Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar saham Tiongkok melemah dengan indeks acuan berada pada level terendah dalam 14 bulan pada Hari Natal, karena penurunan saham game online memasuki hari kedua bahkan setelah regulator industri berusaha menenangkan investor.
Indeks Komposit Shanghai naik 0,1 persen menjadi 2.918 pada penutupan, mendekati level terendah sejak 31 Oktober 2022. Sekitar tiga saham turun untuk setiap dua saham yang menguat pada Senin, 25 Desember 2023. Indeks CSI 300 yang merupakan saham paling berharga di bursa Shanghai dan Shenzhen naik 0,3 persen.
Advertisement
Giant Network Group anjlok karena batas harian yang diberlakukan bursa sebesar 10 persen menjadi USD 1,57 atau setara Rp 22.245 (asumsi kurs Rp 15.430 per dolar AS) dan Kingnet Network juga anjlo.
37 Interactive Entertainment Network Technology Group merosot hampir 8 persen dan Shanghai Yaoji Technology turun 7,6 persen.
Peraturan Sektor Game Online
Administrasi Pers dan Publikasi Nasional Tiongkok, pengawas sektor game online, mengatakan pada akhir pekan mereka akan mencari masukan dari perusahaan dan pemain untuk memperbaiki dan merevisi rancangan peraturan yang diumumkan pada hari Jumat, dan segera memicu kehancuran saham game di Hong Kong dan daratan Tiongkok.
Pada Senin, pemerintah mengatakan telah menyetujui 105 video game, termasuk yang dioperasikan oleh Tencent Holdings dan NetEase. Jumlah judul yang disetujui merupakan yang terbanyak dalam 17 bulan.
Seorang analis di Soochow Securities di Shanghai, Zhang Liangwei mengatakan rancangan peraturan tersebut dimaksudkan untuk mendorong perkembangan industri yang makmur dan sehat, bukan mengekangnya
“Itu masih rancangan keputusan dan belum final. Investor harus menantikan kemajuan atas masukan dari pihak-pihak yang terlibat,” kata Liangwei dikutip dari SCMP, Selasa (26/12/2023).
Pelaku Industri Game Utama Alami Kerugian
Pemain terbesar di industri ini, Tencent, dan NetEase mengalami kerugian nilai pasar sebesar USD 63 miliar atau setara Rp 972,6 triliun dalam satu hari pada Jumat karena rancangan peraturan tersebut, yang dipandang oleh beberapa investor sebagai tindakan keras baru terhadap industri internet.
Keputusan yang diusulkan ini memberlakukan pembatasan pada seberapa banyak setiap pemain dapat mengisi ulang akun mereka dan melarang operator game memberi penghargaan kepada pemain yang login.