Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengucapkan selamat Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Cak Imin menilai, Natal membawa pesan kebersamaan.
"Natal menghadirkan semangat kebersamaan dan kesetaraan di tengah-tengah kita sesama anak bangsa," kata Cak Imin melalui rekaman video di akun Instagram resmi @cakiminnow, Senin (25/12/2023).
Advertisement
Selain itu, menurut Cak Imin, Natal juga menjadi momentum meningkatkan nilai kemanusian. Terutama etika dan sikap cinta tanah air.
"Natal menjadi momentum menambahkan kemanusiaan dan kekuatan kita untuk terus mewujudkan etika kejujuran dan cinta tanah air," ucapnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dijadikan semangat mewujudkan tali persaudaraan di tengah keberagaman Indonesia.
"Selamat hari Natal 2023 dan sekaligus selamat menyambut Tahun Baru 2024. Mari kita wujudkan persaudaraan, tali kebersamaan, nilai-nilai kemanusiaan, dan tali kekuatan persatuan dalam keberagaman untuk negeri yang kita cintai" kata dia.
Lebih lanjut, Cak Imin juga menyertai unggahannya dengan membahas esensi pelaksanaan Natal. Menurutnya, Natal tak dapat dipandang hanya sebagai suatu rutinitas ibadah.
"Esensi pelaksanaan Natal ini tentu bukan hanya sebatas ibadah rutinitas semata, tapi Natal adalah momentum menumbuhkan kemanusiaan, memperkuat etika, kejujuran dan cinta Tanah Air," ucap Cak Imin.
Hadiri Malam Natal di Panti Asuhan, Anies Dikira Presiden oleh Anak Kelas 3 SD
Momen penuh kasih malam Natal di Panti Asuhan Taman Parmardi ST. Thomas Ungaran, Semarang, kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Natal tahun ini para suster dan anak-anak asuh kedatangan calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan.
Kedatangan Anies Baswedan bersama sang istri, Fery Farhati, dalam rangka menyapa anak-anak panti sambil menggelar Christmas Dinner atau makan malam saat Natal, Minggu (24/12/2023).
Selama momen hangat itu, banyak interaksi yang terekam, seperti saat Anies berdialog ke beberapa anak asuh yang hadir. Salah satunya Debi, anak kelas 3 SD yang senang bertemu Anies karena dikiranya presiden.
Momen itu berawal dari Debi yang diberi kesempatan bertanya kepada Anies. Dengan sedikit malu, Debi bertanya apakah Anies saat kecil pernah bertemu presiden secara langsung.
"Perkenalkan semuanya, saya Debi, saya kelas tiga SD, asalnya dari Semarang. Pak Anies waktu kecil pernah ketemu presiden gak?" tanya Debi disambut gelak tawa.
Capres yang diusung Koalisi Perubahan itu yang tampak terkejut dengan pertanyaan Debi, lantas menceritakan pengalamannya yang ketika SMA kelas tiga berkesempatan mewawancarai Presiden Soeharto.
"Waktu kecil pernah ketemu presiden gak, saya pertama kali bertemu presiden, SMA kelas tiga. Kelas tiga juga, tapi saya SMA. Saya bertemu dengan Presiden Soeharto saat itu, pas mau wawancara. Jadi perjumpaan pertama, habis itu beberapa kali bertemu," kata Anies.
"Tapi waktu kecil belum pernah. Kalau lihat presiden sering di TV, tapi kalau bertemu baru itu (saat SMA kelas tiga)," lanjut dia.
Lantas Anies pun bertanya kembali ke Debi, kapan momen dia pernah bertemu presiden. Dengan polosnya, Debi spontan menjawab, 'sekarang'. Mengacu kepada Anies yang dikiranya seorang presiden.
"Kalau Debi kapan ngeliatnya?" tanya Anies balik.
"Sekarang ini," ujar Debi spontan.
"Sekarang ini, wah," saut para suster yang ada sambil tertawa.
"Kita jawabnya aminin aja dulu. Makasih sudah mendoakan," sahut Anies menanggapi.
Advertisement