Cerita Ekspatriat Rayakan Natal di Arab Saudi

Di Arab Saudi, Natal memiliki corak yang berbeda, memadukan unsur tradisional dengan adat istiadat setempat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2023, 20:10 WIB
Salah satu toko memperjualbelikan pohon natal dan dekorasi lainnya di Arab Saudi pada 7 Desember 2022. (dok. FAYEZ NURELDINE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Natal di Arab Saudi tengah berlangsung. Negara yang terkenal dengan kekayaan warisan budaya dan tradisi Islam, menghadirkan narasi yang unik dan terus berkembang.

Meskipun Natal adalah sebuah hari perayaan umat Kristiani, daya tarik universalnya tercermin dalam berbagai budaya dan agama, termasuk di Arab Saudi, di mana komunitas ekspatriat membawa tradisinya sendiri pada musim tersebut.

Di Arab Saudi, Natal memiliki corak yang berbeda, memadukan unsur tradisional dengan adat istiadat setempat.

Bagi banyak ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi, seperti warga Inggris Liam Stump di Riyadh, kesempatan untuk merayakan Natal adalah sesuatu yang sangat berharga, demikian dikutip dari laman Arab News, Senin (25/12/2023).

Pemandangan dekorasi Natal dan kegiatan perayaan di mal dan ruang publik merupakan bukti lanskap budaya yang terus berkembang di negara ini, katanya kepada Arab News.

“Menemukan dekorasi Natal dengan begitu mudah dan menikmati kopi seperti gingerbread latte menghadirkan sedikit semangat masa liburan,” kata Stump.

Setelah tujuh tahun di Riyadh, Stump telah melakukan perayaan Natalnya sendiri bersama rekannya, menyeimbangkan pekerjaan dengan perayaan yang meriah.

Sementara itu, ekspatriat AS Ramona Harmon, seorang instruktur di Universitas Princess Nora, berbagi pengalaman serupa.

Tahun ini, dia berharap dapat merayakannya bersama tunangannya yang berasal dari Arab Saudi, menggabungkan fitur tradisional Saudi ke dalam dekorasi Natalnya dan merangkul budaya lokal.

“Saya hanya mengumpulkan dan membungkus kado untuk mereka (keluarga tunangannya), mungkin membuat kue jahe, mendengarkan musik Natal dan menghitung berkat saya pada malam damai Malam Natal, sebelum hari Natal,” kata Harmon.


Cerminkan Arab Saudi yang Inklusif

Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Sifat perayaan Natal yang inklusif di Arab Saudi mencerminkan keterbukaan historis Kerajaan tersebut terhadap orang-orang yang berbeda agama.

Selama berabad-abad, wilayah ini telah menjadi persimpangan budaya dan agama, menumbuhkan kepercayaan dan praktik yang beragam dan kaya.

Warisan inklusivitas ini berlanjut hingga saat ini, dengan Arab Saudi menyambut jutaan ekspatriat dari berbagai latar belakang budaya dan agama, sehingga semakin memperkaya tatanan sosialnya.

Perayaan di Arab Saudi tidak hanya sebatas Natal saja. Negara ini merayakan berbagai peristiwa sepanjang tahun, merayakan kekayaan warisan dan acara keagamaannya.

Dari perayaan Idul Fitri dan Idul Adha yang penuh warna, yang berakar pada tradisi Islam, hingga kebanggaan nasional yang ditampilkan pada Hari Nasional Saudi, Kerajaan ini menunjukkan kemampuannya untuk memadukan tradisi dengan modernitas.

 


Ekspatriat Kolombia Rayakan Natal di Arab Saudi

Ilustrasi bendera Arab Saudi. (Usnplash)

Ekspatriat Kolombia Juliana Diaz, yang merayakan Natal pertamanya di Arab Saudi, menambah permadani multikultural dengan menyiapkan hidangan tradisional Kolombia yang dipadukan dengan cita rasa Saudi.

Mengintegrasikan bahan-bahan Saudi ke dalam resep Kolombia untuk Natal adalah cara Diaz memadukan budaya, katanya kepada Arab News.

Industri perhotelan di Arab Saudi juga menyongsong semangat Natal, dengan hotel bintang lima dan perusahaan katering menawarkan menu liburan khusus.

Kedutaan dan konsulat ikut serta dalam perayaan tersebut, mengadakan pesta Natal yang menampilkan beragam masakan internasional.

 

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya