Liputan6.com, Buenos Aires - Peristiwa kebakaran melanda kelab malam yang ramai di Buenos Aires selama konser rock pada 31 Desember 2004. Musibah ini kemudian dilaporkan BBC menewaskan setidaknya 194 orang.
Melansir dari China Daily, api yang muncul dan menyebabkan asap menyebar di gedung kelab malam memicu kerusuhan saat orang-orang berusaha keluar melalui pintu darurat.
Advertisement
Sebuah gambar yang ditayangkan di televisi menunjukkan beberapa remaja yang tergeletak di trotoar, sementara orang-orang tanpa baju berupaya membantu orang-orang meninggalkan bangunan yang masih terbakar.
"Orang-orang mendorong dan melompati satu sama lain untuk mencoba keluar," ujar salah seorang penonton konser, Jose Maria Godoy, kepada Associated Press.
"Itu seperti gelombang manusia. Saat orang-orang terjatuh berlari ke pintu, yang lain hanya berlari melintasinya atau mendorong mereka," lanjutnya.
Pada saat kejadian, pihak berwenang menyatakan bahwa penyebab pasti dari kebakaran belum dapat dipastikan. Namun, beberapa saksi melaporkan bahwa mereka melihat api menyala di bagian atas gedung konser setelah api mengenai lapisan busa, yang kemudian memicu kebakaran.
"Seseorang dari kerumunan melempar suar api dan segera ada nyala api," tutur Fabian Zamudeo, seorang pemuda berusia 22 tahun yang datang untuk melihat band rock Argentina, Los Callejeros.
"Bagian-bagian atap mulai turun terbakar dan orang-orang mulai berlari, menjatuhkan speaker dan lampu," tambahnya. "Orang-orang tercekik oleh asap, dan saya mencoba mendorong sebanyak mungkin orang keluar."
Detail Mengerikan dan Upaya Penyelamatan
Menurut Alfredo Stein dari departemen kesehatan Buenos Aires, ada setidaknya 174 korban tewas dan lebih dari 410 orang mengalami luka-luka.
Mariano Tili, pihak berwenang di kota Buenos Aires yang turut membantu dalam operasi penyelamatan, menyatakan bahwa banyak yang meninggal karena menghirup asap. Di luar gedung, ratusan penonton dan keluarga berada sambil petugas penyelamat membawa orang-orang yang terluka menggunakan tandu.
Beberapa orang lainnya tampak merawat yang terluka di jalan di depan kelab Republika de la Cromagnon di ibu kota Argentina, tempat yang populer di kalangan remaja.
Petugas penyelamat menggunakan area parkir terdekat sebagai tempat sementara untuk menata puluhan jenazah sambil orang tua berusaha mencari anak-anak mereka di dalam kelab.
Sementara petugas pemadam api berjuang mengendalikan api, beberapa anak yang tampak kebingungan terus berada di luar gedung setelah melarikan diri, memanggil-manggil nama teman mereka dengan harapan dapat menemukan mereka.
Di jalanan sekitar kelab malam di pusat Buenos Aires, terlihat sepasang sepatu tenis berserakan dan pakaian hitam yang berantakan, tanda dari kekacauan akibat orang-orang yang berdesakan keluar dari gedung tersebut.
Advertisement
Analisis Kondisi Kelab dan Paralel dengan Kejadian Serupa
Media Argentina melaporkan sekitar 1.500 orang berada di dalam gedung pada saat kejadian, meskipun beberapa mengindikasikan jumlah itu mungkin hampir dua kali lipatnya.
Kebakaran ini merupakan kejadian paling tragis di Amerika Selatan sejak insiden yang menimpa sebuah supermarket di Paraguay pada Agustus 2004, yang merenggut nyawa 399 orang di pinggiran Asuncion.
Pihak berwenang menyatakan bahwa pintu-pintu keluar telah disuruh ditutup oleh pemilik toko, menyebabkan orang-orang terjebak di dalam.
Di kebakaran kelub malam di West Warwick, R.I., sebanyak 100 orang tewas dan ratusan lainnya terluka pada Februari 2003. Otoritas menyebut api bermula dari percikan peralatan piroteknik band yang mengenai busa yang sangat mudah terbakar, yang digunakan sebagai peredam suara di dalam kelab.
Vonis dan Reaksi Publik
Melansir dari BBC, mantan manajer sebuah kelab malam di ibu kota Argentina, Buenos Aires, telah divonis hukuman penjara 20 tahun karena kebakaran yang menewaskan 194 orang tersebut.
Orang-orang di luar pengadilan bersorak riang setelah diberitakannya hukuman bagi Omar Chaban. Selain itu, seorang polisi dan tiga pejabat keselamatan kebakaran juga dijatuhi hukuman penjara.
Anggota band rock yang turut serta dalam mengatur acara di kelab tersebut dibebaskan dari tuntutan.
Sekitar 1.000 orang, termasuk korban yang selamat dan keluarga korban dari salah satu tragedi terparah di Argentina, berkumpul di luar gedung pengadilan di Buenos Aires untuk mendengarkan vonis.
Reaksi beberapa orang menunjukkan kemarahan terhadap pembebasan band Los Callejeros yang dituduh berkontribusi pada penggunaan suar api.
Advertisement