6 Fakta Menarik Gunung Seminung yang Memiliki Danau Ranau di Kaki Gunungnya

Gunung Seminung berada di sebelah barat laut dari Kota Liwa dengan jarak sekitar 25 km. Kaki Gunung Seminung berada di sebuah danau, yaitu Danau Ranau yang juga merupakan sebuah "danau antar propinsi".

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Des 2023, 08:30 WIB
Pemandangan di Gunung Seminung. (Dok: Instagram @rahmancls)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Seminung merupakan gunung yang berada di perbatasan Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, dengan Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, di Sumatera Selatan. Sama seperti Gunung Merapi, gunung berketinggian 1.863 mdpl ini merupakan "gunung antar-provinsi".

Gunung Seminung berada di sebelah barat laut dari Kota Liwa dengan jarak sekitar 25 km. Kaki Gunung Seminung berada di sebuah danau, yaitu Danau Ranau yang juga merupakan sebuah "danau antar propinsi".

Gunung Seminung ini memiliki pemandangan yang mempesona kalau dilihat dari atas gunung tersebut. Mengutip dari laman Gunung Bagging, Minggu, 24 Desember 2023, pemandu lokal sangat diperlukan karena terdapat beberapa jalur di bagian bawah lereng bukit dan sedikit tanda di persimpangan.

Meskipun terkenal di daerah setempat, jalur ini tidak didaki sesering yang Anda bayangkan, jadi perkirakan ada bagian jalan setapak yang ditumbuhi tanaman di lereng yang lebih tinggi. Masih banyak hal mengenai Gunung Seminung selain lokasi dan ketinggiannya, berikut enam fakta menarik Gunung Seminung yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Bekas Gunung Api Purba

Gunung tersebut merupakan sisa-sisa gunung berapi purba yang meletus, konon mengubah sungai lebar yang mengalir di kaki gunung berapi menjadi danau besar yang kita lihat sekarang. Aktivitas vulkanik di Seminung masih terbatas dan sebagian besar masyarakat yang datang ke Danau Ranau mengunjungi sumber air panas di kaki gunung.

 


2. Terkenal karena Keindahan Danaunya

Gunung Seminung memiliki Danau Ranau di kaki gunungnya. (Dok: Instagram @pitung90an)

Gunung Seminung adalah salah satu gunung terindah di Sumatera bagian selatan dan terkenal oleh mereka yang mengunjungi Danau Ranau. Danau tersebut menjadi perairan terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba di utara.

Danau ini mungkin dianggap kembaran dari Pusuk Buhit Danau Toba. Hal ini lantaran keduanya merupakan gunung penjaga yang terletak di samping danau masing-masing.

3. Kunjungi Kota Batu untuk Izin Pendakian

Seperti biasa di Sumatera, yang terbaik adalah mendaki bersama minimal dua orang untuk berjaga-jaga jika Anda bertemu dengan salah satu dari sedikit harimau yang tersisa di Lampung. Sebelum mendaki, ingatlah untuk mengunjungi kota kecil Kota Batu dan minta diarahkan ke rumah orang yang harus Anda minta izin untuk mendaki gunung.

Orang asing terkadang diminta untuk mengambil foto mereka secara informal sebelum memulai pendakian. Anda kemudian memerlukan izin kedua, yang sama pentingnya, untuk mendaki dari Pak Kuncen, penjaga atau penjaga gunung, yang tinggal bersama istrinya di tempat yang pada tahun 2020 dikenal sebagai Basecamp Kuncen (865m).​


4. Terdapat Sumber Air Panas

Seorang pendaki sedang berada di Gunung Seminung. (Dok: Instagram @aakuputri)

Anda dapat menyewa perahu kecil dari Kota Batu atau Wisma Pusri untuk menyeberangi danau menuju sumber air panas (Air Panas, 530m) di kaki gunung atau cukup naik ojek dari Kota Batu. Menata perahu sangatlah mudah. Dari Wisma Pusri penyeberangan memakan waktu kurang dari 30 menit dan merupakan cara yang bagus untuk melihat kawasan Ranau.

Ini juga memberi Anda pilihan untuk berendam di sumber air panas setelah mendaki sebelum naik perahu kembali melintasi danau. Dengan sepeda motor (ojek), terdapat jaringan jalan baru di kaki gunung dekat Kota Batu yang lebarnya sangat bervariasi, sehingga menggunakan mobil tidak mungkin dilakukan.

Anda dapat melewati perkebunan menuju Air Panas dengan cara ini, dan bahkan mencapai basecamp itu sendiri yang terdapat ruang untuk parkir sepeda motor.

5. Rute Pendakian Melewati Perkebunan

Setelah menuju basecamp, pendaki anak melewati jalan setapak mengarah ke perkebunan, yang sebagian besar terdiri dari kopi, alpukat, dan sedikit lada, melewati gubuk kayu sederhana (927 mdpl) sebelum kumpulan 3 atau 4 bangunan kayu (950m) di mana terdapat kolam air dan ruang untuk berganti pakaian. Di sinilah juga beberapa penduduk lokal meninggalkan sepeda motor mereka jika mereka menggunakan jalur perkebunan yang berbeda dari Kota Batu.


6. Pemndangan Gunung Pesagi di Puncak Seminung

Gunung Seminung di Lampung. (Dok: Instagram @muhammaddimasfahrezi)

Berada di ketinggian berada di ketinggian 1.220 mdpl Anda akan mula memasuki hutan rimba. Kemudian akan melewati daerah bernama Tanjakan 17 (1.370 mdpl) yang kemudian dilintasi oleh bambu raksasa.

Lokasi ini adalah tempat yang bagus untuk mendengarkan siamang, yang banyak terdapat di hutan ini. Bagian paling curam dari jalur ini adalah Tanjakan 45 (1.600 mdpl) dan satu titik khususnya memerlukan penggunaan keempat anggota badan dan kehati-hatian ekstra.

Di luar sini, jalurnya menyenangkan karena vegetasi berubah dan Anda merasa sudah mendekati puncak. Carilah tanaman kantong semar dari sini hingga ke puncak. Pemandangan terbuka dari sini, saat cuaca cerah Anda dapat melihat danau di bawah dan Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung, di sebelah kiri Anda.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit Anda akan sampai di puncak, sebuah area dengan beberapa tempat perkemahan dan pemandangan yang lebih indah, termasuk pulau kecil bernama Pulau Marisa atau Meriza dan ke Gunung Pugung yang indah di sebelah barat Danau Ranau. Gunung Pugung sedikit lebih tinggi dari Gunung Seminung dan masih sangat misterius, tidak ada laporan bahwa ada kelompok pendaki yang mencapai puncak.

 

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya