Para jamaat menghadiri Misa Malam Natal di kompleks Gereja Kelahiran Yesus, Kota Betlehem, Tepi Barat, Senin (25/12/2023). (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
Patriark Latin Pierbattista Pizzaballa, pendeta Katolik terkemuka di Tanah Suci (tengah), tiba di Gereja Kelahiran Yesus yang secara tradisional diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus pada Malam Natal di Kota Betlehem, Tepi Barat, Minggu (24/12/2023). Betlehem merayakan Natal dengan tenang setelah para pejabat di tempat kelahiran tradisional Yesus memutuskan untuk tidak merayakannya karena perang Israel-Hamas. (AP Photo/Leo Correa)
Betlehem menyerupai kota hantu pada hari Minggu (24/12/2023), setelah perayaan malam Natal dibatalkan menyusul perang Hamas Vs Israel yang meletus sejak 7 Oktober. (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
Lampu-lampu perayaan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Manger Square tak nampak, begitu pula kerumunan turis asing dan marching band pemuda yang berkumpul di Tepi Barat setiap tahun untuk menandai hari raya tersebut. Puluhan pasukan keamanan Palestina berpatroli di lapangan kosong. (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
"Tahun ini, tanpa pohon Natal dan tanpa lampu-lampu, yang ada hanyalah kegelapan," kata Frater John Vinh, seorang biarawan Fransiskan dari Vietnam yang telah tinggal di Yerusalem selama enam tahun, seperti dilansir AP, Senin (25/12). (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
Karena banyak maskapai penerbangan besar membatalkan penerbangan ke Israel, hanya sedikit orang asing yang berkunjung. Pejabat setempat mengatakan lebih dari 70 hotel di Betlehem terpaksa ditutup, menyebabkan ribuan orang menganggur. (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
Toko suvenir lambat untuk dibuka pada Malam Natal, meskipun ada beberapa toko yang dibuka setelah hujan berhenti turun. Namun, pengunjungnya sedikit. (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)
Perang Hamas Vs Israel disertai dengan peningkatan kekerasan di Tepi Barat, dengan sekitar 300 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel. (AP Photo/Nasser Nasser, Pool)