Liputan6.com, Jakarta Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menggelar acara nonton bareng (nobar) debat calon wakil presiden (cawapres) di rumah pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (22/12/2023).
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejak pukul 19.00 WIB ketika debat dimulai lewat layar lebar, pendukung dan relawan AMIN langsung memenuhi area nobar.
Advertisement
Para pendukung terlihat mulai riuh sejak moderator membuka acara debat. Mereka tampak memberikan reaksi berbeda setiap momen para cawapres tampil.
Misal, saat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berbicara, suasana akan riuh sambil mengangkat poster AMIN.
"AMIN, AMIN, mantap. Menang satu putaran," sorak para pendukung bersahutan.
Lalu, saat momen cawapres nomor urut tiga, Mahfud Md diperkenalkan, para pendukung AMIN tampak biasa saja. Termasuk saat pemaparan awal hingga masuk ke segmen tanggapan dimulai, untuk momen Mahfud terlihat biasa saja.
Namun suasana riuh saat kemunculan cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. Para pendukung AMIN tampak memberikan reaksi negatif. Mereka meneriaki sambil memberikan reaksi jempol ke bawah.
"Huu, huu, ngapain itu? Anak bapak," kata para pendukung AMIN.
Pendukung Hening saat Gibran Skakmat Cak Imin soal IKN
Kondisi berbalik saat Gibran 'skakmat' Cak Imin soal Ibu Kota Negara (IKN), ketika itu Cak Imin menanggapi pernyataan Gibran dengan menyinggung skala prioritas. Kata Cak imin, perihal anggaran membangun IKN sebesar Rp500 triliun seharusnya bisa digunakan untuk membangun jalan dan kota-kota di seluruh Kalimantan.
Namun, Gibran pun membalas Cak Imin yang dulu sempat ikut meresmikan IKN Nusantara bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini, enggak konsisten. Dulu dukung sekarang enggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," ujar Gibran.
"Sekali lagi Gus, mohon maaf IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintahan, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. Sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia," sambungnya.
Mendengar jawaban Gibran itu, pendukung AMIN terlihat terdiam, suasana sempat hening sesaat. Sampai akhirnya, riuh kembali dengan menginginkan adanya tanggapan dari Cak Imin atas pernyataan Gibran.
"Aduh sudah habis. Belum dibalas lagi itu (sama Cak Imin)," ujar seorang pendukung AMIN.
Pada kesempatan itu, Asri salah satu pendukung yang datang dari Jatiwaringin mengaku sudah tak percaya dengan Gibran. Karena polemik saat putusan MK yang dianggapnya jadi satu alasan kuat tak mau mendukung paslon nomor urut dua.
"Saya udah gak percaya, mau dia (Gibran) ngomong apa, karena putusan MK itu. Itu sih alasan saya," ucap Asri.
Sempat Tak Paham soal SGIE saat Ditanya Gibran, Cak Imin Akhirnya Bisa Jawab
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bertanya kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkait bagaimana strategi dalam meningkatkan posisi Indonesia dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) report.
Atas pertanyaan tersebut, Cak Imin sempat tak paham soal apa yang dimaksud Gibran dengan SGIE. "Terus terang SGIE saya tidak paham. SGIE itu apa?" ungkap Cak Imin dalam debat cawapres di JCC, Jakarta, Jumat malam (22/12/2023)
Usai Cak Imin mengaku tidak paham soal SGIE, Gibran pun menjelaskan masuk pertanyaannya soal SGIE.
"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita juga harus ngerti juga masalah SGIE yaitu State of Global Islamic Ecomic misalnya yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal dan skincare halal kita, fashion kita. Itu yang saya maksud, Gus," kata Gibran.
Menanggapi hal tersebut, Cak Imin pun langsung menjawab, sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, sudah seharusnya Indonesia memanfaatkan potensi tersebut untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Memang pertanyaan ini sungguh penting, karena Indonesia dengan jumlah Islam terbanyak di dunia sekaligus bukan hanya sebagai pasar ekonomi syariah, pasar priwisata halal, pasar perbankan syariah, tapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia," ujar Cak Imin.
Reporter:Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement