Pemakaman Massal 80 Jenazah Warga Palestina yang Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza

Petugas medis memakamkan secara massal 80 jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Jenazah tersebut dikembalikan Israel melalui Palang Merah kepada otoritas Hamas. Sumber Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setelah jenazah itu tiba, mereka langsung menguburkannya di kuburan massal.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 27 Des 2023, 21:05 WIB
Pemakaman Massal di Gaza Palestina
Petugas medis memakamkan secara massal 80 jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Jenazah tersebut dikembalikan Israel melalui Palang Merah kepada otoritas Hamas. Sumber Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setelah jenazah itu tiba, mereka langsung menguburkannya di kuburan massal.
Petugas medis memakamkan secara massal 80 jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Selasa (26/12/2023). (Mahmud HAMS/AFP)
Dilansir AFP, Rabu (27/12/2023), jenazah tersebut dikembalikan Israel melalui Palang Merah kepada otoritas Hamas. Sumber Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setelah jenazah itu tiba, mereka langsung menguburkannya di kuburan massal. (Mahmud HAMS/AFP)
Israel disebut memulangkan puluhan jenazah ini untuk memastikan tidak ada sandera. (Mahmud HAMS/AFP)
Fotografer AFP melihat seseorang menurunkan puluhan kantong jenazah berwarna biru ke dalam tanah di Rafah. Jenazah itu dikuburkan dalam satu liang lahad. (Mahmud HAMS/AFP)
Hingga saat ini, tentara Israel tidak berkomentar terkait pemulangan warga yang tewas itu. (Mahmud HAMS/AFP)
Diketahui, Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah serangan 7 Oktober. (Mahmud HAMS/AFP)
Lebih dari 20.900 orang tewas dalam serangan Israel ke Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah tersebut sebagian besar perempuan dan anak-anak. (Mahmud HAMS/AFP)
Kemudian sekitar 55.000 orang juga terluka. Lalu, pada 7 Oktober lalu 1.140 orang tewas dalam peperangan Israel dengan Hamas. (Mahmud HAMS/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya