Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW tidak hanya memiliki derajat atau kedudukan yang mulia di dunia saja, melainkan juga di hari kiamat kelak.
Baca Juga
Advertisement
Allah SWT dalam firmannya banyak menerangkan perihal derajat mulia yang diperoleh Rasulullah SAW ini, salah satunya bahwa beliau adalah sebaik-baik makhluk yang memiliki budi pekerti yang luhur.
Firman Allah:
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS Al-Qalam: 4)
Kemuliaan derajatnya hingga sampai di akhirat kelak sehingga banyak sekali di hari kiamat nanti orang berbondong-bondong menginginkan syafaat atau pertolongannya.
Lalu derajat atau kedudukan mulia apa saja yang diperoleh Rasulullah SAW di hari kiamat? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Derajat Mulia Rasulullah di Hari Kiamat (1-3)
Menukil rumahzakat.org berikut ini beberapa derajat mulia yang diperoleh Rasulullah SAW di hari kiamat.
1. Yang Pertama Dibangkitkan Kembali
Setelah kiamat berakhir, maka manusia pun akan dibangkitkan kembali dari kuburnya. Dan orang pertama yang Allah SWT bangkitkan adalah Nabi Muhammad saw.
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku adalah penghulu dari seluruh anak Adam di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya.” (H.R. Muslim).
2. Yang Pertama Memberikan Syafaat
Kala itu, setelah manusia dibangkitkan kembali oleh Allah SWT, setelah kiamat, para manusia pun dilanda ketakutan dan kebingungan. Bahkan Nabi-Nabi lain pun merasa kebingungan dan ketakutan. Tidak ada yang mampu memberikan syafaat/pertolongan di hari perhitungan itu kecuali syafaatnya Rasulullah SAW.
Dilansir dari buku Ibnu Katsir yang berjudul Malapetaka dan Fitnah Akhir Zaman, dalam hadits tentang al-maqam al-mahmud (kedudukan terpuji) dikatakan bahwa saat itu Rasulullah saw. yang menjadi orang pertama yang bersujud kepada Allah Swt., dan orang pertama yang memberikan syafaat, serta orang pertama yang syafaatnya diterima oleh Allah SWT. Dengan izin Allah SWT, Rasulullah SAW menjadi pemilik syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung.
Diungkapkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, "Apakah kalian tahu apa yang dipilihkan Tuhanku malam ini?" Para sahabat menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau melanjutkan, "Sesungguhnya Dia memberi pilihan kepadaku antara separuh umatku masuk surga dengan syafaat, maka aku memilih syafaat." (H.R Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW pernah bersada, “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajab, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan aku menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu Insyaallah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (H.R Muslim).
3. Yang Pertama Mendapat Pakaian setelah Nabi Ibrahim AS
Tak hanya itu, Rasulullah SAAW pun adalah orang pertama yang diberikan pakaian setelah Nabi Ibrahim AS. Kala itu, Nabi Ibrahim AS akan diberikan dua helai pakaian berwarna putih, sementara Rasulullah SAW mendapat dua helai pakaian berwarna hijau.
Perlu diketahui, bahwa saat manusia dibangkitkan oleh Allah SWT setelah hari kiamat, manusia dalam kondisi tak berpakaian dan tanpa alas kaki. Mereka semua hanya mengingat diri mereka sendiri karena rasa takutnya atas azab Allah SWT yang bisa saja menimpa mereka.
Advertisement
Derajat Mulia Rasulullah di Hari Kiamat (4-5)
4. Ditempatkan Di sebelah Kanan Arsy-Nya
Kemuliaan selanjutnya adalah Rasulullah saw. akan ditempatkan di sisi kanan Arsy Allah Swt. Sementara Ibrahim a.s. duduk di depan Arsy-Nya.
5. Pemilik Telaga Al-Kautsar
Hanya Rasulullah SAW satu-satunya manusia yang mendapatkan keistimewaan memiliki telaga Al-Kautsar. Bahkan, Nabi dan Rasul yang lain tidak memiliki telaga Al-Kautsar.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku berjalan di surga, tiba-tiba aku melihat sungai yang kedua sisinya bangunan dan permata lu’lu’ yang memiliki lubang. Aku (Rasulullah) bertanya, ‘Wahai Jibril apa ini?’ Dia menjawab, ‘Ini adalah Al-Kautsar yang dianugerahkan Tuhanmu kepadamu. Tanahnya atau wewangiannya dari minyak misk yang sangat wangi.’” (H.R. Bukhari).
“Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar banyaknya seperti jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu.” (H.R. Muslim)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul