Kaleidoskop 2023, Maraknya Fenomena Kasus Pembunuhan Keluarga di Indonesia

Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, masalah kesehatan mental, dan ketidakseimbangan hubungan seringkali menjadi pemicu terjadinya pembunuhan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Des 2023, 00:00 WIB
Ibu korban didampingi keluarganya saat mengikuti pemakaman 4 anak yang tewas dibunuh ayahnya, di TPU Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Minggu (10/12/2023). (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya fenomena kasus pembunuhan di internal keluarga perlu menjadi perhatian oleh seluruh kalangan. Diketahui, sepanjang tahun 2023 angka kejahatan di Indonesia meningkat.

Bahkan, fenomena pembunuhan menciptakan gelombang sedih dan kekhawatiran di tengah-tengah kita semua. Dirangkum dari berbagai sumber, kasus-kasus ini mencakup tragedi keluarga yang terjadi di berbagai lapisan masyarakat.

Maraknya kasus pembunuhan 1 keluarga tersebut memperlihatkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga dan pertikaian internal semakin merajalela. Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, masalah kesehatan mental, dan ketidakseimbangan hubungan seringkali menjadi pemicu terjadinya pembunuhan dalam lingkup keluarga.

Masyarakat dinilai perlu menyadari urgensi untuk memahami tanda-tanda potensial konflik dalam rumah tangga. Hingga memberikan dukungan bagi individu yang mengalami kesulitan.

Pendidikan mengenai kesehatan mental dan pengelolaan konflik rumah tangga harus ditingkatkan. Sementara pemerintah juga harus memperkuat kebijakan perlindungan keluarga dan meningkatkan akses terhadap bantuan hukum.

Melalui pemahaman, pendidikan, dan perubahan dalam kebijakan, kita dapat bersama-sama berusaha mengatasi masalah sedih ini dan mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan.


Pembunuhan 1 Keluarga

Berikut, Kaleidoskop kasus pembunuhan keluarga di Indonesia selama tahun 2023 dirangkum dari sumber berbagai sumber:

Bekasi

Pada Januari 2023, kasus miris terjadi di Bekasi. Satu keluarga meninggal karena kasus keracunan dan pelaku merupakan pembunuh berantai dengan motif supranatural. Namun, semakin diselidiki ternyata motif kejahatan para pelaku berkaitan dengan perdukunan atau ilmu hitam.

Bukti-bukti dalam kasus ini ternyata berhasil disimpulkan bahwa pembunuhan ini merupakan pembunuh berencana. Salah satu pelaku ternyata merupakan suami dari salah satu korban.

Banyuasin

Pembunuhan sadis terhadap sebuah keluarga terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Petugas Polda Sumsel kini sedang mencari pelaku pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari seorang nenek, seorang putra, dan dua cucunya. Sebelumnya, empat jenazah ditemukan warga Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan disebut satu keluarga. Jenazah tersebut terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan pada Rabu, 12 Desember 2023

Jagakarsa

Salah satu peristiwa pembunuhan yang memilukan adalah kasus pembunuhan di Jagakarsa yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap 4 orang anaknya sendiri. Setelah membunuh anaknya, ia mencoba bunuh diri sebanyak lima kali, hingga menghentikan upayanya pada hari Rabu.

Ia ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan pasal pembunuhan berencana, khususnya pasal 340 KUHP, yang menentukan ancaman hukuman maksimal adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, motif kejahatan tersebut adalah kecemburuan terhadap istri D. Kebenaran itu didapat setelah memeriksa 13 saksi dan sejumlah bukti.

Pembunuhan di Malang

Sebuah keluarga yang meninggal secara tragis di Malang, Jawa Timur, rupanya meninggalkan sepasang anak kembar yang masih hidup. Anak ini tidur satu kamar dengan korban, yakni Wahaf Efendi dan Sulikhah, serta putrinya yang berinisial R. Kasatreskrim Malang.

Petugas AKP Pol Gandha Syah Hidayat menjelaskan, ketiga orang tersebut dipastikan merupakan satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anak. Sedangkan, bayi lainnya bernama K selamat dengan tidur di kamar lain.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya