Curug Jenggala, Destinasi Kemping Murah Meriah di Kaki Gunung Slamet

Objek wisata Curug Jenggala setinggi 20 meter terletak di Desa Kalipagu, Ketenger, Baturaden, Banyumas.

oleh Kartika diperbarui 29 Des 2023, 06:00 WIB
Curug Jenggala menjadi tempat pertemuan Sungai Banjaran dan Sungai Mertelu.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir tahun menjadi momen pas untuk mengajak keluarga liburan dengan cara berbeda. Alih-alih staycation atau glamping, Anda bisa mengajak anak-anak dan pasangan menyatu dengan alam di camping ground. Meski lebih membutuhkan banyak persiapan, tidak ada salahnya untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun di alam terbuka.

Selain liburan ke kota besar sebut saja Bandung, Yogyakarta, Malang, Semarang, dan lainnya, kota Purwokerto bisa menjadi salah satu tujuan. Meski hanya ibu kota Kabupaten Banyumas, Purwokerto memiliki objek wisata Baturaden dengan segudang destinasi pilihan dengan nuansa yang sejuk.

Kecamatan yang berjarak 7,5 kilometer dari pusat kota Purwokerto ini memiliki sejumlah destinasi wisata alam terbuka yang memanjakan mata. Salah satunya, Curug Jenggala yang terletak di di Jalan Limboro, Dusun III Kalipagu, Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri karena berupa curug tumpuan tempat pertemuan dua sungai yakni Sungai Banjaran dan Sungai Mertelu dari kaki Gunung Slamet.

Ketinggian air terjun ini sekitar 20 meter sehingga menimbulkan suara yang cukup bergemuruh namun memberikan perasaan tenang. Belum lagi sungai yang mengalir di bawah air terjun memberikan kesegaran dengan sensasi air sedingin es. Air yang jernih, suasana yang asri, serta medan yang cukup mudah dilalui membuat curug ini sangat diminati untuk sekadar berfoto, berenang, hingga menikmati pemandangan alam.

Kawasan wisata Curug Jenggala cukup terjaga keasrian dan kebersihannya. Hal ini terlihat dari tanaman hias yang mengelilingi jalan menurun sebelum lokasi air terjun. Di beberapa tempat, tersedia keranjang sampah dan petunjuk rute air terjun. Bahkan, tersedia pula kamar mandi dan toilet untuk pengunjung yang berenang.

Karena itu, tidak ada salahnya menikmati keindahan air terjun yang berdekatan dengan Curug Pengantin ini. Lokasi Curug Jenggala sendiri sekitar 1 kilometer dari camping ground yang berada di dekat pintu masuk obyek wisata ini. Dengan berjalan kaki, waktu yang ditempuh sekitar 30 menit.

Kelebihan Curug Jenggala ada pada keindahan air terjun dan keasrian serta kebersihannya. Namun, lokasinya yang cukup terpencil sulit dilalui kendaraan roda empat. Jika ditempuh dari lokasi rumah penduduk atau tempat parkir kendaraan roda empat, pengunjung harus berjalan kaki sekitar setengah jam untuk masuk ke pintu obyek wisata Curug Jenggala dan ditambah 30 menit jalan kaki ke lokasi curug. Adapun kendaraan roda dua bisa diparkir di gerbang masuk obyek wisata Curug Jenggala.

Meski demikian, kelelahan saat melalui track menuju Curug Jenggala pasti terbayar dengan kesegaran yang ada di lokasi air terjun. Belum lagi, tarif objek wisata ini juga sangat murah yakni Rp 10.000 per orang. Biaya yang sama juga berlaku bagi para pengunjung yang akan bermalam di camping ground.

Sekitar curug Jenggala masih asri dan terjaga kebersihannya.

Camping Murah Meriah

Camping ground Curug Jenggala di malam hari.

Selain lokasi yang strategis dan tarif pengunjung yang murah meriah, Curug Jenggala juga menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari Mushola, toilet pria dan wanita, dan camping ground berumput. Jangan lupa untuk memilih lokasi camp di bawah pepohonan agar bisa menaungi dari panasnya matahari di pagi dan siang hari. Pada sore hingga malam hari, udara di kaki gunung Slamet ini memang cenderung sejuk dan dingin di kisaran 22 derajat celcius.

Selain fasilitas, di sekitar camping ground juga banyak warung makan yang menyediakan minuman kemasan, mi instan, makanan gorengan seperti mendoan, buah kelapa dan lain sebagainya. Keberadaan warung-warung ini sangat menguntungkan pengunjung maupun camper yang kehabisan bahan logistik selama camping atau berkunjung menuju lokasi curug.

Meski demikian, area camping ground masih belum ada akses listrik. Sehingga para camper maupun pengunjung tidak bisa mengisi daya baterai gawai maupun perangkat lainnya. Namun hal ini terbayar dengan kondisi malam hari. Jika cuaca cerah, camper bisa menikmati pemandangan langit malam dengan suasana hutan yang hening dan menikmati kemerlap kota Purwokerto dari atas.

Adapun waktu terbaik untuk bisa menikmati curug adalah di pagi hari selepas sunrise. Selain masih sepi, udara juga masih sejuk dan matahari belum terlalu meninggi. Sehingga jalan menuju curug relatif sejuk. Plus, pada pagi hari pengunjung juga belum terlalu ramai sehingga bisa menikmati keindahan curug dan berfoto dengan leluasa.

Nah, selain tarif masuk yang murah, Anda juga bisa menyewa berbagai perlengkapan camping di lokasi sebelum hari H menginap. Opsi lainnya, Anda juga bisa menyewa perlengkapan camping dari lokasi lain. Tarifnya juga cukup bersahabat, mulai dari tenda untuk kapasitas 4 orang yang seharga Rp 40.000-Rp 50.000 sehari, matras Rp 5.000 per buah sehari, cooking set/nesting Rp 10.000 per hari, kompor portable Rp15.000-Rp 25.000 per hari, lampu tenda Rp 5.000 per hari, dan lain-lain.

Karena itu, camping bisa menjadi salah satu cara menghabiskan liburan akhir tahun tanpa boncos. Selamat mencoba. Jangan lupa untuk membersihkan sampah Anda di area camping ground dan curug ya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya