Liputan6.com, Jakarta - The Sandbox, sebuah dunia virtual permainan terdesentralisasi terkemuka dan anak perusahaan Animoca Brands, baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Agora untuk meningkatkan real-time engagement dan interaksi sosial dalam metaverse.
Kolaborasi ini akan memberdayakan pemain di The Sandbox untuk terhubung melalui suara, video, dan percakapan secara real-time, mendorong kolaborasi yang lebih baik di antara para kreator, dan pengalaman multipemain sosial.
Advertisement
The Sandbox memilih Agora untuk kemitraan ini karena mereka menyediakan platform interaksi real-time yang ideal untuk metaverse. Produk lengkap perusahaan ini dengan mulus mengintegrasikan Audio Spatial 3D, dialog teks persisten, dan fungsionalitas siaran langsung interaktif dalam skala besar.
The Sandbox berencana untuk mengimplementasikan fitur-fitur ini untuk mempromosikan hubungan sosial yang kuat antara pemain.
“The Sandbox pada intinya adalah platform sosial, dan melalui kemitraan ini dengan Agora, kami dapat lebih meningkatkan kemampuan pemain kami untuk terhubung, berkolaborasi, berkomunikasi, dan membentuk komunitas yang berarti,” kata Sebastien Borget, COO dan Co-Founder The Sandbox dalam keterangan tertulis.
"Ini adalah peningkatan yang menarik dari potensi sosial untuk komunitas di platform The Sandbox yang akan segera terlihat oleh pemain dan kreator, dibandingkan dengan platform lainnya," sambungnya.
Separuh real estate virtual, separuh taman hiburan, The Sandbox sepenuhnya merangkul gagasan metaverse sebagai ruang digital bersama yang berkelanjutan di mana dunia dan pahlawan saling bertemu untuk menciptakan keajaiban.
Lebih dari 400 mitra telah bergabung dengan The Sandbox, termasuk Warner Music Group, Ubisoft, The Rabbids, Cut the Rope, Tony Hawk, Gucci Vault, The Walking Dead, Invincible, Snoop Dogg, Adidas, Deadmau5, Steve Aoki, SM Entertainment, The Smurfs, Care Bears, dan Atari, semuanya mengikuti visi tim The Sandbox untuk memberdayakan pemain untuk membuat pengalaman mereka sendiri menggunakan karakter dan dunia asli maupun yang sudah dikenal.
“Teknologi keterlibatan real-time sangat penting untuk memungkinkan interaksi sosial di metaverse,” kata Tony Zhao, CEO dan salah satu pendiri Agora.
“Kami sangat senang melihat bagaimana The Sandbox terus berinovasi dengan produk Agora untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan komunitas,” ujar Tony menambahkan.