Bagaimana Nasib Pendosa, Apakah Allah Kabulkan Doanya?

Jangan Berhenti Berdoa Meski Merasa Berdosa, Ini Penjelasan Buya Yahya

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi doa. (Foto oleh Meruyert Gonullu dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan wujud permohonan kepada Tuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian doa adalah memuat harapan, permintaan, dan pujian kepada Tuhan.

Pengertian doa dalam Islam adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT. Pengertian doa ini dituturkan Imam Hafizh Ibnu Hajar dari Imam At-Thaibi dalam kitab Fathul Bari, memperlihatkan sikap berserah diri dan merasa membutuhkan Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah SWT.

Doa merupakan salah satu ibadah yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Saat seseorang berdoa, mereka berharap agar Allah mengabulkan permohonan dan keinginan mereka. Namun, seringkali muncul pertanyaan di benak seseorang yang merasa berdosa, apakah doa mereka berhak dikabulkan oleh Allah?

Banyak masyarakat yang bertanya apakah pendosa doanya dikabulkan Allah?

Mendapati hal ini pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon Buya Yahya angkat bicara.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Inilah Faktor Terkabulnya Doa

Buya Yahya (Foto: YouTube)

Menurutnya, bahwa ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pengkabulan doa seseorang, terlepas dari apakah mereka berdosa atau tidak.

Pertama-tama, seseorang harus menyadari kebutuhan dan hajat mereka kepada Allah saat berdoa. Doa bukanlah sekadar rangkaian kata yang diucapkan tanpa menyadari kebutuhan yang sebenarnya. Kesadaran akan kebutuhan kepada Allah merupakan syarat pertama untuk doa yang dikabulkan.

Selanjutnya, makanan, pakaian, dan minuman yang dikonsumsi juga mempengaruhi pengkabulan doa. Halal menjadi syarat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk saat berdoa. Makanan haram dapat menjadi penghalang bagi doa seseorang untuk dikabulkan.

Oleh karena itu, menjaga kehalalan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sangatlah penting agar doa kita diterima.

Selain itu, tempat dan waktu juga memiliki peran dalam pengkabulan doa. Meskipun doa dapat dilakukan di mana saja, tempat yang baik dan dianjurkan seperti depan Multazam atau di depan Ka’bah memiliki keutamaan tersendiri.


Waktu yang Tepat untuk Berdoa

Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Waktu tertentu juga menjadi momen yang lebih baik untuk berdoa, seperti sepertiga akhir malam setelah pukul 2 pagi. Doa yang dilakukan pada waktu-waktu yang dianjurkan memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan.

Selanjutnya, sedekah juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengkabulan doa. Melakukan sedekah sebagai amal kebaikan dapat menjadi sebab bagi doa yang dikabulkan. Dengan melakukan sesuatu yang menjadi sebab pengkabulan, kita dapat meningkatkan peluang agar doa kita dikabulkan oleh Allah.

Meskipun seseorang merasa berdosa, hal tersebut sebenarnya menjadi tanda bahwa doa mereka akan dikabulkan oleh Allah. Jika kita merasa berdosa, itu adalah panggilan untuk meningkatkan taubat dan perbaikan diri. Dengan memahami dosa-dosa

Buya Yahya seorang ulama yang juga merupakan pengasuh LPD Al Bahjah berkata bahwa terkait pengkabulan doa, terdapat tiga cara yang bisa terjadi. Pertama, doa dikabulkan sesuai dengan permintaan yang diajukan. Kedua, Allah memberikan sesuatu yang lebih baik atau lebih diperlukan daripada apa yang diminta. Misalnya, seseorang meminta rezeki yang banyak, tetapi Allah memberikan kesehatan yang tetap menjadi kebutuhan yang lebih penting. Ketiga, pengkabulan doa akan terjadi di akhirat. Doa yang belum dikabulkan di dunia akan dikabulkan di akhirat, sehingga pahala yang diperoleh di sana akan menjadi lebih besar dan mengagumkan.

 


3 Cara agar Doa Dikabulkan

Ilustrasi berdoa, bersyukur. (Photo by Arina Krasnikova/Pexels)

Banyak orang yang terkejut ketika di akhirat mereka mendapati pahala yang melimpah. Mereka akan bertanya kepada Allah mengapa pahala tersebut begitu besar, dan Allah akan menjawab bahwa pahala tersebut adalah doa yang tidak dikabulkan di dunia namun diberikan di akhirat. Saat itulah mereka akan menyadari kebesaran akhirat dan keindahannya.

Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Doa Para Pendosa Masih Berhak DikabulkanMengingat fakta ini, seseorang tidak boleh menyerah dan kehilangan harapan dalam berdoa hanya karena merasa berdosa. Merasa berdosa adalah tanda bahwa kita menyadari kesalahan yang kita lakukan dan itu merupakan langkah awal untuk meningkatkan diri dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Dengan bertaubat dan berusaha untuk tidak mengulangi dosa-dosa tersebut, kita dapat memperbaiki kualitas doa kita.

Namun, penting untuk diingat bahwa doa yang dikabulkan oleh Allah bukan semata-mata karena kebaikan atau keburukan seseorang. Allah Maha Pengasih dan Penyayang, dan Dia melihat hati dan niat kita dalam berdoa. Oleh karena itu, selain menjalankan syarat-syarat yang telah disebutkan sebelumnya, kita juga harus memperbaiki hati dan niat kita dalam beribadah kepada Allah.

Dalam Islam, Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk dosa-dosa kita. Namun, Allah juga memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Ketika seseorang sungguh-sungguh bertaubat dan berusaha memperbaiki diri, Allah akan membuka pintu pengampunan dan memperkenankan doanya.

Jadi, bagi pendosa seperti kita, doa kita masih berhak untuk dikabulkan oleh Allah. Penting untuk menyadari kesalahan kita, bertaubat, dan berusaha untuk memperbaiki diri. Dengan menjaga kesadaran akan kebutuhan kepada Allah, menjaga kehalalan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, memperhatikan tempat dan waktu dalam berdoa, melakukan sedekah, dan memperbaiki hati serta niat kita, kita dapat meningkatkan peluang agar doa kita dikabulkan oleh Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya