Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons soal video pengakuan warga Negara Indonesia (WNI) di Taiwan yang telah menerima surat suara Pemilu 2024. Dia meminta agar Komisi II DPR RI untuk memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meskipun, kata Ganjar, KPU sudah mengaku bahwa terjadi kesalahan dalam insiden tersebut.
Advertisement
"Ketua KPU sudah mengatakan bahwa dia teledor kok," kata Ganjar, dalam keterangan resmi, usai menemui Sri Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, dikutip Kamis (28/12/2023).
Sehingga, menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu Komisi II DPR RI perlu mengambil tindakan dengan memanggil KPU untuk memberikan klarifikasi.
"Sebaiknya Komisi II DPR segera memanggil KPU untuk klarifikasi," tegasnya.
Sebelumnya, kabar bocornya surat suara menjadi viral setelah ada unggahan video di media sosial tentang WNI di Taipei yang sudah mendapat surat suara Pemilu 2024.
Di dalam unggahan akun tiktok, sebuah video memperlihatkan seseorang telah menerima surat pemilih capres untuk Pemilu 2024. Surat suara itu dikeluarkan dari sebuah amplop.
Pengunggah juga menyertakan narasi apakah WNI lain yang berada di Taiwan sudah mendapat surat suara serupa.
"Taiwan, kita duluan nyoblos ya besti, kalian udah ada yang dapet juga belum nih?!" tulis akun tersebut dalam tayangan video, dilihat Selasa 26 Desember 2023.
Respons KPU
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum RI telah memberikan klarifikasi terkait viral video Warga Negara Indonesia (WNI) di Taiwan memperoleh surat suara Pemilu 2024 lebih awal dari jadwal yang ditetapkan KPU.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari, mengatakan, peristiwa tersebut benar adanya usai menghubungi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei.
Surat suara Pemilu 2024 itu dikirim PPLN Taipei kepada WNI yang tinggal di Taiwan.
"Jadi kalau boleh dikatakan terdapat kelalaian atau ketidakcermatan PPLN Taipe, itu yang paling utama karena tidak memperhatikan jadwal yang sudah ditentukan dalam PKPU," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023).
Dia menjelaskan, pihaknya memang telah mengirim surat suara yang dicetak untuk tiga metode memilih di Taipei yaitu lewat Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kotak Suara Keliling (KSK), dan pos. Dia berujar, surat suara dari KPU itu telah diterima PPLN Taipei pada 23 Desember 2023.
"Artinya PPLN Taipei, pada tanggal 23 Desember 2023 sudah menerima surat suara untuk tiga metode pemilih (TPS, KSK, Pos) di Taipei sebanyak 230.307 lembar," kata Hasyim.
"Dan sebanyak 175.145 surat suara untuk masing-masing jenis Pemilu tersebut diantaranya untuk pemilih yang menggunakan metode pos," lanjutnya.
Advertisement
Dikirim Sebanyak Dua Gelombang
Tanpa sepengetahuan KPU, PPLN Taipei telah mengirimkan surat suara untuk metode pemilih via pos sebanyak 31.276 surat dari total 175.145. Surat suara itu, berisi surat suara Pilpres dan DPR RI daerah pemilihan DKI II yang dikirim pada 18 Desember 2023.
"Dengan rincian sebanyak 929 lembar surat suara presiden-wakil presiden, 929 lembar surat suara DKI Jakarta II," ucap Hasyim.
PPLN Taipei telah mengirim surat suara yang dicetak tersebut ke WNI sebanyak dua gelombang. Gelombang kedua, dikirim pada 25 Desember 2023 dengan total 30.347 lembar surat suara.
"Jadi satu amplop isinya dua surat suara. Sehingga pengiriman surat suara untuk metode pos oleh PPLN Taipei kepada pemilih untuk dua gelombang itu jumlah total ada 62.552 lembar," jelas Hasyim.
Padahal, lanjut Hasyim merujuk lampiran 1 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 surat suara yang telah dicetak mestinya dikirim PPLN ke pemilih pada 2-11 Januari 2024.
Hasyim menerangkan, ada dua alasan PPLN Taipei mengirim amplop berisi dua jenis surat suara kepada WNI di Taiwan, yaitu banyaknya WNI pekerja migran dan tutupnya kantor pos saat Chinese New Year.
"Chinese New Year di Taiwan pada tanggal 8-14 Februari 2024, di mana kantor pos hanya bisa mengirimkan surat suara kembali, terakhir pada tanggal 7 Februari 2024 atau satu minggu lebih awal dari jadwal penerimaan surat suara yang terakhir," ujar dia.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com