Liputan6.com, Jakarta - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menaikkan harga tiket masuknya dua kali lipat, dari Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Harga tiket TMII spesial itu berlaku hingga 2 Januari 2024.
"Tiket Nataru mengalami penyesuaian, tadinya Rp25 ribu jadi Rp50 ribu, karena banyaknya event-event yang diadakan selama nataru," kata Direktur Utama TMII Claudia Inkiriwang ditemui di sela mendampingi kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta, Selasa (26/12/2023).
Advertisement
Acara yang disiapkan di antaranya adalah konser One There Land yang berlangsung selama 12 hari, dari 21 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024. Para penampil yang dijadwalkan manggung adalah Aruma, GJLS, Dikta, Hindia, dan Aldi Taher.
"Kami juga akan menampilkan pertunjukan-pertunjukan musik dan tari daerah, serta pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di anjungan Jogja," sambungnya.
Pihaknya juga menyiapkan pertunjukan air mancur menari di Danau Archipelago yang terbagi menjadi sesi siang dan sesi malam. Sesi siang yang dinamakan Tirta Menari itu digelar setiap hari pada pukul 11.00, 14.00, dan 16.00 WIB, sedangkan sesi malam disebut sebagai Tirta Cerita yang menampilkan perpaduan multimedia show dengan water screen dan air mancur serta pencahayaan oleh 300 drone yang akan dihadirkan pada 18.30 dan 20.30 WIB.
"Kami melihat antusiasme masyarakat pada TMII wajah baru ini cukup tinggi," ujarnya seraya menyebut kereta gantung, air mancur menari, dan taman burung sebagai tiga wahana paling direkomendasikan untuk dikunjungi.
Karena itu, Menparekraf Sandiaga Uno memprediksi angka kunjungan wisatawan akan menembus 50 ribu orang pada malam tahun baru. Angka itu jauh lebih tinggi dari kunjungan wisatawan pada Natal 2023 yang mencapai 22ribu orang.
"Dapat saya pastikan destinasi unggulan yang baru saja diluncurkan Bapak Presiden siap menerima lonjakan kunjungan Nataru," kata Sandi.
Naik Kendaraan Umum Saja
Mengingat kepadatan manusia yang lebih tinggi dari biasanya, Sandi menyarankan agar pengunjung TMII datang menggunakan transportasi umum yang tersedia. "Walau disiapkan kantong-kantong parkir yang cukup, tapi sebaiknya gunakan transportasi publik. Disiapkan feedernya, ditambah jam operasi, dan shuttle gratis dari LRT yang dikerjasamakan dengan banyak pihak," kata dia.
Claudia menambahkan bahwa mereka memperluas penyekatan untuk menampung lebih banyak kendaraan. Ia mengklaim hal itu dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan lalu-lalang orang di area hijau. Ia juga berharap lebih banyak pengunjung yang menggunakan transportasi umum atau taksi yang tiket masuknya digratiskan.
Pihaknya juga menyiapkan manajemen kepadatan (crowd handling) untuk memastikan kepadatan pengunjung tidak terkonsentrasi di satu titik. Hal itu juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang angkanya naik dalam beberapa hari terakhir.
"Tempat cuci tangan dan toilet ditambahkan di masing-masing spot," ujar Claudia. Selain itu, tenaga medis dan klinik disiapkan untuk mengantisipasi kecelakaan atau masalah kesehatan yang dialami pengunjung.
"Kondisi Covid per hari ini memang meningkat, tapi terkendali. Saya koordinasi terus dengan pihak Kemenkes. Saya lihat antisipasinya, masih banyak wisatawan bawa masker. Artinya ada kesadaran dari para wisatawan," imbuh Sandi. "Mudah-mudahan Covid terkendali."
Advertisement
Antisipasi Penjual Getok Harga
Sebelumnya, Sandi memprediksi sekitar 200-250 juta pergerakan wisatawan akan terjadi di momen libur Nataru. Lebih dari 60 persen di antaranya akan fokus mencari kuliner, sedangkan 50 persen di antaranya akan berbelanja.
Menanggapi hal itu, TMII menghadirkan Jakarta Crunchy Area yang khusus menyajikan segala jenis makanan produk baking/pastry, mulai dari yang sedang viral saat ini sampai yang ter-legend yang ada di Jakarta. Pada bagian beverages, di CRUNCHY AREA dapat ditemukan berbagai jenis minuman dari coffee shop favorit di Jakarta hingga minuman kekinian. Ada pula Skena Market Land yang terdiri dari Fashion Show, 100 UMKM exhibition, playground, dan stand-up comedy.
Secara total, Claudia menyebut ada sekitar 200 tenant kuliner yang dibuka, baik di dalam anjungan maupun di kawasan depan TMII. Pihaknya mengklaim telah mengkurasi para penjual makanan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menjual makanan yang berkualitas.
"Makanan kalau enggak sesuai dengan kualitas kita (mau), kita tolak. Walau bagi hasil, (kami) enggak mau," sambungnya.
Pihaknya juga mewajibkan para penjual memasang harga dengan jelas untuk menghindari pengunjung terkecoh. Meski begitu, tidak semua penjual menaati aturan tersebut. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sejumlah tenant, terutama yang berada di tenda-tenda dekat kawasan Keong Mas, sengaja mengosongkan kolom harga. Pengunjung disarankan untuk menanyakan dulu harga sebelum memutuskan membelinya.
Jam Operasional TMII
Di musim libur Nataru, TMII menambah jam operasi dari yang sebelumnya tutup pada pukul 20.00 WIB menjadi pukul 22.00 WIB. Dilansir Antara, Humas TMII Novera Mayang Sari menyebut untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pihaknya telah menambah beberapa armada transportasi berbasis listrik untuk dapat digunakan pengunjung berkeliling TMII.
Kini, pengunjung sudah tidak diperkenankan dapat melintas menggunakan transportasi berbasis bahan bakar minyak (BBM) di sekitar TMII. "Untuk akses ke pintu gerbang TMII ada penambahan bus antar jemput (shuttle) satu unit, dari sebelumnya dua Hiace, lalu jumlah angkutan keliling di dalam TMII ada 37 unit, kemudian bus listrik berkapasitas 40 penumpang kami sediakan dua unit untuk keliling TMII, sebelumnya tidak ada, dan itu semua gratis," kata Mayang.
Dikutip dari Tim Bisnis Liputan6.com, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, TMII telah lahir kembali dengan wajah baru yang memiliki tiga kandungan filosofi. Ketiga filosofi yang mendasar tersebut adalah inklusif, green, dan modern.
Advertisement