Top 3 Islami: Misteri Ya'juj Ma'juj dan Kemunculannya, 3 Rahasia Bahagia ala Gus Iqdam

Artikel mengenai sisi misterius Ya'juj Ma'juj, ciri hingga kemunculannya menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 26 Des 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi - Kafilah pada masa Arab zaman Jahiliyah. (Foto: Tangkapan layar film The Message)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam hadis, kemunculan Ya'juj dan Ma'juj disebut sebagai salah satu tanda kiamat sudah dekat. Sosok Ya'juj Ma'juj ini masih diperdebatkan, apakah segolongan manusia atau makhluk jenis lain.

Kemunculannya untuk menebar angkara murka juga masih menjadi misteri yang tak terpecahkan.

Artikel mengenai sisi misterius Ya'juj Ma'juj, ciri hingga kemunculannya menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (26/12/2023).

Artikel kedua yang tak kalah menyita perhatian pembaca adalah tiga rahasia kebahagiaan menurut Gus Iqdam.

Sementara, artikel ketiga terpopuler mengulas hukum mengucapkan selamat Natal versi Buya Yahya.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. Misteri Ya’juj dan Ma’juj yang Muncul Jelang Kiamat: Ciri, Sifat dan Siapa Mereka?

Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Salah satu tanda hari kiamat ialah munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Tanda kiamat ini termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.

Kemunculan makhluk ini akan membuat hidup manusia bertambah sengsara karena sifatnya yang merusak dan suka membuat kekacauan di mana-mana.

Selain itu Ya’juj Ma’juj jumlahnya sangat banyak sehingga banyak air yang habis diminum olehnya. Demikian pula dengan makanan yang dalam sekejap akan dihabiskannya.

Perihal asal-usulnya masih menimbulkan perdebatan. Ada yang menyebut mereka ini berasal dari bangsa China, Mongol, Tartar. 

Ada pula yang menganggap Ya'juj dan Ma'juj sebagai nenek moyang bangsa Turki dari keturunan Yafits bin Nuh AS. Dalam Al-Qur'an dikisahkan, Ya'juj dan Ma'juj diisolasi oleh tembok atau benteng logam dari bangsa Manusia.

Lalu bagaimana ciri-ciri dan sifat Ya’juj dan Ma’juj yang muncul menjelang hari kiamat?

Selengkapnya baca di sini


2. 3 Rahasia Kebahagiaan Hidup Menurut Gus Iqdam

Para Jemaah Berebut Ingin Bersalaman dengan Gus Iqdam (SS: YT Creators Entertainment)

Kebahagiaan menjadi salah satu hal yang ingin dicapai oleh manusia. Bahkan tak jarang seseorang harus mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk bisa merasakan kebahagiaan hidup.

Dilansir dari chanel youube Chat Al-Islami, dalam salah satu ceramahnya, Gus Iqdam membagikan 3 rahasia atau kunci pokok kebahagiaan bagi manusia khsuusnya umat muslim ketahui dan amalkan.

Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Gus Iqdam menjelaskan, apabila seorang muslim mengamalkan 3 kunci pokok kebahagiaan tersebut, maka dijamin akan merasakan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Lalu, apa saja 3 rahasia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat menurut ajaran Agama Islam yang perlu umat muslim ketahui dan amalkan tersebut?

Selengkapnya baca di sini


3. Hukum Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam, Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Hukum mengucapkan selamat Natal dalam Islam selalu menjadi pertanyaan setiap tahunnya. Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya pernah mendapat pertanyaan tentang hal tersebut. 

“Apa hukum mengucapkan selamat Natal?” tanya seorang jemaah seperti dilihat dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Ahad (24/12/2023).

Sebelum menjawab hukum mengucapkan selamat Natal, Buya Yahya mengajak jemaahnya untuk memahami makna toleransi. Menurut Buya Yahya, sebenarnya dalam Islam tidak mengenal toleransi, yang ada adalah kewajiban.

“Kalimat toleransi itu begini sebetulnya, ‘Anda sebetulnya gak boleh masuk ke sini karena Anda bukan pegawai sini. Ya karena satu hal jadi boleh.’ Enak gak? Gak enak. Itu toleransi, itu sebetulnya Anda gak boleh masuk karena satu hal jadi boleh,” kata Buya Yahya.

“Tapi dalam islam gak ada toleransi, adanya kewajiban. Misalnya, tetangga sakit kita wajib ngasih bukan irama toleransi. Tetangga Nasrani yang sakit wajib kita kasih makan, kita kasih obat. Kalau tetangga Nasrani lapar kita wajib ngasih makanan,” tutur Buya Yahya mencontohkan.

“Jadi bukan toleransi (tapi) kewajiban. Yang ada dalam islam lebih tinggi (derajatnya) dari toleransi, tapi kewajiban,” sambungnya.

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya