Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Melemah Jelang Libur Natal 2023

Wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 22 Desember 2023 waktu setempat. Indeks Dow Jones melemah sendirian usai rilis data inflasi AS.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Des 2023, 07:29 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 22 Desember 2023.(Photo by Robb Miller on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 22 Desember 2023. Indeks S&P 500 naik pada perdagangan Jumat pekan ini setelah data inflasi yang lebih dingin.

Selain itu, rata-rata indeks acuan mencatatkan kenaikan mingguan selama delapan hari berturut-turut seiring wall street berupaya memperpanjang reli akhir tahun.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (23/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,1 persen ke posisi 4.754,63. Pada level saat ini, indeks S&P 500 berjarak 0,9 persen dari rekor penutupannya, dan 1,3 persen dari rekor intradaynya.

Indeks Nasdaq naik 0,19 persen ke posisi 14.992,97. Rata-rata indeks Dow Jones turun 18,38 poin atau 0,05 persen ke posisi 37.385,97.

Rata-rata tiga indeks acuan mencatatkan kinerja positif selama delapan minggu berturut-turut, yang pertama untuk S&P 500 sejak 2017 dan indeks Dow Jones sejak 2019.

Indeks S&P 500 menguat 0,8 persen pada pekan ini. Sementara itu, indeks Dow Jones bertambah 0,2 persen dan indeks Nasdaq melonjak 1,2 persen.

Saham Nike turun hampir 12 persen setelah menurunkan prospek penjualannya, dan mengumumkan rencana untuk memangkas biaya sekitar USD 2 miliar selama tiga tahun ke depan.

Di sisi lain, alat pengukur inflasi favorit the Federal Reserve (the Fed) lebih rendah dari perkiraan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti pada November hanya naik 0,1 persen pada bulan lalu, dan naik 3,2 persen dari tahun lalu, sesuai perkiraan.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan bulanan sebesar 0,1 persen dan 3,3 persen dari tahun sebelumnya.

 

 

 


Pendorong Reli

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

“Kami percaya data PCE hari ini yang menjadi pertimbangan utama the Fed dalam meninjau status inflasi, semakin memperkuat lintasan penurunan inflasi,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.

“Dan kami pikir hal ini merupakan katalis lain yang memicu kegembiraan investor hari ini, soft landing tampaknya semakin dekat untuk dipastikan,” ujar dia.

Adapun reli pasar baru-baru ini meluas seiring turunnya imbal hasil obligasi dan pelaku pasar bertaruh pada penurunan suku bunga dari bank sentral. Pada Jumat pekan ini, indeks Russell 2000, indeks kapitalisasi kecil naik 0,8 persen. Indeks saham acuan membukukan kinerja mingguan selama enam minggu berturut-turut.

"Ini menggarisbawahi luas dan dalamnya reli liburan ini, yang menurut kami akan menjadi pertanda baik bagi investor memasuki 2024,” ujar Bassuk.

Adapun wall street akan tutup pada Senin, 25 Desember 2023 untuk peringati libur Natal.


Indeks Nasdaq

Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Indeks Nasdaq dan indeks Nasdaq 100 masing-masing menguat 1,1 persen dan 1,4 persen pekan ini, menempatkan indeks pada kecepatan untuk kenaikan dalam delapan minggu berturut-turut. Saham Micron Technology menjadi salah satu pemenang terbesar di indeks Nasdaq 100m naik 7 persen menyusul laporan triwulanan yang kuat.

Saham Alfabet menguat hampir 7 persen. Sementara itu, saham Meta Platforms dan Atlassia masing-masing naik sekitar 5 persen. Saham Ansys mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam indeks. Saham Ansys melonjak 14 persen. Saham telah menguat di tengah berita mereka menjajaki kemungkinan penjualan. Saham Moderna naik 11 persen. Sedangkan saham Illumina melonjak 10 persen.

Di sisi lain, salah sektor saham di indeks S&P 500 yang melambat pekan ini adalah utilitas. Sektor saham tersebut turun 0,7 persen, dan satu-satunya sektor dari 11 sektor saham yang tertekan. Sementara itu, indeks S&P 500 secara keseluruhan menguat 0,9 persen pekan ini.

Saham Pinnacle West Capital memimpin penurunan. Saham Pinnacle West Capital merosot sekitar 3 persen Saham Dominion dan Constellation mencatatkan kinerja terburuk dengan turun lebih dari 2 persen.

Namun, beberapa perusahaan utilitas mampu melawan tren penurunan. Saham NRG melonjak lebih dari 2 persen dalam sepekan. Sedangkan Saham Ameren naik 1,5 persen.

Namun, penurunan saham utilitas menghapus sebagian kenaikan yang terlihat di saham lain. Hal ini terutama dalam layanan komunikasi, dan mencatat indeks dengan kinerja terbaik pekan ini dengan naik lebih dari 4 persen. Sektor saham tersebut terbantu oleh reli saham Alphabet, Meta dan Netflix.

 


Penutupan Wall Street pada 21 Desember 2023

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 21 Desember 2023. Indeks S&P 500 pulih dari kinerja terburuknya sejak September seiring berlanjutnya reli akhir tahun.

Dikutip dari CNBC, Jumat (22/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 322,35 poin atau 0,87 persen ke posisi 37.404,35. Indeks Nasdaq bertambah 1,26 persen menjadi 14.963,87. Indeks S&P 500 naik 1,03 persen menjadi 4.746,75.

Kenaikan indeks S&P 500 seiring lebih dari 450 saham dalam indeks menguat. Saham Micron Technology mencatat kinerja terbaik, dengan menguat 8,6 persen setelah produsen chip memori tersebut melampaui harapan kinerja kuartalan. Selain itu, Perseroan juga memberikan panduan kuartalan saat ini yang melampaui perkiraan.

Saham chip menguat dengan saham Intel dan Advanced Micro Devices masing-masing menguat 2,9 persen dan 3,3 persen.

Saham Salesforce termasuk di antara saham-saham yang mencatat penguatan terbesar di indeks Dow Jones. Saham Salesforce bertambah 2,7 persen menyusul kenaikan peringkat dari Morgan Stanley.

Wall street melemah pada perdagangan Rabu pekan ini saat investor merealisasikan keuntungan setelah kenaikan baru-baru ini. Pada perdagangan Rabu pekan ini, indeks Dow Jones dan indeks Nasdaq mencatatkan kinerja perdagangan terburuk sejak Oktober. Indeks tersebut masing-masing menghentikan rekor kemenangan beruntun selama sembilan hari.

Sementara itu, indeks S&P 500 mencatat kinerja terburuk sejak September 2023.  "Pasar saham berubah dari naik menjadi turun dengan cukup cepat. Jadi, menurut saya ini adalah koreksi teknikal setelah periode waktu yang sangat lama,” tutur dia.

Dari penutupan terendah pada akhir Oktober hingga Kamis pekan ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 melonjak lebih dari 15 persen. Indeks Nasdaq bertambah lebih dari 18 persen dibandingkan periode yang sama.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya