Debat Capres dan Cawapres Dinilai Belum Greget, Kenapa?

Gagasan yang disampaikan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam debat yang sudah berlangsung selama dua kali dianggap belum memberikan solusi jitu untuk perekonomian Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Des 2023, 10:44 WIB
Suasana halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesaat sebelum acara debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, menilai gagasan yang disampaikan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam debat Capres Cawapres yang sudah berlangsung selama dua kali dianggap belum memberikan solusi jitu untuk perekonomian Indonesia.

"Sudah disaksikan ya bahwa debat capres dan cawapres pada bulan lalu dan pada tanggal 22 Desember kemarin, ternyata belum memberikan suatu solusi yang jitu untuk perekonomian Indonesia," kata Esther dalam Diskusi Publik 'Evaluasi dan Perspektif Ekonom Perempuan INDEF terhadap Perekonomian Nasional, Kamis (28/12/2023).

Esther menyebut, ide-ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres maupun cawapres belum membumi, sehingga tujuannya mereka lebih fokus ingin menjadikan Indonesia negara besar dan Indonesia emas pada tahun 2045 dengan menciptakan generasi emas karena adanya bonus demografi. Namun, menurutnya, hal itu tidak dibekali oleh investasi SDM yang cukup.

Justru beberapa program yang dipaparkan Capres dan Cawapres  diarahkan ke masalah pembangunan Ibu kota maupun infrastruktur yang menurutnya itu bukan menjadi program yang prioritas.

"Kita tahu untuk menjadi negara yang punya kekuatan ekonomi yang besar pada tahun 2045 itu membutuhkan investasi sumber daya manusia, kemudian modal yang besar dan teknologi," ujarnya.

Disisi lain, dalam kenyataannya selama 30 tahun Indonesia masih terjebak dalam middle income trap, sehingga argumen-argumen yang dikemukakan pada saat debat Cawapres pada tanggal 22 Desember kemarin perlu sentuhan ide-ide gagasan dari para Srikandi ekonomi Indef.

 

 


Gagas Cawapres

Para calon wakil presiden pada Pemilu 2024 memaparkan visi misi dalam debat kedua Cawapres 2024 di Jakarta Convetion Center, Jumat (22/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun gagasan-gagasan tiga calon wakil presiden (Cawapres) pada debat 22 Desember 2023. Gibran menuturkan, jika terpilih jadi cawapres, Gibran menuturkan, pihaknya akan melanjutkan hilirisasi. Bukan hanya hilirisasi tambang tetapi ke sektor lain. Selain itu, Gibran menegaskan  pemerataan pembangunan juga akan dilanjutkan sehingga tidak hanya Jawa Sentris. 

Kemudian Gibran menilai, pemerataan pembangunan wajib dilakukan. Apalagi investasi di luar Jawa sudah 53 persen. Pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara, Mahfud MD memaparkan untuk optimalkan perjanjjian perdagangan. Jika terpilih jadi cawapres, pihaknya siapkan tiga strategi. Pertama, pihaknya mengutamakan diplomasi ekonomi melalui duta besar yang ada di luar negeri. Pihaknya juga mengintegrasikan perdagangan nasional dengan perdagangan global sehingga memenuhi standar internasional. 

 


Bantuan Sosial

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri debat Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Cak Imin juga janji akan meneruskan program bantuan sosial (bansos). Dengan bantuan sosial itu diharapkan dongkrak daya beli masyarakat. Selain itu, Cak Imin menuturkan, pihaknya siapkan 5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sekitar Rp 150 triliun untuk kredit anak muda.

Lalu, Cak Imin menyatakan lebih memilih membangun 40 kota baru selevel Jakarta ketimbang melanjutkan proyek IKN.    

Infografis Kesiapan Muhaimin, Gibran dan Mahfud MD Jelang Debat Cawapres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya