Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan melanjutkan penyaluran KUR 2024. Penyaluran ini tidak hanya memprioritaskan kuantitas, namun juga memprioritaskan kualitas.
Dilansir dari laman Kemenko Perekonomian, Rabu (27/12/2023), Pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran KUR tahun 2024 sebesar Rp47,78 triliun yang akan digunakan untuk pembayaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR tahun berjalan dan pembayaran carry over subsidi bunga/subsidi marjin KUR pada periode sebelumnya.
Advertisement
Sejalan dengan upaya optimalisasi penyaluran KUR, Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR terus dilakukan pemutakhiran.
Direncanakan pada tahun 2024, beberapa fitur yang terdapat pada SIKP akan dilakukan peningkatan, seperti terkait penambahan data requirement dataset, pemutakhiran perhitungan subsidi, dan pengiriman transaksi debitur dilakukan setiap bulan.
Diketahui untuk tahun 2023 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dialokasikan sebesar Rp297 triliun. Hingga 30 November 2023, KUR telah disalurkan sebesar Rp229,95 triliun (77,42 persen dari target tahun 2023) kepada 4,12 juta debitur.
Penyaluran KUR
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, membeberkan strategi Pemerintah dalam rangka percepatan penyaluran KUR untuk memperkuat peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.
“Extra effort percepatan penyaluran KUR tersebut dituangkan dalam berbagai strategi kebijakan seperti penerapan weekend banking dengan memperhatikan kondisi masing-masing penyalur KUR, melakukan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR, membuka opsi penyaluran KUR dengan berbagai stakeholder, melakukan relaksasi peraturan terkait penyaluran KUR, mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA), serta mendorong optimalisasi peran Pemerintah daerah dalam ekosistem KUR,” ujar Deputi Ferry.
Evaluasi 2023
Sebagai evaluasi Tahun 2023, penyaluran KUR tidak hanya difokuskan pada sisi kuantitas, melainkan juga memperhatikan sisi kualitas.
Hal ini tercermin dari tingkat non-performing loan KUR yang masih relatif terjaga di angka 2,03 persen (posisi 30 Oktober 2023), total debitur baru KUR sebanyak 1,92 juta debitur atau 70 persen dari total debitur KUR sebanyak 2,7 juta debitur, dan jumlah debitur graduasi KUR sebanyak 1,4 juta debitur atau 53,6 persen dari total debitur KUR (posisi 31 Agustus 2023).
Sedangkan untuk tahun 2024, terdapat beberapa perubahan kebijakan KUR Tahun 2024 dilakukan dalam rangka mempertegas beberapa ketentuan yang berlaku pada kebijakan penyaluran KUR Tahun 2023, seperti ketentuan terkait kepesertaan debitur KUR di program perlindungan sosial ketenagakerjaan, akses KUR berulang bagi debitur KUR sektor pertanian, dan pendefinisian kredit yang dikecualikan untuk memperoleh kembali akses KUR.
Selain itu, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Gede Adi Prasetya, mengatakan Pemerintah berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholder KUR, baik dari sisi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, para penyalur KUR, dan para penjamin KUR.
"Sinergitas dan kolaborasi dari setiap stakeholder KUR diperlukan agar akselerasi penyaluran KUR dapat dilaksanakan," pungkas Gede.
Advertisement
Jumbo, Bank Himbara Kucurkan KUR UMKM Tembus Rp 1.600 Triliun
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terhadap UMKM telah mencapai Rp 1.600 triliun sampai September 2023.
"Di Himbara sampai hari ini sudah memberikan hampir Rp 1.600 triliun, sampai September 2023," kata Erick Thohir dalam Opening Ceremony UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur, Di JCC, Kamis (7/12/2023).
DIketahui bank Himbara meliputi PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN).
Menariknya, kata Erick Thohir, diantara semua bank Himbara, Bank BRI lah yang paling besar menyalurkan pembiayaan kepada UMKM, porsinya mencapai 83 persen.
"Kebetulan ini bukan promosi BRI saja, kebetulan 83 persen itu BRI. Tapi kita juga berharap dan mendorong himbara-himbara lainnya untuk bisa meningkatkan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut mengapresiasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang berhasil menjadi bank penyalur KUR terbesar di Indonesia dibandingkan Bank Himbara lainnya.
"Di BRI sendiri 83 persen, pengusaha mikro, usaha kecil, yang pegang memang semuanya berarti hampir semuanya dipegang oleh BRI Bank yang lain nggak diberi peluang," ujar Jokowi.
Disamping itu, Jokowi menyoroti jika secara ke seluruhan, penyaluran KUR UMKM di Indonesia masih sedikit yakni 21 persen, dibandingkan dengan negara lain seperti China sebesar 65 persen, di Jepang juga 65 persen, dan India mencapai 50 persen.
"Yang selalu saya dorong berkaitan dengan pembiayaan, pembiayaan UMKM harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada," pungkas Jokowi.
Jokowi Puji BRI Jadi Bank Penyalur KUR UMKM Terbesar di Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang berhasil menjadi bank penyalur KUR terbesar di Indonesia dibandingkan Bank Himbara lainnya.
Tercatat porsi penyaluran KUR BRI ke UMKM mencapai 83 persen, sementara sisanya bank Himbara lainnya.
"Di BRI sendiri 83 persen, pengusaha mikro, usaha kecil, yang pegang memang semuanya berarti hampir semuanya dipegang oleh BRI Bank yang lain nggak diberi peluang," kata Jokowi dalam Opening Ceremony UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur di JCC, Kamis (7/12/2023).
Kendati begitu, jika dilihat secara ke seluruhan, penyaluran KUR UMKM di Indonesia masih sedikit yakni 21 persen, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China sebesar 65 persen, di Jepang juga 65 persen, dan India mencapai 50 persen.
"Yang selalu saya dorong berkaitan dengan pembiayaan, pembiayaan UMKM harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada," ujarnya.
Advertisement