Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu memiliki pasangan yang suka merendahkanmu? Memang, begitu menyakitkan ketika memiliki pasangan yang suka merendahkan. Ketika seseorang merendahkan kamu, itu menyiratkan bahwa ia merasa lebih baik dari dirimu.
Pada dasarnya, ini menunjukkan kurangnya rasa hormat karena orang tersebut berusaha menunjukkan kepada kamu bahwa kamu lebih rendah darinya. Nada bicara, kata-kara, dan tingkah laku mereka hanya berfokus untuk membuatmu merasa lebih rendah dari dirinya.
Advertisement
Lantas, seperti apa perilaku merendahkan dalam suatu hubungan dan bagaimana respons yang baik terhadap hal tersebut? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Rabu (27/12/23).
Bagaimana Mengetahui Bila Pasanganmu Merendahkanmu?
Menurut Oona Metz, seorang psikoterapis di Boston, Massachusetts, perilaku merendahkan mungkin termasuk komentar yang menghina atau meremehkan pasangan, kegagalan untuk mengenali kekuatan atau pencapaian, sikap meremehkan, atau merasa lebih baik dari yang lain. Membuat seseorang merasa tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar dan mengucapkan hinaan sebagai lelucon juga merupakan indikasi dari perilaku merendahkan.
Selain itu, pertanyaan perihal sudut pandang pasangan, menghindar ketika diajak berdiskusi atau bersikap seolah-olah tidak ada masalah setelah terjadinya konflik juga merupakan contoh hal-hal yang dilakukan oleh pasangan yang suka merendahkan. Tidak hanya itu, sindiran sarkasme dan perilaku yang merugikan pasangan juga merupakan tindakan yang merendahkan.
Contoh lainnya, seperti komentar yang menghina, mengatakan sesuatu menyakitkan yang dikemas dalam bentuk lelucon, komentar sarkastik, mengganggu ketika kamu berbicara, dan mempertanyakan kemampuanmu untuk melakukan sesuatu.
Bagaimana Pengaruh Perilaku Merendahkan terhadap Hubungan?
Karina S. Hester, LMFT, seorang terapis di Grow Therapy mengatakan bahwa perilaku merendahkan dalam hubungan intim dapat menyebabkan pola komunikasi yang kasar dan menimbulkan rasa sakit emosional bagi orang yang diremehkan. Seseorang yang mengalami perilaku seperti ini dari pasangannya akan menderita secara mental dan emosional.
Bila kamu memiliki pasangan yang merendahkan, sangat penting bagimu untuk melindungi kesehatan mentalmu karena menjadi sasaran dari sikap merendahkan orang lain dapat berdampak negatif pada harga diri dan kualitas hubunganmu.
Salah satu bahaya yang akan dirasakan bersama pasangan yang suka merendahkan adalah kecenderungan untuk menutup diri dan kurang berkomunikasi untuk melindungi dirimu dari komentar yang merendahkan tersebut.
Mengapa Pasanganmu Merendahkanmu?
Perilaku merendahkan seringkali datang dari orang-orang yang memang merasa tidak aman dan senang mengendalikan sesuatu. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kepribadian narsistik lebih sering merendahkan orang lain.
Orang yang merendahkan mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya bermasalah dan menyakitkan. Namun, tindakan dan perkataan ketika mereka berbicara bisa menjadi sangat lantang, tanpa adanya rasa bersalah.
Advertisement
Bagaimana Cara Menghadapi Pasangan yang Merendahkanmu?
Bertahan dalam hubungan yang tidak sehat dapat merusak kesehatan mental dan emosionalmu. Namun, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil agar kamu dapat beroperasi dari tempat yang lebih sehat.
1. Bicara dengan Pasanganmu
Respon terbaik terhadap sikap merendahkan adalah penyataan langsung dan adil tentang bagaimana perasaanmu dibandingkan bersikap merendahkannya. Bila pasangan berbicara atau berperilaku merendahkan, yang terbaik adalah mengatasi masalah ini sejak dini secara langsung.
Gunakanlah pernyataan sederhana, seperti "Saat kamu mengatakan pekerjaan saya tidak sepenting pekerjaanmu, itu membuat saya merasa tidak dihargai. Saya akan sangat menghargaimu bila kamu berhenti mengomentari hal yang saya sukai."
2. Tanyakan Alasan Pasanganmu Merendahkanmu
Bertindak merendahkan mungkin merupakan hal yang wajar bagi sebagian orang. Membantu mereka memikirkan apa yang mereka lakukan dan alasannya dapat menjadi langkah pertama untuk mengubah dinamika hubunganmu.
Ketika pasanganmu bertindak merendahkanmu, ia berharap kamu tidak akan menentang perilakunya tersebut. Dengan bertanya secara tulus kepada pasanganmu mengapa ia melontarkan komentar yang merendahkan atau bersikap tidak baik dan menyakitkan, mereka mungkin akan lengah dan berpikir tentang pola perilaku yang bisa menjadi kebiasaan mereka. Melakukan percakapan dengan pasangan akan menyehatkan hubungan dan mengarah pada batasan yang sangat dibutuhkan dalam hubungan.
3. Temukan Terapis Hubungan
Pihak ketiga yang netral dan terlatih secara profesional dapat membantu kamu berdua mengetahui akar dari perilaku merendahkan tersebut. Bila pasangan merendahkan karena merasa terancam, tidak aman, atau punya trauma yang belum selesai, seorang terapis dapat membantu kamu mengatasi masalah tersebut.
Seorang terapis hubungan dapat memberi setiap orang alat untuk meningkatkan caramu dan pasangan berinteraksi satu sama lain sehingga kamu dapat berupaya menuju hubungan yang lebih sehat. Bila kedua belah pihak bersedia mendengarkan, bekerja sama dan belajar, menghadiri sesi dengan terapis dapat menjadi pengalaman pertumbuhan yang berharga dalam hubunganmu.
4. Lindungi Kesehatan Mentalmu
Meskipun kamu dan pasangan mungkin menghadapi perilaku merendahkan, kamu tetap harus menjaga diri sendiri. Hal ini termasuk membangun diri sendiri dan melawan dampak negatif dari kata-kata dan tindakan berbahaya yang dilakukan pasanganmu.
Menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang membangun dan menawarkan dukungan juga penting untuk melindungi kesehatan mentalmu ketika berhadapan dengan pasangan yang merendahkan.
5. Tinggalkan Bila Kamu Merasa Tidak Aman
Bila pasanganmu membuatmu merasa terancam atau berisiko adanya kekerasan fisik, kamu perlu mencari bantuan. Sumber daya lainnya termasuk organisasi yang aman, lingkungan yang nyaman dan kelompok yang mendukung merupakan sesuatu berharga bagi kamu mengalami perilaku yang tidak menyenangkan tersebut. Apa pun tindakan yang kamu ambil, kesehatan kamu harus menjadi prioritas utama, baik kesehatan mental maupun fisik.
Advertisement