Liputan6.com, Jakarta - Brussel telah lama memiliki reputasi sebagai kota yang dipenuhi gedung-gedung tinggi dan hutan beton. Dalam beberapa tahun terakhir, ibu kota Belgia ini berbalik arah agar lebih ramah lingkungan dengan menyusun sederet rencana ambisius.
Mengutip dari laman Euronews, Senin, 25 Desember 2023, Brussel menduduki peringkat ke-6 dalam peringkat global kota-kota yang paling cepat beradaptasi menjadi ramah lingkungan pada 2022. Kota tersebut telah merilis peta jalan mengenai rencananya menjadi ‘kota dalam 10 menit’.
Advertisement
Rencana ini menjadikan fasilitas-fasilitas penting bagi kehidupan perkotaan dapat diakses oleh setiap penduduk dalam waktu kurang dari 10 menit. Ada tujuh tahapan utama dalam rencana yang harus diselesaikan pada 2030 hingga 2050.
Proyek ambisius pertama dari tujuh proyek ambisius didedikasikan untuk iklim dan lingkungan. Pihak berwenang menargetkan kota mereka bisa beradaptasi dengan dampak perubahan iklim yang akan datang, mencakup di dalamnya peningkatan biaya energi, peningkatan periode kekeringan, berkembangnya fenomena heat island, dan risiko yang terkait dengan curah hujan tinggi dan banjir.
Untuk memitigasi dampak perubahan iklim tersebut, Brussel mempertimbangkan bagaimana struktur perkotaan perlu beradaptasi. Pihak berwenang mengatakan mereka akan merencanakan "kelincahan dan kemampuan beradaptasi yang lebih besar terhadap konteks perkotaan yang berubah dengan cepat". Termasuk di dalamnya cara melestarikan warisan budaya, konversi struktur yang ada, dan teknik konstruksi yang sesuai untuk pembangunan di masa depan.
Perkenalkan Kendaraan Rendah Karbon
Brussel berencana menjadi kota yang terbuka dan inklusif dengan membuat layanan dan fasilitas publik mudah diakses oleh seluruh penduduk. Dewan mengatakan mereka akan memastikan kondisi perumahan dan kehidupan yang optimal bagi semua orang, tanpa memandang status sosial-ekonomi, usia, disabilitas atau gender.
Brussels berencana merombak sistem transportasinya dengan memperkenalkan kendaraan rendah karbon. Pemerintah juga akan mendapatkan kembali ruang publik untuk digunakan pejalan kaki di kota yang dirancang selama 50 tahun terakhir berdasarkan prioritas kebutuhan masing-masing mobil.
Di wilayah Lower Laeken, misalnya, tujuannya adalah untuk menghadirkan ruang publik dan kawasan hijau berkualitas tinggi di lingkungan padat penduduk. Demikian pula di bagian selatan kota, pihak berwenang ingin mencapai keseimbangan antara menenangkan lalu lintas mobil dan meningkatkan banyak aset arsitektur dan lanskap di kawasan tersebut.
Brussel juga bergerak menjadi kota pintar. Pihak berwenang juga ingin memperkenalkan ekonomi berbasis penggunaan, sirkular, dan rendah karbon di kota ini.
Advertisement
Brussel Juga Menjadi Kota Proaktif
Brussel akan menjadi kota “proaktif” yang 'menyambut kegiatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan menyediakan lapangan kerja lokal yang beragam'. Pemerintah juga akan menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan bagi warga.
Pihak berwenang merencanakan Brussel menjadi kota yang sepenuhnya menjalankan perannya sebagai ibu kota nasional dan Eropa dengan perubahan dan memberi contoh. Tujuannya adalah agar masyarakat mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Mereka akan memperbanyak saluran dan cara konsultasi sehingga warga dapat berpartisipasi secara lebih bermanfaat dan langsung dalam pengelolaan dan pengembangan lingkungan dan lingkungan sekitar mereka.
Terakhir, Brussel siap bertransformasi menjadi kota 10 menit. Seperti konsep kota 15 menit, hal ini akan menghadirkan fasilitas dan layanan lokal dalam jarak yang mudah dijangkau oleh seluruh warga. Di wilayah timur laut Leopold, misalnya, lingkungan yang dipenuhi blok perkantoran akan dimodifikasi agar memiliki perpaduan fungsional dan sosial yang lebih baik.
Di Neder-Over-Heembeek, sebuah desa yang terisolasi dari distrik-distrik tetangganya, 'tantangannya adalah menghubungkan [desa tersebut] dengan seluruh Kota Brussels, memastikan pembangunan perkotaan yang patut dicontoh dan seimbang dalam hal melestarikan dan meningkatkan warisan alamnya'.
Sepeda Listrik di Jababeka untuk Kota Lebih Ramah Lingkungan
Indonesia memiliki beragam cara untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Salah satunya Jababeka Residence selaku pengembang dan pengelola Kota Jababeka Cikarang, bekerjasama dengan BEAM Mobility yang merupakan perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik.
Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Senin, 25 Desember 2023, terdapat satu jenis armada yang dihadirkan di Kota Jababeka, Beam Rover. Kini, Beam Rover menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan oleh warga di Kota Jababeka untuk beraktivitas di dalam kawasan.
"Kerja sama dengan BEAM memberikan peluang jangka panjang untuk menambah deretan transportasi yang bisa digunakan oleh warga Kota Jababeka. Saat ini Beam ditempatkan di 10 titik lokasi dan kedepan akan ada penambahan dengan melihat traffic pengguna," sebut GM Corporate Marketing Jababeka Residence Eric Limansantoso Eric Limansantoso dalam keterangan tertulid di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2023.
Sistem pembayaran penggunaan Beam Rover dilakukan secara non-tunai melalui dompet digital berupa OVO, DANA, dan ShopeePay. Beam Rover juga bisa diakses setiap hari selama 24 jam dan di setiap armada disediakan baterai cadangan untuk langkah antisipasi saat baterai yang terpasang dayanya habis di perjalanan.
Advertisement