Liputan6.com, Jakarta - Kematian seorang penggemar Taylor Swift asal Brasil saat konser di Rio de Janeiro kini terungkap. Polisi menyebut hal ini disebabkan oleh kelelahan akibat panas.
Ana Clara Benevides (23) pingsan di Stadion Nilton Santos pada 17 November 2023 saat datang untuk menonton konser Taylor Swift di Brasil yang bertajuk The Eras Tour.
Advertisement
Benevides dibawa ke pusat medis di lokasi konser dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Salgado Filho, di mana dia meninggal.
Konser tersebut diadakan di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor di Brasil pada November 2023.
Kala itu, Rio de Janeiro mencatat tingkat panas tertinggi yang pernah ada, yaitu pada angka 59,3 derajat Celsius.
Sebuah laporan yang diterbitkan polisi mengatakan, Benevides menderita kelelahan akibat panas yang menyebabkan masalah kardiovaskular dan pernapasan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (28/12/2023).
Mereka juga menyebut ada "perdarahan alveolar dan polivisceral yang disebabkan oleh paparan panas yang menyebar" sebagai penyebab kematiannya.
Tes toksikologi tidak menunjukkan adanya alkohol atau obat-obatan dalam darahnya, kata laporan itu.
Benevides telah melakukan perjalanan dari negara bagian Mato Grosso do Sul di Brasil barat tengah ke Rio untuk menghadiri konser tersebut.
Penyelenggara acara T4F mengakui bahwa mereka seharusnya mengambil tindakan lebih lanjut untuk membantu para penggemar mengatasi panas ekstrem di Rio, termasuk mengubah waktu mulai pertunjukan dan mempublikasikan bahwa penggemar dapat masuk dengan membawa segelas air.
Polisi Rio membuka penyelidikan terhadap perusahaan tersebut bulan lalu.
“Perwakilan perusahaan akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi menyusul laporan ini,” kata polisi dalam sebuah pernyataan pada Rabu, menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Menyusul berita kematian Benevides, Swift menulis di Instagram bahwa "hatiku hancur dan sangat hancur".
Dia menunda konser keduanya di Rio keesokan harinya karena panas terik, tetapi tetap melanjutkan pertunjukan yang tersisa di The Eras Tour di Brasil.
Taylor Swift Jadi Pebisnis Terbaik versi CNN pada 2023
Bicara soal Taylor Swift, ia disebut-sebut memiliki tahun terbaik di antara pemimpin bisnis mana pun dalam beberapa tahun terakhir.
Dikutip dari CNN, ditulis Rabu (27/12/2023), Taylor Swift tidak perlu menjalankan perusahaan besar dan memimpin bank sentral untuk mendapatkan kekuatan ekonomi yang besar tahun ini.
Taylor Swift meraih kejayaan pada 2023 tidak hanya sebagai artis, tetapi juga sebagai pebisnis. Konser tur bertajuk “Eras” menentukan karier Swift seiring tiket yang terjual habis di seluruh dunia.
Penggemar menghabiskan banyak merchandise saat menghadiri konsernya. Film tur konser mencatat rekor box office, dan dalam proses itu membawa Taylor Swift menjadi miliarder.
Pada laporan CNN, 27 Oktober 2023, berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires, total kekayaan bersih Taylor Swift mencapai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,54 triliun (asumsi kurs Rp 15.945 per dolar Amerika Serikat). Ia pun masuk jajaran miliarder, menurut analisis Bloomberg.
Bloomberg mengatakan, Taylor Swift adalah salah satu dari sedikit selebritas yang mencapai status tersebut hanya berdasarkan musik dan penampilannya.
Advertisement
Punya Penggemar dengan Basis Setia
Dikutip dari CNN, Taylor Swift mencapai prestasi luar biasa yang akan mengesankan bagi setiap pemimpin bisnis pada umumnya yang menjalankan perusahaan Fortune 500. Ia memiliki basis penggemar setia yang datang dengan kekuatan penuh untuk belanja dan dalam perekonomian yang sebagian besar didorong belanja konsumen. Hal itu merupakan kesuksesan bagi pemimpin bisnis manapun.
"Dia adalah orang hebat dalam bisnis,” ujar Profesor Manajemen Olah Raga dan Hiburan di University of South Carolina, kepada CNN.
Tidak ada pemimpin perusahaan lain sejarah yang menghasilkan begitu banyak niat baik dengan pelanggan, begitu banyak antusiasme internasional atau kecerdasan bisnis seperti itu.
Itulah sebabnya Taylor Swift dinobatkan sebagai pebisnis terbaik versi CNN pada 2023. Satu lagi penghargaan atas pengaruh besar penyanyi ini terhadap masyarakat kapitalis terkaya di dunia.