Liputan6.com, Jambi - Banjir yang melanda Kabupaten Bungo, Jambi, sejak Kamis (21/12/2023) hingga Jumat hari ini (22/12/2023) belum juga surut. Sebanyak 150 kepala keluarga yang terdampak banjir Jambi telah dievakuasi Tim Gabungan ke tempat yang lebih aman.
Advertisement
"Hingga Jumat sore, jumlah sementara warga yang sudah dievakuasi oleh Tim Pos SAR Kabupaten Bungo kurang lebih 150 KK menggunakan perahu karet dengan mendatangi satu persatu rumah warga yang terendam banjir," kata Humas Basarnas Jambi Luthfi, Jumat (22/12/2023).
Basarnas Jambi menurunkan tim SAR ke lokasi banjir di Kabupaten Bungo yang berjarak sekitar 300 km dari Kota Jambi untuk membantu tim SAR Bungo yang sejak hari pertama bencana banjir melanda di beberapa kecamatan di sana sudah melakukan evakuasi warga dari pemukimannya.
Data yang masuk ke Basarnas bahwa banjir di Kabupaten Bungo tersebut yang paling parah terjadi di wilayah Kecamatan Muko Muko Bathin VII, sejak Kamis pagi sudah merendam ratusan rumah warga setempat akibat luapan air Sungai Batanghari yang melintasi daerah itu.
"Untuk saat ini laporan dari tim Basarnas Jambi di lapangan bahwa ketinggian air lebih kurang 1,5 meter hingga 2 meter dan sudah merendam hampir seluruh rumah warga di kecamatan itu. Untuk daerah yang terdampak paling parah di antaranya yakni Dusun (Desa) Baru Pusat Jalo dan Dusun Bedaro," kata Luthfi.
Penyisiran Warga yang Terjebak Banjir
Berdasarkan data Basarnas Jambi, sejumlah warga meminta bantuan untuk dievakuasi karena jembatan tidak bisa dilewati untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sehingga personel dari Basarnas dan tim gabungan TNI-Polri dan pihak terkait lainnya melakukan proses evakuasi.
Luthfi mengatakan evakuasi dilakukan terutama terhadap balita, serta ibu hamil atau sedang menyusui, mereka dievakuasi ke tempat yang aman baru kemudian disusul evakuasi terhadap warga lainnya. Hari ini Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap lansia dan ibu-ibu di Desa Lubuk Tenam, Kecamatan Bathin III.
"Hingga Jumat petang Tim SAR gabungan masih terus melakukan penyisiran untuk mencari warga yang membutuhkan evakuasi," katanya.
Advertisement