1 Kasus COVID Batam Meninggal di Tengah Maraknya Varian JN.1, Kemenkes Bilang Begini

Penyebab Pasien COVID-19 di Batam Meninggal Dunia Masih Dalam Pemeriksaan Apakah JN.1 atau Bukan

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Des 2023, 10:10 WIB
Satu Kasus COVID di Batam Meninggal, Kemenkes: Sampel Masih dalam Pemeriksaan Apakah Disebabkan Varian JN.1 atau Bukan | unsplash.com/@adamsky1973

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Selasa, 26 Desember 2023, terdapat informasi satu kasus COVID di Batam meninggal dunia. Dari pemberitaan yang beredar semenjak Minggu, 24 Desember 2023, pasien tersebut meninggal karena terpapar varian JN.1.

Lantas, benarkah hasil sampel pasien COVID-19 di Batam meninggal karena terpapar varian JN.1? Terlebih lagi, mengingat dominasi kasus varian JN.1 di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, belum ada kepastian soal jenis varian COVID yang menginfeksi pasien di Batam. Sebab, sampelnya masih dalam pemeriksaan.

"Sampelnya masih dalam pemeriksaan ya. Kalau ada kasus JN.1 masih dalam pemeriksaan. Jadi, ini masih dalam pemeriksaan genom sequensing jenis subvariannya," kata Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com pada Selasa, 26 Desember 2023.

Dua Pasien COVID di Batam dalam Perawatan

Tak hanya kasus pasien COVID meninggal, Kemenkes juga mencatat ada dua pasien lainnya yang sedang menjalani perawatan. Sehingga total ada tiga pasien COVID di Batam.

"Satu kasus meninggal dan dua masih dalam perawatan," lanjut Nadia.

Temuan 1 Kasus COVID di Batam Meninggal

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mengonfirmasi temuan seorang warga Kecamatan Batuaji yang meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19 varian JN.1. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, saat konferensi pers yang digelar pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Batam yang dirilis pada Jumat, 22 Desember 2023, satu pasien yang terinfeksi COVID-19 varian JN.1 telah meninggal dunia, sedangkan satu pasien lainnya tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah. 

Didi Kusmarjadi pun mengimbau masyarakat Kota Batam untuk kembali mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. 

Ia juga mengajak masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 sebagai langkah pencegahan yang efektif.


Meninggal karena Penyakit Komorbid

Pada Minggu (24/12/2023), Didi Kusmarjadi mengatakan, hingga saat ini tercatat delapan orang terkonfirmasi positif Covid 19. Bertambah menjadi dua pasien COVID meninggal dunia akibat penyakit bawaannya.

"Ada 8 orang terkonfirmasi. Dua orang yang meninggal dunia memiliki penyakit bawaan atau komorbid," kata Didi.

Kedua orang yang meninggal dunia tersebut adalah pria berusia 77 tahun yang memiliki penyakit bawaan (komorbid). Pasien lain yang meninggal adalah orang warga Batam berusia 48 tahun.

Namun, Didi tak menyebut secara jelas, penyakit komorbid apa yang dimaksud.

"Yang usia 77 ini sudah dua kali vaksin. Usia 48 ini masih satu kali vaksin," ujar Didi.

Penelusuran Kontak Erat dari 2 Pasien Dirawat Masih Dilakukan

Selanjutnya, dari 8 orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19, 4 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh. Sedangkan dua orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

"Dua orang yang masih dirawat ini akibat penyakit bawaan. Jadi, saat dibawa ke RS dan dilakukan pemeriksaan ternyata positif COVID-19. Saat ini, masih dalam perawatan di rumah sakit. Proses tracing kontak erat juga tengah dilakukan oleh Puskesmas setempat," terang Didi.

Infografis Waspada Peningkatan Kasus COVID-19 Subvarian JN.1 di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya