solutions for Greater Jakarta; mempertemukan para pakar internasional dan lokal terkemuka, serta para pembuat kebijakan dan pemerhati lingkungan.
Advertisement
Kemenko Marves mengungkapkan, ini merupakan kegiatan diskusi pertama antara para pakar global pasca disepakatinya kolaborasi untuk peningkatan kualitas udara di Jabodetabek bulan lalu.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pikiran dan praktik terbaik dari berbagai negara seperti Tiongkok, India, Jepang, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.
Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyoroti pentingnya inisiatif kolaborasi antara tiga institusi ini.
"Upaya mewujudkan udara bersih di kota-kota negara berkembang seperti di Jakarta merupakan proses kolaborasi jangka panjang, yang membutuhkan transfer teknologi dan pertukaran pengetahuan antara para ahli terkemuka dunia. Dialog hari ini adalah langkah pertama dari berbagai langkah kolaboratif lainnya yang akan kami lakukan di masa depan untuk mewujudkan langit biru yang bersih di Jakarta,” ujar Rachmat Kaimuddin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (21/12/2023)
Hasil dari sesi pertukaran pikiran para pakar ini diharapkan dapat menggalang lebih banyak dukungan dari komunitas sains internasional, serta menghadirkan lebih banyak data dan bukti yang krusial dalam mewujudkan tata kelola inisiatif udara bersih yang lebih kuat di Indonesia.
Polusi Udara Menjadi Isu dan Tantangan yang Kompleks di Jabodetabek
Kemenko Marves melihat, isu polusi udara di Jabodetabek merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan kehadiran data yang akurat, komitmen politik, serta kemitraan yang kuat.
Suzanty Sitorus, Direktur Eksekutif ViriyaENB menyampaikan bahwa "Indonesia tidak sendirian dalam mengatasi tantangan polusi udara. Kami bangga dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dengan para ahli dari negara-negara yang telah secara efektif mengatasi tantangan serupa”.
“Komitmen kami nyata untuk memberikan dukungan dalam menghadirkan bukti dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan kualitas udara yang lebih baik di Jabodetabek," tuturnya.
Seiring dengan upaya Jakarta dan sekitarnya untuk mewujudkan udara yang lebih bersih, kolaborasi ini merupakan langkah krusial dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan lebih sehat untuk wilayah megapolitan yang berpopulasi sekitar 30 juta jiwa ini, demikian pernyataan Kemenko Marves dalam keterangan resminya.
Advertisement