Momen Siti Atikoh Disambut Semringah Para Ibu Hamil di Yogyakarta

Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan ibu-ibu Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari Desa Wirokerten dan wanita hamil di Joglo Dahar Gedhang Mas, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (27/12/2023).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Des 2023, 16:00 WIB
Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan ibu-ibu Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari Desa Wirokerten dan wanita hamil di Joglo Dahar Gedhang Mas, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (27/12/2023). (Foto: Liputan6.com/Delvira Hutabarat).

Liputan6.com, Jakarta Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan ibu-ibu Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari Desa Wirokerten dan wanita hamil di Joglo Dahar Gedhang Mas, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (27/12/2023).

Siti Atikoh sempat menyapa seorang ibu yang belakangan diketahui sedang mengandung lima bulan. "Ini sudah berapa bulan," tanyanya.

"Lima bulan," jawab ibu yang mengenakan kemeja berwarna putih.

"Rencananya mau punya anak berapa," tanya Atikoh lagi.

"Dua, tetapi ini ketiga," kata si ibu kepada Atikoh.

Sontak, jawaban dari si ibu membuat tawa pecah di lokasi. Begitu pula Atikoh yang tidak kuasa menahan rasa geli.

"Lah bagaimana ini sudah yang ketiga, tetapi ndak apa. Ini adalah rezeki, ya, Bu," kata Atikoh.

Selanjutnya, Atikoh dalam dialog sempat memberitahu kaum ibu agar bisa menyampaikan kepada saudara perempuan di rumah mereka masing-masing untuk tidak menikah dini.

Menurut dia, perempuan memiliki risiko ketika mengandung pada usia 20 tahun, karena anatomi pinggul kaum hawa belum terbentuk sempurna.

"Anatomi tubuh kalau 20 tahun, pinggul belum terbentuk. Anatomi tubuh belum support kalau unfuk mengeluarkan kepala bayi. Makanya kalau terlalu muda, biasanya operasi sesar," kata Atikoh.

 


Langkah Konkrit Atasi Stunting

Selain itu, Atikoh menerima penjelasan dari Septi, seorang ibu yang berkecimpung di PKK dari Desa Wirokerten soal pihaknya rutin mengajak wanita hamil untuk ke posyandu.

"Matur nuwun ini mau mengetuk para ibu untuk aktif ke posyandu. Ini langkah konkrit melawan stunting," kata dia.

Septi mengucapkan syukur sosok Atikoh mau blusukan sampai Bantul untuk menemui ibu-ibu dari Desa Wirokerten.

"Dari ibu calon presiden, hanya ibu Atikoh yang terjun ke masyarakat. Alhamdulillah langsung ke masyarakat, ke ibu-ibu semua," kata dia.

 

 


Dipeluk

Septi setelah berdialog melayangkan satu permintaan dan Atikoh menyanggupi keinginan wanita yang hadir ke lokasi dengan mengenakan baju muslim itu.

"Sekarang apa boleh peluk bunda," tanya Septi yang dijawab boleh oleh Atikoh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya