Simak Cara Mantan CEO Google Memerangi Disinformasi

Mantan CEO Google melihat disinformasi sebagai momok dalam kontes pemilihan umum yang akan dilaksanakan secara besar-besar pada beberapa negara di seluruh dunia.

oleh Rida Rasidi diperbarui 22 Des 2023, 17:00 WIB
Chairman Google Eric Schmidt (foto: talkandroid.com)

Liputan6.com, Jakarta- Mantan CEO Google, Eric Schmidt menulis sebuah artikel opini di mana ia mempresentasikan 6 poin rencana yang dapat dilakukan untuk memerangi disinformasi dalam pemilu.

Beberapa ide Schmidt salah satunya adalah memblokir VPN dan melakukan autentikasi kepada para pengguna media sosial. Ia berharap, para legislator, regulator, dan perusahaan-perusahaan teknologi di Amerika Serikat dapat memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap rekomendasi-rekomendasi yang telah ia berikan.

Mengutip dari Reclaim The Net, dalam artikel yang diterbitkan oleh MIT Technology Review, Schmidt berbicara mengenai tahun 2024 sebagai salah satu tahun pergeseran politik, dan secara umum menjadi tahun pemilu terbesar dalam sejarah dengan demokrasi yang akan diselenggarakan di seluruh dunia.

Meskipun dia menyebutkan sejumlah pemilihan yang akan diadakan di seluruh dunia. Namun, secara khusus, Schmidt tertarik dengan pemilihan presiden dan proses kampanye di AS.

Schmidt melihat momok disinformasi di mana-mana dalam kontes pemilihan umum, dan dari sisi teknologi, tampaknya berfokus pada masalah dengan AI, seperti AI yang mendukung pembuatan deepfakes dan tersebar di media sosial.

Sehubungan dengan hal tersebut, ia memberikan rekomendasi dalam pembuatan kebijakan, antara lain pertama adalah pengguna media sosial harus melakukan verifikasi dan autentikasi agar mereka dapat dimintai pertanggungjawabannya atas segala aktivitas digital yang mereka lakukan, baik oleh platform maupun pihak berwenang.

Hal tersebut tidak berarti membocorkan identitas seseorang secara keseluruhan kepada semua orang, tetapi hanya untuk pihak platform media sosial dan penegak hukum dalam kondisi tertentu (melanggar kebijakan).

 


Platform Jadi Mata yang Bisa Lihat Semuanya

Selanjutnya, Schmidt ingin platform-platform ini berubah menjadi "mata yang bisa melihat semuanya". Ia juga menyarankan para platform media sosial untuk meningkatkan upaya identifikasi VPN agar tidak menghalangi lalu lintas deteksi yang dilakukan platform.

"Kenali setiap sumber. Mengetahui asal usul konten dan waktu konten tersebut masuk ke dalam jaringan bisa meningkatkan kepercayaan dan keamanan. Meskipun lalu lintas VPN bisa menghalangi deteksi, platform bisa meningkatkan upaya untuk meningkatkan identifikasi VPN," tulisnya.

Dia kemudian merujuk pada perintah eksekutif AI Presiden Biden untuk menyerukan identifikasi pemalsuan oleh AI. Namun, ide ini memunculkan kekhawatiran akan penyensoran meme atau konten parodi.  

Schmidt juga menginginkan perusahaan untuk melakukan penyaringan terhadap pengiklan dengan membagikan daftar pengiklan yang aman di seluruh platform dan lebih mengandalkan manusia daripada AI untuk membantu menyaring informasi yang salah.

Terakhir, mantan CEO Google selama sepuluh tahun itu pun menginginkan agar dana untuk penelitian dapat lebih banyak dialokasikan.

"Agar semua pendekatan ini berhasil dalam skala besar, kita membutuhkan keterlibatan jangka panjang, dimulai dari sekarang. Kelompok filantropi saya bekerja untuk membantu menciptakan kerangka kerja pengujian sumber terbuka yang gratis untuk banyak kelompok kepercayaan dan keamanan AI," ungkap Schmidt.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya