Liputan6.com, Jakarta Putri Patricia hingga kini masih eksis sebagai seorang aktris sejak berkiprah pada era 1990-an. Hebatnya, ia bisa merawat diri hingga di usia yang ke-43 tahun, Putri Patricia tetap terlihat awet muda bahkan masih terbilang sangat sehat.
Namun sayangnya, di balik pola hidup yang sehat, Putri Patricia justru didiagnosa mengidap tumor di dinding rahim. Alhasil, ia pun terpaksa menjalani operasi pengangkatan tumor yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu.
Advertisement
Perihal penyakitnya itu, Putri Patricia rupanya mengaku heran sendiri. Pasalnya, sebelum didiagnosa mengidap tumor, ia mengaku sering menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga. Bahkan Putri mengaku tak punya genetik tumor dari keluarganya.
Setelah ditelusuri lebih mendalam, Putri Patricia pun berkesimpulan bahwa penyebab munculnya tumor lantaran ia selama ini merasa stres. Namun begitu, Putri tak menyebutkan apa yang menyebabkannya bisa sampai merasa stres.
Putri Patricia Yakin Dirinya Mengidap Tumor karena Stres
Dalam penjelasannya kepada Maia Estianty dalam sebuah bincang-bincang, Putri Patricia menekankan bahwa dirinya tak memiliki genetik tumor yang diidapnya. Ia juga menyebut dirinya memang kerap berolahraga namun tak bisa membendung dirinya dari stres.
"Lebih ke bingung sih. Rajin olahraga, hidup sehat-sehat banget, genetik keluarga enggak ada," ucapnya, mengutip kanal YouTube Maia AlElDul TV.
"Jadi stres, sudah pasti sih, kayaknya iya. Gara gara stres," ujar Putri Patricia melanjutkan.
Advertisement
Pengangkatan Tumor di Tubuh Putri Patricia
Berbicara mengenai pengangkatan tumor di dalam tubuhnya, Putri Patricia menyampaikan sejumlah tahapan yang harus dijalani olehnya.
"Di USG disuruh menjalanai pemeriksaan lanjutan. Ternyata ukuran 7-8 cm nempel di dinding rahim. Next step disuruh cityscan, atau MRI. Pas di MRI, dua kali, harus diangkat, ya sudah," terangnya.
Tumor di Tubuh Putri Patricia Belum Sembuh Benar
Lebih lanjut, Putri Patricia menyampaikan bahwa tumor di dalam tubuhnya memang jinak. Namun, ia masih tetap harus memeriksakan tubuhnya tiap tiga bulan sekali lantaran ada kemungkinan tumor yang masih tersisa.
"Meskipun jinak, tapi tetap harus di tes Patologi Anatomi. Kemarin dokter bilang meskipun sudah dibersihkan semua, tidak menutup kemungkinan masih bisa muncul meskipun hanya 2 persen. Untuk menjaga kondisinya, paling harus sering kontrol per 3 bulan dipantau," ujarnya menjelaskan.
Advertisement