Liputan6.com, Jakarta - Ada begitu banyak kisah tentang orang yang pergi untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci, baik umrah maupun haji. Tak sedikit di antaranya yang berakhir dengan cerita pilu harus merelakan orang tercinta berpulang.
"Awalnya ku kira akan bahagia bisa bantu berangkatin mamah umroh, tapi ternyata berakhir duka," tulis akun TikTok Wiensmakeup, menceritakan kisahnya yang diunggah pada 15 November 2023.
Advertisement
Ia bercerita bahwa telah menjual semua perhiasan miliknya untuk memberangkatkan sang ibu pergi umrah. Ia pun bersyukur karena suaminya mengizinkan dan sangat mendukung.
Padahal sebelumnya emas tersebut ia tabung untuk mengambil Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan untuk usaha salon serta gudang dekor. Ia pun punya niat lain untuk membahagiakan ibunya, bersama adiknya patungan untuk memberangkatkan umrah.
Namun saat niatan itu ada, kedua kakak adik itu tak langsung memberitahu ibunya. Ketika paspor dan visa jadi, sang ibu baru diberitahu dan semenjak itu wajahnya terlihat semringah.
Menurutnya sang ibu kala itu sangat sehat. Tapi ketika datang kiriman koper untuk umrah terasa mulai ada perasaan sedih yang tak terjelaskan.
Sebelum sang ibu pergi umrah, keluarga mereka mengadakan acara syukuran dan pengajian sekaligus halalbihalal dengan semua keluarga dan tetangga. Di momen itu, menurutnya sang ibu terlihat bahagia karena bisa berkumpul dengan tetangga dan semua keluarga besarnya.
Jelang Keberangkatan Umrah
Kemudian sehari menjelang sang ibu pergi umrah, kucing perliharaannya di rumah selalu mendekat dan seperti tak ingin pisah. Dengan polosnya dijawab oleh anak-anaknya bahwa, mungkin kucing tersebut tak ingin ditinggal umrah.
"Ini hari H mamah berangkat setelah shalat subuh,, dan saya antar ke tempat bis rombongan," tulisnya sambil menyertakan foto sang ibu.
Ia mengungkapkan bahwa hatinya terasa kurang enak lantaran khawatir terjadi sesuatu pada ibunya. Namun setiap ada waktu luang, ibunya selalu membagikan foto dan video untuk keluarga karena sudah belajar merekam video dan mengambil foto sebelum berangkat umrah.
Ibunya juga selalu memberi kabar untuk menggambarkan kebahagiaannya bisa umrah. Bahkan saat berada di payung Madinah, sang ibu sempat melakukan panggilan video untuk berbagi kisah perjalanan.
Dari video yang dibagikan, ia merasa sang ibu baik-baik saja saat mengikuti jadwal rombongan. Namun sekian lama sang ibu sudah tak memberi kabar, hingga diketahui bahwa sedang terserang demam padahal menjelang perjalanan ke kota Mekah.
Advertisement
Meninggal di Tanah Air
Menurut cerita ada salah seorang teman yang satu rombongan dengan sang ibu untuk bisa jadi tempat bertanya kabar. Bahkan lewat teman tersebut, berbagai foto sang ibu dikirimkan.
Saat ikut perjalanan ke puncak Jabbal Rohmah dan berbagai tempat lainnya, sang ibu mulai sakit karena kelelahan dan saking semangatnya. Udara Arab Saudi yang panas ikut memperparah keadaan, padahal sebelumnya sang ibu jarang sakit berat.
Sang ibu sempat sembuh, demamnya pulih dan berangkat ke Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Berurai air mata, sang ibu bercerita bahwa ia sungguh bersyukur karena seperti mimpi bisa melaksanakan umrah.
Dengan kondisi sebagai orangtua tunggal, sang ibu yang memiliki tiga orang anak seorang diri selama 17 tahun setelah ayahnya meninggal dunia. Ibunya tidak pernah menikah lagi dan mengurus semua anaknya seorang diri tanpa kekurangan apapun.
Sang ibu dikabarkan sakit dan tidak kuat untuk melanjutkan thowaf wada atau thowaf perpisahan. Namun singkat cerita sang ibu akhirnya pulang ke Tanah Air dengan selamat dalam kondisi kurang sehat. Tapi tak lama, ia dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia setelah sekitar seminggu pulang umrah.
Mempersiapkan Haji dan Umrah
Setiap muslim pasti memiliki keinginan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Keduanya adalah ibadah penting dalam agama Islam dengan syarat, rukun dan waktu pelaksanaan yang berbeda.
Ibadah haji termasuk rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan bagi seorang muslim, setidaknya sekali seumur hidup dan hukumnya wajib apabila seseorang tersebut mampu. Sedangkan umrah berarti melakukan ziarah ke Baitullah (Ka'Bah) untuk menunaikan amalan sesuai rukun umrah.
Secara waktu pelaksanaan, ibadah umrah bisa dilakukan kapan saja. Tapi ibadah haji hanya dapat dilakukan di waktu tertentu, terbatas pada rentang waktu mulai dari awal bulan Syawal sampai subuhnya hari raya Idul Adha.
Hal inilah yang membuat antrian agar melakukan ibadah haji sangat lama bisa bertahun-tahun, kecuali mendapatkan undangan khusus dari pemerintah Arab Saudi. Walau secara waktu ada perbedaan, pelaksanaan ibadah haji dan umrah memiliki kesamaan, baik dari segi mental, kesehatan dan juga finansial.
Advertisement