Liputan6.com, Jakarta - Manchester United akan melepas 25% sahamnya kepada Sir Jim Racliffe. Masuknya miliader Inggris itu membuat ada peningkatan pengawasan terhadap urusan klub.
The Athletic mengungkapkan sejumlah anomali dalam menjalankan MU dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kesepakatan Antony adalah yang paling menonjol.
Advertisement
Di bawah manajemen Ole Gunnar Solskjaer, Setan merah telah memantau Antony secara komprehensif. Setan merah menganggap pemain Brasil tersenit sebagai salah satu pemain yang membutuhkan banyak pengembangan.
Karena itu, Antony dihargai senilai 25 juta pound. Man Utd siap membayar jumlah tersebut jika mereka ingin mengontraknya.
Lebih dari setahun kemudian, Erik ten Hag ditunjuk sebagai manajer tim. Juru strategi asal Belanda itu meminta klub merekrut Antony.
Man Utd lantas dengan tegas memberi tahu Ajax bahwa mereka tidak siap membayar lebih dari 60 juta pound untuk pemain sayap berusia 23 tahun itu. Ketika jendela transfer hampir ditutup, juara Inggris itu panik karena kurangnya kekuatan menyerang.
MU setuju untuk mengontrak Antony dengan harga 82 juta pound ditambah 4 juta pound sebagai bonus. Jumlah itu dibayar hanya beberapa minggu setelah menolak membayar lebih dari 60 juta pound.
Antony Belum Bisa Membuktikan
Dengan harga 82 juta pound, Manchester United dinilai membayar terlalu mahal untuk Antony. Jumlah itu lebih dari tiga kali lipat dari harga yang mereka hargai untuk pemain timnas Brasil tersebut.
Selain itu, Antony juga belum bisa membenarkan bahwa dirinya pantas dihargai mahal dengan berbagai permasalahan mulai dari masalah performa hingga di luar lapangan.
Pemain berusia 23 tahun tersebut hanya menyumbang delapan gol dan tiga assist dalam 62 penampilan bersama Setan Merah sejak bergabung ke Old Trafford.
Musim ini, Antony juga gagal mencetak satu pun gol atau assist untuk klub dalam 18 penampilan untuk Setan Merah. Penampilannya untuk MU sejauh ini belum bisa membenarkan pengeluaran sebesar 25 juta, apalagi 86 juta pound.
Advertisement
Keputusan Keuangan yang Buruk
Dalam beberapa tahun terakhir, Manchester United mengalami transaksi transfer yang sangat penting seperti yang diungkapkan The Athletic. Klub secara konsisten membayar lebih untuk pemain tertentu, dan konsekuensinya adalah meminjam pemain seperti Marcel Sabitzer dan Wout Weghorst.
MU mengontrak Sofyan Amrabat dan Sergio Reguilon dengan status pinjaman di musim panas, namun tidak ada yang memberikan kontribusi cukup bagi klub. Amrabat telah tampil dalam 17 laga di seluruh kompetisi, sementara Reguilon telah tampil 10 kali di berbagai ajang.
Kecenderungan Man Utd untuk melakukan kesepakatan pinjaman sering kali dikarenakan keputusan keuangan yang buruk, sesuatu yang diharapkan oleh Sir Ratcliffe untuk diakhiri.
Peringkat Liga Inggris
Advertisement