Saham AIMS Melemah Usai BEI Buka Gembok Perdagangan

Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suspensi atas perdagangan saham PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) di pasar reguler dan pasar tunai mulai 22 Desember 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Des 2023, 10:41 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS). Sebelumnya, perdagangan saham AIMS dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan.

"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 22 Desember 2023," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/12/2023).

Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham AIMS, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham AIMS pada perdagangan pada 13 Desember 2023.

Penghentian sementara perdagangan saham AIMS sebelumnya dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham AIMS.

Melansir data RTI, saham AIMS ditutup naik 8,46 persen ke posisi 705 pada penutupan Selasa, 12 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 855 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,12 juta lembar saham senilai Rp 1,44 miliar. Harga saham AIMS telah naik 28,18 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 206,52 persen.

Pada perdagangan saham sesi pertama, Jumat (22/12/2023), saham Akbar Indo Makmur Stimec melemah 4,26 persen ke posisi Rp 675 per saham. Saham AIMS turun 15 poin ke posisi Rp 690 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham AIMS berada di level tertinggi Rp 745 dan terendah Rp 635 per saham. Total frekuensi perdagangan 306 kali dengan volume perdagangan 6.474 saham. Nilai transaksi Rp 446,8 juta.


BEI Gembok Saham PT Akbar Indomakmur Stimec

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk (AIMS). Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham AIMS terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham AIMS, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham AIMS pada perdagangan tanggal 13 Desember 2023,” mengutip pengumuman Bursa, Rabu (13/12/2023).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham AIMS dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham AIMS.

Melansir data RTI, saham AIMS ditutup naik 8,46 persen ke posisi 705 pada penutupan Selasa, 12 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 855 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,12 juta lembar saham senilai Rp 1,44 miliar. Harga saham AIMS telah naik 28,18 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 206,52 persen.

Sebelumnya, manajemen PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Awal antara PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk dengan Para Pemegang Saham PT Marawa Dwitunggal Abadi (MDA) yang berlangsung pada 7 Desember 2023.

Dalam perjanjian awal tersebut, perseroan dan para pemegang saham MDA sepakat bahwa di kemudian hari, Perseroan bermaksud akan melakukan investasi pada MDA melalui penyertaan kepemilikan saham oleh Perseroan pada MDA (rencana transaksi), di mana atas rencana transaksi tersebut, masih akan dinegosiasikan lebih lanjut antara para pihak, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan suatu perjanjian yang mengatur lebih lanjut mekanisme dan kesepakatan atas rencana transaksi tersebut.

Nilai transaksi atas perjanjian awal tersebut belum ditentukan. Lebih lanjut, penandatanganan perjanjian awal itu tidak berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan perseroan. Melainkan diharapkan akan meningkatkan pendapatan Perseroan di masa depan apabila rencana transaksi terlaksana.

 


BEI Pelototi Saham Petrosea, Chandra Asri dan Akbar Indomakmur

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk (AIMS).

Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham ketiga emiten tersebut di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Merujuk data RTI, saham PTRO bangkit ke zona hijau sejak awal Desember 2023. Hingga pada Jumat, 8 Desember 2023, saham PTRO turun tipis 2,78 persen ke posisi 7.000. Meski begitu, saham PTRO telah naik 68,67 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, saham PTRO telah naik 114,72 persen.

Saham TPIA saat ini bertengger pada posisi 4.700. Sempat terkoreksi dan stagnan pada awal Desember 2023, saham TPIA berhasil bangktit dengan kenaikan 61,51 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, saham TPIA telah naik 98,31 persen.

Sementara saham AIMS menunjukkan peningkatan konsisten sejak pekan terakhir November hingga penutupan pekan lalu. Saham AIMS terpantu berada pada posisi 650. Dalam sepekan, harga saham AIMS naik 45,09 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 190,18 persen.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PTRO, TPIA, AIMS perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/12/2023).

Sehubungan dengan kondisi tersebut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 


IHSG Melonjak 1,4% pada 4-8 Desember 2023, Ini Sentimen Pendorongnya

Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan pada 4-8 Desember 2023. Analis menilai, penguatan IHSG sepekan dipengaruhi pergerakan bursa saham global.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/12/2023), IHSG melonjak 1,42 selama sepekan menjadi 7.159,59 dari pekan lalu di posisi 7.059,19. Kapitalisasi pasar bursa bertambah 3,13 persen menjadi Rp 11.470 triliun dari pekan lalu Rp 11.120 triliun.

Kenaikan juga diikuti rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian saham menguat 2,89 persen menjadi Rp 14,12 triliun dari Rp 13,72 triliun pada pekan lalu.

BEI mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian saham yang bertambah 41,50 persen menjadi 33,14 miliar selama sepekan dari 23,42 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham naik 12,56 persen menjadi 1.394.975 kali transaksi dari pekan lalu 1.239.339 kali transaksi.Namun, selama sepekan, investor asing mencatatkan aksi jual saham senilai Rp 1,07 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana  menuturkan, penguatan IHSG selama sepekan diperkirakan dipengaruhi pergerakan bursa global.

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat bertenor 10 tahun disebut melandai ditambah denga nada optimisme pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi the Federal Reserve (the Fed), meski the Fed akan tahan suku bunga acuan pada skenario terburuk. Sedangkan dari dalam negeri, IHSG dipengaruhi sejumlah pergerakan saham emiten terutama grup Barito.

“Dari sisi lain pergerakan IHSG juga didorong oleh beberapa emiten seperti BREN, TPIA, dan BRPT yang dapat dicermati dengan menguatnya IDX Basic Materials dan IDX Infrastructures,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya