Harga Minyak Dunia Melompat Disebut Pengaruh Kinerja Industri Nasional

Kenaikan harga minyak dunia pada Desember 2023 ini terbilang tipis, sekitar 0,3 persen. Tercatat, harga minyak dunia pernah mencapai USD 81,07 per barel, jadi yang tertinggi selama bulanan

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia masih terus menjadi sorotan belakangan ini. Bahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai kenaikan harga minyak dunia turut mempengaruhi kinerja industri di dalam negeri.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendi Antoni Arief mengamini kalau harga energi, termasuk minyak dunia mengalami kenaikan. Alhasil, ada pengaruh terhadap kinerja industri, termasuk industri nasional.

"Harga energi naik sedangkan harga non energi turun di bulan Desember 2023, harga energi pada bulan desember 2023 cenderung naik. Harga minyak mentah, nah ini yang menjadi perhatian kita, harga minyak mentah mempengaruhi juga kinerja industri," kata Febri dalam Rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Desember 2023, Kamis (28/12/2023).

Kenaikan harga minyak dunia pada Desember 2023 ini terbilang tipis, sekitar 0,3 persen. Tercatat, harga minyak dunia pernah mencapai USD 81,07 per barel, jadi yang tertinggi selama bulanan.

"Harga minyak mentah mengalami tren peningkatan sebesar 0,3 persen sepanjang Desember 2023, sedangkan harga batu bara meningkat 16,9 persen dibanding bulan November 2023," ungkap dia.

Sementara itu, harga komoditas non energi malah mengalami penurunan. Contohnya, menurunnya harga minyak sawit, karet, dan nikel.

"Sementara itu, harga komoditas non energi rata-rata mengalami penurunan. Harga minyak kelapa sawit pada bulan Desember 2023 turun 2,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya, harga karet turun 1,7 persen, dan harga nikel turun 3,4 persen," paparnya.

 

 


Harga Minyak Dunia

Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Sebelumnya, Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Selasa ke level tertinggi bulan ini, karena serangan lebih lanjut terhadap kapal di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pengiriman. Sentimen harga minyak lainnya adalah harapan penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar

Dikutip dari CNBC, Rabu (27/12/2023), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik USD 2 atau 2,5%, lebih tinggi pada USD 81,07 per barel, setelah naik sebanyak 3,4% selama sesi tersebut. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD 2,01, atau 2,7%, menjadi USD 75,57.

Reli tersebut, dalam perdagangan yang tipis dengan beberapa pasar tutup untuk hari libur, menambah kenaikan minggu lalu sekitar 3% setelah serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang mengkhawatirkan investor dan karena kekerasan di Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

“Ada banyak ketegangan geopolitik saat ini di Timur Tengah… dan hal ini menimbulkan kekhawatiran di sini terhadap keamanan transit minyak dan barang lainnya,” kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC.

 

 

 

 


Serangan Laut Merah

Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah, dan atas upaya menyerang Israel dengan drone.

Seorang menteri Israel pada hari Selasa mengisyaratkan bahwa negaranya telah melakukan pembalasan di Irak, Yaman dan Iran atas serangan yang dilakukan terhadap mereka ketika perang dengan militan pimpinan Hamas di Jalur Gaza meluas ke wilayah lain di wilayah tersebut dan jumlah korban jiwa warga Palestina terus meningkat. .

Meskipun ada kekhawatiran mengenai Timur Tengah dan perubahan rute kapal, pasokan minyak sebenarnya belum terpengaruh.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya