Cak Imin Pilih Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen: Biar Negara Tidak Utang Terus

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD terkait target pertumbuhan ekonomi.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Des 2023, 21:30 WIB
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD terkait target pertumbuhan ekonomi.. (Foto: Tangkapan layar dari Youtube KPU).

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD terkait target pertumbuhan ekonomi.

Diketahui, Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Cak Imin berkomitmen bisa mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dikisaran 5,5 persen hingga 6 persen.

Namun, hal tersebut ditanggapi oleh Cawapres Mahfud Md yang menilai target pertumbuhan yang diusung Ganjar dan Cak Imin cukup rendah. Padahal Mahfud MD optimis pertumbuhan ekonomi RI di masa depan bisa menyentuh 7 persen.

Menurut Cak Imin, dalam membuat target pertumbuhan ekonomi sangatlah mudah. Namun, yang ingin diwujudkan Capres dan Cawapres nomor urut 1 ini adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif.

"Kalau membuat target pertumbuhan ekonomi bisa saja 7 atau 8 persen, tetapi yang ingin kita wujudkan adalah pertumbuhan berkualitas dan inklusif, dimana setiap pertumbuhan itu memiliki dampak langsung di dalam penyerapan tenaga kerja, didalam peningkatan pendapatan masyarakat di dalam satu percepatan pemerataan pembangunan," kata Cak Imin dalam debat Cawapres, di disiarkan secara online di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Membebani Masyarakat

Cak Imin menilai, jika target ekonomi terlalu tinggi dikhawatirkan justru menambah utang luar negeri Indonesia. Jika utang tersebut semakin banyak, maka akan membebani Pemerintah dan masyarakat ke depannya.

"Target 5,5 sampai 6 persen itu dengan kalkulasi agar kalau kita tidak terlampau realistis kita khawatir ujung-ujungnya utang luar negeri lagi, utang luar negeri yang terlampau banyak ini mengakibatkan beban bukan hanya Pemerintahan hari ini tapi juga anak cucu kita akn mengalami beban utang yang panjang," ujarnya.

Dengan demikian, Cak Imin menilai target ekonomi yang diusungnya sebesar 5,5 - 6 persen sangat realistis dibandingkan target yang diusung olev Mahfud MD sebesar 7 persen.

"Target yang berjumlah 5,5 persen sampai 6 persen itu realistis, yang tidak akan membebani bagi proses pembangunan kita dimasa yang akan datang," pungkasnya.


Kritik IKN, Gibran Sentil Cak Imin Pernah Ikutan Potong Tumpeng

Gibran Sebut Cak Imin "Aneh" Soal Rencana Bangun 40 Kota Baru Selevel Jakarta

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyentil cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait pembangunan ibu kota negara (IKN).

“Saya izin tanggapi gus Muhaimin.Ingat sekali sempat ikut meresmikan dan ikut potong tumpeng di IKN. Ini bagaimana? Tidak konsisten. Dulu dukung, sekarang tidak dukung karena menjadi wakil Pak Anies,” ujar Gibran saat debat cawapres, Jumat (22/12/2023).

 Gibran pun menjelaskan kalau pembangunan IKN sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. “Sekali lagu gus Muhaimin, mohon maaf bukan bangunan pemerintahan. IKN simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, simbol transformasi,” tutur Gibran.

Selain itu, ia menanggapi cawapres Mahfud MD terkait IKN. Gibran menuturkan, kalau sudah ada investor  termasuk dari investor domestik yakni Agung Sedayu. Ia menilai, saat ini investor wait and see kestabilan politik. “Prof Mahfud MD, pulang debat coba google, banyak yang masuk. Agung Sedauyu, masih tambah lagi. Mereka wait and see kestabilan politik,” kata Gibran.

Debat cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023 mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Pada debat kedua tersebut, tema yang diangkat antara lain ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD,infrastruktur dan perkotaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya