Liputan6.com, Jakarta - Kuasa hukum mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Djamaludin Koedoboen mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menahan ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK.
Hal itu dilakukan guna menghindari pandangan masyarakat terhadap kepolisian soal adanya pihak yang diistimewakan.
Advertisement
"Saya kira sudah bisa beliau (Firli) mesti harus ditahan dalam hal ini. Agar jangan sampai terjadi polemik lagi di tengah-tengah masyarakat atau di sisi lain agar penilaian bahwa seolah-olah ada pihak-pihak yang diistimewakan dalam hal ini. sementara yang lainnya tidak, saya kira itu yang harus kita hindari," kata Djamaludin Koedoboen saat dikonfirmasi, Selasa (26/12/2023).
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok. Terlebih pada saat pemanggilan terakhir kali yang dilayangkan oleh penyidik Polda Metro tidak memiliki alasan yang jelas untuk absen pada Kamis 21 Desember 2023 lalu.
"Mestinya harus beliau melenggang seperti ini aja. Sementara dalam penegakan hukum harus ada equality before the law. Sehingga semua orang di mata hukum itu betul-betul bisa terimplementasi dalam case ini," ujar dia.
"Oleh sebab itu sebagai masyarakat tentu berharap ke depannya proses-proses penyidik itu tidak lagi terhalang oleh karena alasan-alasan lain," pungkasnya.
Jadwal Ulang Pemeriksaan Firli Bahuri
Sebagaimana diketahui, Polisi menjadwalkan ulang pemeriksaan ulang kepada eks Ketua KPK, Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Pemeriksaan dilakukan di Dittipidkor Bareskrim Polri pada Rabu, 27 Desember 2023.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, penyidik telah mengirimkan kembali surat panggilan ke-2 kepada Firli Bahuri untuk dimintai keterangan tambahan sebagai tersangka.
Hal ini, setelah Firli absen pada panggilan pertama. Sedianya, dia diperiksa sebagai tersangka pada hari ini, Kamis (21/12).
"Surat panggilan ke-2 dikirimkan pada malam ini juga penyidik telah diterima pada pukul 20.10 WIB," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis malam.
Advertisement
Pemeriksaan Dijadwalkan Besok
Ade mengatakan, sebagaimana yang tertera dalam surat panggilan. Ade menyebut, jadwal pemeriksaan terhadap tersangka dilakukan pada Rabu.
"Hari Rabu, tanggal 27 Desember 2023 pukul 10.00 wib di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri," tandas dia.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com